Jujur pada Diri Sendiri, Langkah Awal Membangun Kualitas hidup yang Lebih Baik
- Yusrin Ahmad Tosepu
- 23 Jul 2021
- 5 menit membaca

“Proses komunikasi tidak akan berjalan baik tanpa adanya kejujuran. Maka, sebelum jujur kepada orang lain, cobalah untuk belajar jujur pada diri sendiri terlebih dahulu.” –Yusrin Ahmad Tosepu
Tanpa sadar, setiap orang pasti pernah membohongi diri sendiri. Padahal, sama seperti membohongi orang lain, berbohong pada diri Anda sendiri itu tidak akan berujung baik. Kebiasaan berbohong pada diri sendiri bisa menghambat berbagai aspek kehidupan Anda. Mulai dari membangun hubungan yang baik dengan teman-teman dan keluarga hingga dalam berkarier.
Kejujuran adalah aspek moral yang memiliki nilai positif dan baik. Kejujuran punya kata lain seperti berterus terang. Lawan dari kejujuran adalah kebohongan, kecurangan dan lain-lain. Di dalam sifat kejujuran juga melibatkan sikap yang setia, adil, tulus dan dapat dipercaya. Kejujuran adalah sifat yang dihargai oleh banyak etnis budaya dan agama.
Kata jujur menyiratkan sebuah perkataan kebenaran dalam semua situasi dan semua keadaan. Kejujuran juga bisa memiliki arti memenuhi janji, baik itu janji yang tertulis maupun tidak tertulis. Tidak hanya memenuhi janji, memberikan pendapat dan nasihat yang benar juga disebut dengan kejujuran.
Kejujuran juga bisa berarti melakukan sebuah pekerjaan dengan tulus dan sebaik mungkin. Meskipun melakukan pekerjaan tersebut tidak diawasi oleh orang lain, tetap harus mengerjakannya dengan jujur. Memberikan hak kepada orang yang berhak mendapatkan hak tersebut juga bisa disebut dengan perilaku jujur.
Berperilaku jujur sangat terasa berat, terlebih lagi untuk diri sendiri. Memang, tidak semua orang senang dengan kejujuran, kejujuran tidak selamanya membuat orang-orang bahagia, ada juga kejujuran yang bisa membuat orang sakit hati. Tidak hanya membuat orang lain sakit hati, kejujuran bahkan bisa membuat kita dibenci oleh orang lain. Tapi, dengan bertindak jujur bisa meringankan masalah dan tidak menimbulkan masalah nantinya.
Namun, jika orang sudah terbiasa untuk membohongi dirinya sendiri, maka tentunya sangat berat untuk berperilaku jujur dan akan selalu terdorong untuk melakukan kebohongan-kebohongan lainnya. Nah, salah satu contoh membohongi diri sendiri adalah menolak percaya akan kekurangan ataupun kelebihan diri sendiri. Karena tidak percaya, Anda pun sulit menerima kenyataan. Padahal Jujur pada diri sendiri adalah langkah awal untuk mencitai diri sendiri. Setidaknya dengan mencintai diri sendiri maka kita bisa lebih menghargai diri karena dengan demikian kita bisa menghargai orang lain.
Self-love atau cinta pada diri sendiri haruslah dimaknai sebagai upaya untuk menjaga dan mengembangkan potensi diri kita di jalur yang positif serta produktif. Tujuannya, agar setiap perkataan, tindakan, sikap dan perilaku kita bisa menjadi karunia yang berguna bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi berguna juga untuk orang lain.
Perilaku jujur dalam pandangan Islam, Allah SWT memerintahkan hambanya untuk selalu jujur kepada orang lain dan juga kepada diri sendiri. Perintah untuk berperilaku jujur tidak hanya ada di dalam Al-Quran namun juga ada di dalam hadits Nabi Muhammad. Allah SWT memerintahkan umatnya untuk selalu mengatakan kebenaran walaupun hal itu bertentangan dengan kepentingan dirinya sendiri.
Allah SWT juga memerintahkan untuk tidak mengkhianati orang lain atau bahkan menipu orang lain. Tidak hanya dalam perkataan saja, Allah menyuruh hambanya untuk jujur terhadap perbuatannya, baik untuk diri sendiri atau orang lain.
Dalil tentang perilaku jujur tidak hanya dituliskan dalam Al-Quran, namun juga terdapat dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Ketika seseorang berperilaku jujur baik dalam perkataan dan perbuatannya, maka akan ditunjukkan dalam jalan kebaikan seperti yang tertera dalam hadits Nabi Muhammad, riwayat Bukhari dan muslim,
عَلَـيْكُمْ بِـالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَـهْدِى اِلىَ اْلبِرِّ وَ اْلبِرُّ يَـهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الـرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَـتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيـْقًا. وَ اِيـَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَـهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اْلفُجُوْرُ يَـهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ مَا يَزَالُ اْلعَبْدُ يَكْذِبُ وَ يَـتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ كَـذَّابـًا
“Wajib bagi kalian untuk jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang senantiasa jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan takutlah kalian dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan seseorang senantiasa berdusta dan memilih berdusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
Perintah untuk berperilaku jujur juga dituliskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad mengatakan bahwa berperilaku jujur akan mengantarkan kita pada kebaikan. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi :
“Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar, sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai pendusta.”
Kewajiban untuk berperilaku jujur juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, yang berbunyi,
عَنْ اَبِى بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ ر.ض. قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ, فَاِنَّهُ مَعَ البِرَّ وَهُمَا فِى الْجَنَّةِ, وَاِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ
فَاِنَّهُ مَعَ الْفُجُوْرِوَهُمَافِى النَّار.
“Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di Surga. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, Karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”.
Pentingnya menjadi Jujur pada Diri Sendiri
Pendidikan moral tentang kejujuran ini sering kita dapatkan baik di rumah maupun di sekolah. Umumnya, yang diberitahukan pada kita adalah soal kejujuran pada orang lain. Padahal kejujuran pada diri sendiri adalah sesuatu yang wajib ditanamkan dalam diri kita sejak dini. Orang yang selalu berperilaku jujur tidak hanya mendapatkan kebaikan di dunia tapi juga mendapat pahala untuk akhirat.
Nah, Seberapa penting bersikap jujur pada diri sendiri? Berikut penjelasannya
1. Jujur pada diri sendiri akan membawa kepada hal-hal yang baik
Orang yang berperilaku jujur tentunya akan dituntun kepada hal-hal yang baik. Misalnya seperti lebih bahagia, tidur lebih tenang karena tidak ada beban di dalam hatinya, dan lain-lain.
2. Jujur pada diri sendiri akan membuat anda lebih bisa melihat kekurangan yang Anda miliki
Jujur pada diri sendiri adalah menghilangkan segala bentuk penolakan yang membuat kamu jauh pada kebenaran mengenai dirimu. Sangat manusiawi ketika kita menyangkal saat mengetahui kekurangan yang kita miliki. Hanya orang-orang yang berani jujur pada dirinya sendirilah yang bisa melihat kekurangan sebagai sesuatu yang harus dirangkul dan bukannya disangkal.
3. Jujur pada diri sendiri dapat lebih mengenal diri sendiri seutuhnya
Ketika anda belajar melakukan pengenalan terhadap diri sendiri, tentu ada beberapa hal yang sedikit mengusik ketenanganmu. Beberapa hal ini bentuknya adalah segala kekurangan, ketidakmampuan, dan sisi negatif dari dirimu yang selama ini tidak bisa kamu lihat. Jika anda sudah jujur pada diri sendiri, kekurangan dan berbagai sisi negatif tersebut akan bisa anda terima.
Kejujuran pada diri sendiri akan menuntun anda untuk memiliki rasa penerimaan terhadap berbagai kekurangan diri. Jika rasa penerimaan ini sudah ada, maka waktunya untuk menuju langkah selanjutnya, yaitu mencari solusi dari berbagai kekurangan tersebut. Misal, ketika kamu tau bahwa kamu lemah dalam bidang akademis, anda akan mencari tahu metode pembelajaran seperti apa yang paling tepat untuk diterapkan.
4. Jujur pada diri sendiri dapat memaksimalkan potensi diri
Selain mencari solusi, anda juga bisa fokus pada potensi yang ada pada dirimu. Meski lemah secara akademis, misalnya, tapi soal kreativitas, anda ahlinya. Maka, maksimalkan potensi yang ada, asah segala bakat yang anda miliki.
5. Hidup lebih damai dan bahagia
Selain mendapatkan lebih banyak teman, orang yang berperilaku jujur akan memiliki hidup yang lebih tenang dan damai karena efek positif yang hadir ketika anda mengatakan hal yang jujur dan benar.
6. Lebih percaya diri
Orang yang jujur pada dirinya sendiri maupun orang lain cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini karena dia tidak berbohong jika ingin mendapatkan sesuatu. Ia percaya dengan menjadi orang yang jujur tidak akan membawa hasil yang mengecewakan.
7. Kejujuran pada diri sendiri akan menuntunmu untuk jujur pada orang lain
Kejujuran pada diri sendiri memang membuat kamu bisa mengenali diri dengan lebih baik serta menggali segala potensi yang ada. Tapi, bukan berarti semua akan berhenti pada dirimu saja. Sekali anda mencoba bersikap jujur, kejujuran ini akan mengakar dalam dirimu dan kemudian menuntunmu untuk menjadi orang yang jujur pula pada orang lain.
8. Memiliki Banyak Teman
Orang yang berperilaku jujur cenderung memiliki banyak teman atau kerabat. Karena Jujur terhadap diri sendiri bukan hanya sekedar jujur kepada orang lain. Akan tetapi, anda juga harus jujur dalam hal-hal sederhana yang menyangkut kehidupan pribadi Anda. Orang yang jujur tentunya akan lebih banyak disukai oleh orang-orang yang jujur juga.
Semua hal perlu proses, begitu pula dengan kebiasaan bersikap jujur ini. Tidak ada yang sifatnya instan. Anda pasti akan melalui berbagai masa naik turun yang tidak mudah. Namun percayalah, mulai membudayakan sifat jujur pada diri sendiri akan mengarahkanmu pada kebaikan yang lebih besar.
Commentaires