top of page
Gambar penulisYusrin Ahmad Tosepu

Berpikir 'OPEN MINDED' itu Penting

Diperbarui: 1 Jul 2020

"Memiliki Pikiran terbuka adalah bagian dari kemampuan dalam menerima ide-ide atau informasi baru”. ~ YAT

Setiap orang pasti berbeda cara berpikirnya. Namun, ada baiknya jika setiap orang dapat memahami cara berpikir orang lain.


Berfikir Open minded adalah berfikir dengan pandangan terbuka. Pikiran yang luas dan tidak terpaku pada apa yang dilihat. Karena terkadang, apa yang dilihat belum tentu sebenarnya.


Berpikiran terbuka adalah ketika anda tahu bahwa anda benar, tetapi anda juga tahu anda bisa saja salah dan mau untuk mendengar opini atau sudut pandang orang lain yang berbeda maupun yang tidak sesuai dengan pemikiran anda.


Setiap orang perlu atau bahkan penting untuk mempunyai pemikiran yang terbuka. Pemikiran terbuka akan membantu kita dalam memahami hidup.


Begitupun dengan seorang dosen, yang notabene adalah pengajar dan pendidik dalam lingkungan kampus.


Dosen perlu namanya berpikir open minded. Agar tidak salah paham ataupun salah dalam mengambil tindakan dalam permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam kegiatan proses belajar mengajar.


Mungkin kita seorang dosen pernah menyampaikan tentang satu topik di kelas perkuliahan yang kita rasa biasa saja, tapi buat mahasiswa itu sesuatu yang aneh.


Misalnya ngobrolin tentang pengalaman kita sewaktu mahasiswa dulu. Tiba-tiba mahasiswa malah merasa tidak tertarik, lalu ingin mereka cepat-cepat ganti topik pembicaraan.


Atau Sebaliknya, kita menyampaikan topic tentang apapun: dari pendidikan, pengalaman hidup, bahkan sampai kisah kehidupan kita dan mereka tidak merasa ada yang terlalu aneh? Malah pembicaraan jadi semakin menarik!


Apa yang membuat mereka menarik? Mereka nyaman membicarakan hal apapun. Karena mereka tidak pernah menutup pikiran mereka dari ide-ide baru.


Mereka menerima ide-ide baru, hal-hal konyol yang mereka sendiri kadang sulit untuk percayai, namun mereka punya prinsip, jadi biarpun mereka terima hal-hal baru mereka tidak gampang juga untuk terpengaruh. Inilah yang disebut dengan Open Minded.


Memang untuk menjadi orang yang berpikiran terbuka terkadang terasa susah. Menampung berbagai macam bentuk pemikiran orang lain baik itu pemikiran yang sama maupun berbeda. Akan susah untuk menampung ide – ide yang berbeda apalagi jika ide itu bertolak belakang dengan ide kita.


Open Minded sering kali menjadi salah satu karakteristik orang yang dianggap bijak atau dewasa secara pemikiran. Karenanya orang yang memiliki pemikiran terbuka (Open Minded), memiliki tanda-tanda khususnya antara lain:


Pertama. Paham bahwa ada banyak orang dengan banyak segala macam pemikirannya, termasuk orang-orang yang tidak bisa menerima suatu hal secara positif.


Kedua. Tidak dengan mudah menilai dan menyimpulkan segala sesuatu begitu saja. Meraka melihat dari berbagai kemungkinan dan segala hal melalui sudut pandang, bukan dari sudut pandangnya sendiri saja. Oleh karena itu, mereka kemudian bertindak sesuai “benang merah” dari berbagai sudut pandang tersebut.


Ketiga. Tidak dengan mudah terpengaruh apa kata orang lain, apapun yang orang katakan tentang sesuatu, mereka tidak akan menerimanya begitu saja, tapi ditampung semuanya terlebih dahulu. Lalu mencari pendapat dari sudut pandang lain dan menjadikan itu semua sebagai sebuah hasil informasi.


Keempat. Menyukai sesuatu dan membenci segala sesuatu yang secara berlebihan, karena mereka adalah orang yang terbuka dengan segala berbagai kemungkinan.


Mereka percaya bahwa ada kemungkinan sedikit kebaikan di dalam banyaknya keburukan dan ada kemungkinan sedikit keburukan di dalam banyaknya kebaikan.


Misalnya ada sebuah informasi terbukti bahwa ada hal buruk dari apa yang disukai ataupun sebaliknya ada hal baik dari apa yang anda benci, anda tidak akan menyangkal dan akan menerimanya.


Contohnya, jika sosok dosen yang mereka idam-idamkan ternyata melakukan tindak kejahatan atau negatif.


Kelima. Cenderung objektif terutama yang menyangkut kepentingan bersama, tidak memandang siapa yang mengatakan atau terlibat ataupun dari golongan mana dia berasal.


Data apapun adalah informasi selama bisa dipertanggungjawabkan. Mereka rela menghabiskan lebih banyak waktu untuk riset dan diskusi untuk bisa mengajukan solusi atau masukan demi terwujudnya kepentingan bersama.


Keenam. Tidak terlalu pesimis dan optimis dalam menyikapi sesuatu hal, mereka akan terbuka dengan segala kemungkinan yang ada dan tidak mengontrol pikiran hanya berdasarkan ilmu atau pengalaman diri sendiri. Akan bisa mewadahi ide dan masukan orang lain seperti apapun, tanpa berkomentar yang menjatuhkan terhadap orang tersebut.


Ketujuh. Keterbukaan pikiran kita untuk menerima sesuatu yang baru dari luar batas toleransi pengertian kita menandakan kalau kita mampu untuk membuka diri kita terhadap apapun yang menganggu prinsip kita.


Seperti yang kita ketahui, tidak gampang menerima suatu prinsip dari luar yang berbeda bahkan bertentangan dengan prinsip dasar berpikir yang sudah kita punya.


Keterbukaan pikiran juga sebuah ukuran seberapa besar toleransi dan fleksibilitas kita untuk memahami pemikiran orang lain. Atau dengan kata lain memandang dari sudut pandang orang lain.


Satu hal yang harus diingat: memahami itu tidak harus menyetujui. Ide dan pemikiran yang kita terima tidak hanya dari orang lain saja. Bisa juga dari sesuatu yang kita sendiri temui sehari-hari. Mengalami suatu pengalaman memiliki rasa penasaran untuk tahu lebih lagi.


Kita tinggal di dunia yang berubah terus secara konstan. Supaya bisa perkembangan, kita harus membuka diri untuk pengalaman-pengalaman baru dan cara baru untuk melihat sesuatu.


Orang yang punya pikiran terbuka (Open Minded) adalah orang yang bersedia mengubah sudut pandang mereka ketika dihadapkan dengan suatu fakta dan bukti. Dan orang yang tidak bersedia menyesuaikan cara pandang dan terlalu mempertahankan prinsip (idealis) akan merasa kurang puas, belum lagi merasa bosan.


Kalau kita membatasi diri hanya dengan apa yang sudah kita ketahui dan merasa nyaman cukup dengan apa yang ada, lama kelamaan akan ketinggalan dan frustasi.


Intinya, terbuka pada hal-hal baru supaya kita tidak panik duluan pas dengar topik baru, tidak merasa aneh, tidak merasa tabu, dan tentunya dengan berpikir terbuka juga akan berpengaruh positif terhadap segala aspek kehidupan kita .


Dengan berpikir secara Open Minded, Kita lebih bisa melepaskan kontrol, merasakan perubahan, memperkuat diri, semakin percaya diri dan menjadi sosok yang lebih terbuka jujur tentunya.


Simak video berikut : Open-mindedness



1.163 tampilan

Comentários


bottom of page