top of page

#PolaPikir

  • Gambar penulis: Yusrin Ahmad Tosepu
    Yusrin Ahmad Tosepu
  • 25 Jul 2020
  • 4 menit membaca

Pola pikir seseorang sangatlah berbeda-beda. Perbedaan pola pikir seseorang disebabkan oleh bedanya jumlah sudut pandang yang dijadikan dasar, landasan atau alasan.


Bayaknya sudut pandang seseorang untuk berpikir dipengaruhi oleh emosi (mentality), pendidikan dan pengalaman. Hal ini yang menjadi tolak ukur tinggi rendahnya kedewasaan seseorang.


Pola pikir atau cara berpikir yang juga disebut “ Mindset“ yang terdiri atas dua kata “mind” dan “set”. ”Mind” merupakan sumber pikiran dan memori atau pusat kesadaran yg menghasilkan pikiran, perasaan, ide, dan menyimpan pengetahuan dan memori tentang segala macan hal-hal yang pernah dilakukan sendiri maupun kejadian apa saja yang dibaca, dilihat, dan dilakoni diri sendiri maupun orang lain.


Set adalah kepercayaan-kepercayaan yang mempengaruhi sikap seseorang; atau suatu cara berpikir yang menentukan perilaku dan pandangan, sikap dan masa depan seseorang.


Jadi, pola pikir atau mindset adalah adalah cara berpikir seseorang dalam mewujudkan ide/pendapat/rencana/cita-citanya yang dalam pelaksanaannya dipengaruhi pula oleh perasaan/pandangannya ataupun sikap prilakunya (attitude).


Bagaimana Cara agar Pola Pikir Kita Berkembang?


Agar pola pikir kita berkembang, kita harus belajar banyak hal, dari pengalaman pribadi dan orang. Dari kesalahan maupun keberhasilan diyakini dapat membentuk kecerdasan yang dapat dikembangkan guna meningkatkan kemampuan kita untuk meraih target-target yang tentukan dalam hidup.


Kegagalan tentunya merupakan hal yang lumrah terjadi, namun dari hal tersebut orang-orang yang memiliki pola pikir berkembang justru akan merasa mereka telah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang baru dan bermanfaat.


Disarikan dari https://www.simulasikredit.com, berikut paparkan tujuh cara agar memiliki pola pikir berkembang dan dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai investasi waktu kita yang berharga:


1. Pelajari hal baru setiap hari


Hal ini tidak perlu sejalan dengan apa yang telah kita pelajari selama ini. Apakah kita sebagai dosen yang mengajar dibidang komunikasi atau mahasiswa sedang berkuliah di jurusan ekonomi namun ingin mengetahui praktek bisnis di era digital? Mulailah memelajarinya sekarang di waktu senggang. Baca buku atau tonton video tentang bisnis digital yang lagi berkembang di era kekinian.

Atau mungkin kita ingin hal-hal yang lebih sederhana dan praktis serta berguna untuk kehidupan sehari-hari, kita bisa cari tahu soal pola hidup dan pola makan yang dapat menyokong gaya hidup sehat. Baca tips mengenai kebiasaan yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Hingga mempelajari keterampilan yang dapat memberikan nilai bagi kita dan orang-orang di sekitar.


2. Miliki sifat petualang saat menyerap hal-hal baru


Jangan membatasi diri dalam pengalaman belajar. Bila memang hal tersebut tidak diajarkan dalam bangku sekolah sekolah atau kuliah, bukan berarti kita bisa urung memelajari hal-hal yang menarik bagi kita.


Ada banyak sekali alternatif cara memelajari hal-hal baru. Kita bisa membaca buku, membaca informasi pengetahuan di internet. Kita bisa mencari tutorial tentang cara berbisnis di era digital atau mempelajari keterampilan sederhana di internet. Ikuti kelas-kelas online dan cari audiobook yang banyak tersedia di internet bila ingin memelajari keterampilan terbaru di era kekinian.


Kita juga bisa mengikuti kursus serupa bila memang ingin belajar langsung dari para ahlinya dan ingin mendapatkan saran atau timbal balik saat ingin mengembangkan kemampuan. Tidak ada batasan pasti mengenai apa yang bisa atau tidak bisa kita dapatkan secara instan saat ini, semua hal itu bergantung pada kemauan dan keseriusan kita untuk mengembangkan diri.


3. Bertemanlah dengan orang-orang yang miliki pola pikir maju


Kita pasti sudah pernah mendengar ucapan, “Anda adalah refleksi dari lima orang terdekat Anda,”. kita mungkin tidak menyadari bahwa orang-orang yang dekat dengan kita dapat memengaruhi mood, perilaku, pemahaman, pengetahuan bahkan pengalaman hingga apa yang kita anggap sebagai kekuatan maupun kelemahan kita.


Orang-orang dengan pola pikir berkembang mudah sekali untuk dikenali. Mereka optimis dan memiliki perilaku yang positif. Mereka juga bekerja keras untuk dapat mencapai hasil terbaik. Sedangkan orang-orang dengan pola pikir tertutup cenderung berperilaku negatif, yaitu kerap mengritik dan menunjukkan kesalahan maupun kekurangan orang lain. Mereka pun lebih sering menghabiskan waktu untuk membahas orang lain ketimbang memerbaiki diri mereka sendiri.


4. Ubah definisi sukses


Ketimbang berpikir bahwa kesuksesan adalah “menjadi yang terbaik”, mulailah berpikir bahwa kesuksesan adalah “melakukan yang terbaik”. Dengan begini kita akan mengubah fokus kita yang selama ini tinggal di zona nyaman dan meningkatkan cara kita bekerja, mungkin dengan lebih efisien atau lebih mampu mengatur perkembangan personal kita.


5. Ubah persepsi tentang kegagalan


Orang-orang yang miliki pola pikir tertutup (fixed mindset) cenderung akan menyerah saat pertama kali menghadapi situasi menantang atau bahkan kegagalan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.


Hal ini disebabkan oleh tidak adanya mekanisme pertahanan yang mereka miliki. Ini pulalah yang menyebabkan mereka berpikir bahwa bila mereka “tidak dapat menjadi yang terbaik dalam sesuatu, lebih baik tidak usah melakukannya sama sekali”.


Hal tersebut bukanlah suatu kegagalan, sehingga lebih baik ubahlah cara memandang kegagalan sebagai konfirmasi akan ketidakmampuan kita dalam melakukan sesuatu.


kita bisa mulai melatih otak kita untuk memersepsikan kegagalan sebagai kemunduran atau setback. Dengan begini kita bisa memotivasi diri, berpikir secara informatif, dan membangun karakter diri.


Misalnya bila kita gagal dalam mendapatkan sebuah pekerjaan, jangan berpikir bahwa itu adalah akhir dari segalanya. Jujurlah pada diri kita bahwa kita pun berkontribusi pada kegagalan tersebut, sehingga kita lantas akan memikirkan bagaimana cara untuk berubah dan melakukan hal yang lebih baik di lain waktu.


6. Jangan malas


Kekurangan lain dengan menjadi orang yang berpikiran tertutup adalah bila kita telah merasa sanggup melakukan sesuatu dengan baik, kita akan cenderung bersikap santai, menganggap hal tersebut mudah, dan berharap bahwa segala hal akan berjalan dengan lancar-lancar saja. Namun stagnansi merupakan hal yang tidak pasti, bukan?


Cobalah untuk terus mengembangkan diri dengan mencari hal-hal atau faktor-faktor lain dalam pekerjaan yang belum kita ketahui atau kuasai. Selain dapat menambah keterampilan dan pengetahuan, kita pun akan lebih siap bila sistem yang telah berjalan stagnan selama beberapa waktu mengalami kendala.


Saat kita berpikiran terbuka akan sesuatu dan meraih berbagai kesempatan belajar yang ada, berarti kita sedang berkembang secara konstan. Kita menantang diri KITA sendiri setiap harinya dan menjamin masa depan di tangan KITA sendiri. Inilah yang disebut dengan memiliki pola pikir berkembang.


 
 
 

Postingan Terakhir

Lihat Semua
Bahaya Kesombongan Intelektual

Intelektual yang ideal adalah yang semakin alim, maka kian takut kepada Allah. Sikap sombong (al-kibr) adalah sebuah penyakit hati....

 
 
 
Kebahagiaan Sejati

Pandangan umum yang menganggap kebahagiaan dapat ditemukan dengan memiliki lebih banyak uang, lebih banyak barang, lebih banyak status...

 
 
 

Comments


© 2018 by Yusrin Ahmad Tosepu. Makassar, Sulawesi Selatan. Indonesia 

bottom of page