![](https://static.wixstatic.com/media/58c5b8_761c3742cdb943b98074439655ac6469~mv2.png/v1/fill/w_346,h_146,al_c,q_85,enc_auto/58c5b8_761c3742cdb943b98074439655ac6469~mv2.png)
Menerima dan Menyebar berita tanpa membaca dan menyaringnya dengan baik ibarat makan makanan yang panas tanpa di kunyah dengan baik berakibat pada lidah lecet dan perut mules.
Membaca dan menyaring informasi dengan benar dianalogikan sama dengan menyantap makanan yg tersaji. Di dinginkan terlebih dahulu, lalu di makan, dikunyah sampai halus, dinikmati, resapi, lalu di telan.
Nah, di tengah banjir informasi sekarang ini, begini cara yang tepat menyaring informasi.
1. Jangan hanya membaca judul.
Media online atau versi online media arus utama sangat bergantung pada klik. Semakin banyak klik, semakin terbuka peluang mendapat iklan. Agar mendapat klik tinggi dari media sosial, judul harus dibuat semenarik mungkin. Sayangnya, semenarik mungkin itu bisa terjebak menjadi seprovokatif mungkin, yang seringkali melenceng dari isi berita. Judul berita provokatif tak selalu sama dengan isi berita. Karena itu jangan terkecoh oleh judul. Jika ingin menyebarkannya, baca dulu isinya. Pastikan judul dan isi memang selaras.
2. Cek dan Ricek.
Media boleh memihak. Itu hak media, namun berita yang diproduksinya harus taat kaidah jurnalistik. Pembaca, artinya kita semua, mesti lebih rajin melakukan cek dan ricek terlebih dulu sebelum menjadikannya sebagai referensi. Cek ke media lain, yang menjadi lawannya, bagaimana sudut pandang media tersebut terhadap hal yang sama.
3. Ikuti akun-akun terpercaya.
Kita bisa berkawan banyak di Facebook, bisa mentok sampai 5.000. Kita bebas mengikuti orang lain di Twitter tanpa batasan jumlah, begitu juga di Instagram dan lainnya. Tapi hidup kita akan ruwet jika informasi mengalir terlalu banyak. Teman di Facebook yang sebenarnya tak pernah kita kenal tapi membanjiri informasi layak di-unfollow, jika enggan untuk unfriend. Demikian pula di Twitter, unfollow saja akun-akun yang berisik dengan informasi tak akurat. Lebih baik kita mengikuti akun-akun terpercaya, meski mereka berbeda pandangan dengan kita.
4. Saring via fasilitas penyaring di media sosial.
Setiap media sosial memiliki fasilitas untuk menyaring informasi, termasuk menyaring kata kunci. Di Twitter, saya menyaringnya dengan cara lain: membuat list akun yang layak dibaca informasinya. Isinya beberapa akun, baik punya kesamaan maupun perbedaan pandangan mengenai isu tertentu, tapi jumlahnya terbatas, paling banyak 100 akun, agar informasi yang mengalir ke otak bersih dari sampah informasi.
Mari budayakan membaca dan menyaring informasi untuk hidup sehat di era digital.
Comments