***Oleh Dedi Junaedi, Wartawan dan Dosen INAIS Bogor
Dalam decade terakhir, kita telah menyaksikan kemajuan luar biasa dalam sains dan teknologi. Melalui aplkasi smartphone , manusia telah banyak dimanjakan. Kita dapat melakukan banyak hal. Termasuk ngendlalikan mobil tanpa sopir, memotret aktivitas dengan drone, hingga merancang robot manusiawi.
Kemajuan dramatis apalagi yang dapat dihasilkan oleh hasil inovasi dalam 10 tahun ke depan. Apa dan bagaimana wajah dunia nanti. Sampai mana batas fantasi sainstek mutakhir akan berkembang? Tim redaksi HuffPost Science telah mewawancarai tujuh futurology terkemuka. Berikut adalah ringkasannya.
Dr Michio Kaku
Profesor fisika teoretis di City University of New York dan penulis The Future of the Mind
Dalam 10 tahun ke depan, kita akan melihat transisi bertahap dari Internet ke jaring-otak. Ini memungkinkan pikiran, emosi, perasaan, dan kenangan dapat dipancarkan langsung ke seluruh planet ini. Para ilmuwan sekarang dapat menghubungkan otak ke komputer dan mulai memecahkan kode beberapa kenangan dan pikiran kita. Ini pada akhirnya bisa merevolusi komunikasi dan media hiburan. Film masa depan akan bisa menyampaikan emosi dan perasaan. Bukan hanya gambar dan video di layar perak.
Generasi milenial akan semakin gila di media social. Mereka saling mengirim kenangan dan sensasi dari para senior mereka, termasuk kencan pertama mereka. Para sejarawan dan penulis akan bisa merekam kejadian tidak hanya secara digital, tapi juga dimensi emosional mereka. Boleh jadi, ini ruang positifnya, ketegangan antar manusia akan berkurang. Simpati dan empati antar manusia diharapkan membaik , karena setiap orang dimungkinkan mulai merasakan rasa sakit dan duka orang lain.
Dr Ray Kurzweil
Penemu, ilmuwan komputer perintis, dan Direktur Teknik Google
Pada tahun 2025, printer 3D (tiga dimensi) dapat mencetak pakaian dengan biaya sangat rendah. Akan ada banyak desain open source gratis. Namun begitu, orang masih akan mengeluarkan uang untuk mendownload file pakaian dari desain top terbaru seperti orang menghabiskan uang hari ini untuk membeli eBook, music, dan film, meski banyak materi gratis tersedia.
Printer 3D mampu mencetak organ tubuh manusia dengan menggunakan sel induk hasil modifikasi dari DNA pasien sendiri. Pasokan dan persediaan organ penting makhluk, temasuk manusia, akan berlimpah. Kelak, kedokteran telah berhasil menyelesaikan masalah penolakan dalam cangkok organ, jaringan atau cangkok sel. Kita juga akan bisa memperbaiki organ yang rusak dengan sel induk yang diprogram ulang. Misalnya, jantung yang rusak akibat serangan jantung. Inovasi Printer 3D akan mencetak modul murah untuk membuat rumah atau gedung perkantoran. Semuanya dapat dilakukan seperti menyusun lego.
Kita akan menghabiskan banyak waktu dalam realitas virtual. Meski ter[pisah jarak ratusan mil, kita dimungkinkan dapat saling berkunjung. Atau sekadar saling menyentuh. Beberapa ‘orang’ yang kita kunjungi dengan realitas baru ini akan menjadi seperti avatar. Mereka akan menarik, tapi belum cukup utuh seperti manusia sempurna. Trend akan berlanjut sampai 2030-an. Kita akan dapat memprogram ulang biologi manusia dari banyak penyakit dan proses penuaan. Kita dapat mematikan sel induk kanker yang merupakan sumber sebenarnya dari kanker. Atau menghambat perkembangan aterosklerosis, penyebab penyakit jantung.
Kami akan dapat membuat avatar orang-orang yang telah meninggal dunia dari semua informasi yang mereka tinggalkan (email dan dokumen lainnya, gambar, video, wawancara dengan orang-orang yang mengingatnya). Ini akan menarik, tapi tidak sepenuhnya realistis hingga pertengahan 2030-an. Pada saatnya, orang nanti sulit membedakan mana yang asli, mana replikanya.
Dr Anne Lise Kjaer
Pendiri agen peramalan tren Kjaer Global: yang berbasis di London
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksikan bahwa penyakit kronis akan menjadi penyebab utama dari 75% total kematian di seluruh dunia pada tahun 2020. Pengembangan evolusi M-Health (diagnostik mobile, dengan system umpan balik bio dan pemantauan pribadi) akan mampu merevolusi perawatan kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Aplikasi yang dirancang oleh profesional medis akan tersedia dan memberikan umpan balik real-time yang efisien, mengatasi kondisi kronis pada tahap yang lebih awal, serta membantu memperbaiki gaya hidup masyarakat di negara maju maupun negara berkembang.
Peningkatan pada kesejahteraan fisik akan menggairahkan. Tapi yang tak kalah menggairahkan lagi adalah pengembangan aplikasi paralel yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan mental manusia, yang selama ini kurang terlayani.
Dr James Canton
CEO Institut Futures Global yang berbasis di San Francisco dan penulis Future Smart: Managing the Game-Changing Trends that will Transform Your World.
Perangkat mobile yang mudah dipakai akan menyelimuti dunia. Pada tahun 2025, akan ada Internet besar untuk semua orang dan segala hal yang menghubungkan setiap bangsa, masyarakat, perusahaan dan orang ke seluruh pengetahuan dunia. Ini akan mempercepat akses real-time bidang pendidikan, perawatan kesehatan, pekerjaan, hiburan dan perdagangan .
Kecerdasan buatan menjadi sama cerdas dan mungkin lebih pintar dari manusia. AI akan disematkan di kendaraan, robot, rumah dan rumah sakit. Semuanya akan menciptakan ekonomi AI . Manusia dan robot bergabung, secara digital dan fisik, untuk mengobati pasien global di seluruh dunia. Ahli bedah robotic akan mampu mengoperasi pasien dari jarak jauh. RoboDocs akan mampu mengantarkan bayi dan merawat Anda melalui telepon seluler.
Trend obat prediktif mengubah system perawatan kesehatan. Diagnosis dini penyakit dengan alat medis yang mengendus nafas kita, dan sekuensing DNA gratis yang memprediksi kesehatan masa depan kita akan umum terjadi. Obat genetik yang dipersonalisasi akan mencegah penyakit, menyelamatkan jiwa dan mengembalikan produktivitas yang hilang.
Tak kalah menarik, generasi berikutnya Bitcoin akan menggantikan uang keras tradisional, menciptakan paradigma baru untuk perdagangan digital dan bisnis yang akan menciptakan system ekonomi baru yang belum terbyangkan sebelumnya.
Jason Silva
Pembawa acara Brain Games di National Geographic Channel
Revolusi on-demand akan berlimpah, Tren ini akan meng-upgrade perangkat lunak biologis, pengobatan pribadi. Asisten artifisial cerdas akan semakin mengubah kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu, peningkatan otomasi akan terus membuat kehidupan kita sehari-hari jauh lebih kaya. Mobil self-driving akan tersebar dimana-mana, transportasi akan berjalan i otomatis, bersih, dan murah. Kita akan merasakan dunia baru, di mana akses mengalahkan kepemilikan dan dunia ada di ujung jari kita.
Dr Amy Zalman
CEO & Presiden World Future Society:
“Periset sekarang memiliki cara yang semakin akut untuk melihat ke dalam otak dan tubuh kita untuk memahami sikap dan perilaku kita. Beberapa tahun yang lalu, para periset Harvard menunjukkan bahwa para pemimpin sebenarnya kurang memiliki tekanan, tidak lebih dari non-pemimpin … Di Universitas Ben-Gurion, sebuah studi terhadap hakim menunjukkan bahwa mereka memberikan penilaian yang lebih ketat sebelum makan siang – ketika mereka lapar.
Saya menemukan aplikasi potensial dari jenis wawasan ini sangat menakjubkan. Pemahaman yang lebih akurat tentang bagaimana kita manusia berfungsi – bagaimana kita percaya, bekerja sama dan belajar, tapi juga melawan dan membenci. Semuanya dapat digunakan oleh pembuat kebijakan publik dan kita warga negara untuk membangun pemerintahan dan masa depan yang lebih baik.
Mark Stevenson
Penulis An Optimist’s Tour of the Future
Kelak, teknologi bukan yang paling penting, meskipun mereka super cool. Itulah yang masyarakat lakukan terhadap mereka. Perubahan institusional akan merupakan titik tolaknya. Apa yang benar-benar ingin Anda lihat, menurut pendapat saya, adalah cara baru untuk mengatur diri kita sendiri. Jadi, sampul buku saya selanjutnya mencakup, misalnya, revolusi energi terbarukan di kota kecil di Austria, penemuan obat open source di India, jaringan pasien seperti PatientsLikeMe dan sekolah dengan membuang kurikulum lama dan dapat melanjutkan system pembelajaran aktual.
Comentários