Tuhan Tidak Pernah Menciptakan Produk Gagal!
- Yusrin Ahmad Tosepu
- 14 Des 2019
- 4 menit membaca
Diperbarui: 1 Jul 2020

Telinga kita sudah tak asing lagi dengan kalimat “Tidak Ada Manusia Yang Sempurna Di Dunia ini”.
Ya, pertama kali mendengar kalimat ini saya juga bingung, kok bisa gitu ya? Padahal Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna.
Setiap ada kesalahan yang kita lakukan, kita pasti akan menghibur diri dengan mengatakan tidak ada manusia yang sempurna.
Ketika kita gagal dalam mencapai sesuatu, obat mujarab yang senantiasa kita ucapkan adalah “Tidak ada manusia yang sempurna”.
Disadari atau tidak bahwa ketika kita mengatakan “Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini”, secara tidak lansung kita telah berprasangka buruk seakan Tuhan tidak becus dalam mencipatakan karyanya, atau bahkan meragukan kemampuanNya.
Walaupun kita tidak pernah sedikitpun meragukan kemampuan Tuhan, namun kalimat yang mengatakan bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini justru bertolak belakang dengan apa yang telah Tuhan katakan.
Saya rasa kita sudah ketahui bersama bahwa Tuhan itu telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Bahkan ia mengirim manusia ke muka bumi ini dalam keadaan yang sesempurna mungkin.
Tuhan telah mencipatakan manusia benar-benar spesial dibandikan dengan ciptaanya yang lain. Manusia dicipatakan penuh dengan keistimewaan oleh yang maha kuasa.
Saya rasa kita semua setuju bahwa Tuhan itu tidak akan pernah salah dalam menciptakan mahluknya. Segala yang dicipakannya pasti indah, baik, dan tentunya sempurna.
Hingga saat ini, hingga detik ini, tak ada yang mampu mengalahkan ciptaan yang maha kuasa dalam bentuk Manusia.
Seluruh negara maju berlomba-lomba mencipatkan robot untuk menyamai manusia, namun sayang tak pernah ada yang berhasil, yang mereka buat hanyalah benda mati, bukan mahluk hidup yang memiliki kemampuan yang terbatas.
Tubuh manusia terdiri dari berbagai elemen yang begitu kompleks yang tidak memiliki daya imitasi sama sekali. Tak akan ada yang mampu menyamai produk sang maha kuasa. Itulah yang menyebebakan manusia itu adalah ciptaan tuhan yang sempurna.
Lantas apakah hingga saat ini kita masih tetap mengatakan tidak ada yang sempurna?
Manusia itu adalah karya dan masterpiece dari yang maha kuasa. Mahluk sempurna yang diciptakan oleh sang maha sempurna di jagat raya ini.
Mungkin kita mengatakan manusia itu tidak ada yang sempurna karena mungkin kita merasa telah membuktikannya.
Setiap orang pasti memiliki kekurangan. Baik fisiknya, otaknya, kekayaan atau bahkan pangkatnya. Namun sadarkah kita, ketika kita berusaha mencari-cari kekurangan makhluk tuhan, sebenarnya kita telah berusaha mencari cacat dan kelemahana dari Tuhan.
Bagaimanapun bentuk fisik dari manusia, ia tetaplah sempurna. Karya tuhan tidak pernah cacat. Lebih tepatnya lagi tidak ada produk tuhan yang gagal, rusak dan cacat ketika ia dihadirkan ke permukaan bumi ini.
Manusia itu sempurna, namun ia bukan yang maha sempurna. Karena ke Mahaan hanya milik sang pencipta. Namun perlu dipahami bahwa Manusia adalah produk Tuhan yang sangat sempurna. Semua manusia itu sempurna, bahkan siapa pun dia.
Tuhan menciptakan manusia tidak ada yang sia-sia. Bagaimana pun wujudnya, manusia adalah makhluk paling sempurna yang Allah ciptakan.
Dari sebuah kesempurnaan, manusia mampu mengubah dunianya. Di balik kelebihan dan kelemahan manusaia sesungguhnya itulah sempurnaanya.
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra’ Ayat 70)
Apapun keadaan yang Tuhan berikan dan titipkan kepada manusia patut di terima dengan ucapan syukur. Karena Tuhan menyampaikan kasih sayangNya dengan caraNya yang bermacam-macam.
Tuhan tak akan dan tak pernah memeluk hambaNya hanya dengan melihat kelebihan makhlukNya, melainkan melalui kualitas diri yang ia ciptakan, Yaitu ketaqwaan. Karena Allah yang memberikan kesempurnaan pada manusia, maka Tuhan pula yang lebih tahu apa maksud di balik semua rahasiaNya.
Manusia tidak akan mampu mencapai kesempurnaan dan sifat-sifat kesempurnaan kecuali memiliki pemahaman dan pengetahuan hakikat Kebenaran yang tersembunyi di dalam eksistensi dirinya.
Serta kesadaran akal yang mendalam untuk dapat menyikapi berbagai fenomena di sekitarnya. Karena ketidaktahuan seseorang, seluruh alam semesta menderita; Karena pencerahan seseorang, seluruh alam semesta bahagia.
Manusia Sempurna yang dari dirinya menampilkan sifat-sifat dan nama-nama Tuhan, agar manusia lainnya tersadar akan peran dan tanggung jawabnya.
Seluruh ciptaan tercipta dari rahmat-Nya dan akan kembali kepada-Nya, proses kehidupan di dunia merupakan jalan untuk menuju perbaikan-perbaikan sebebelum benar-benar bertemu dengan-Nya.
Perbaikan untuk membimbing dirinya dan memperbaiki keadaan yang ada didalam dan diluar dirinya. Memenuhi peran dan tanggung jawabnya terhadap sesama makhluk ciptaan-Nya.
Manusia yang dapat merasakan betapa besar rahmat dan kasih sayang-Nya, akan berusaha untuk memaksimalkan potensi di dalam dirinya, sempurna atau tidak sempurna kualitasnya.
Dengan begitu ia telah menemukan jalan untuk mengenali dirinya, hal tersebut merupakan awal dari kebijaksanaan cara hidup yang ia tempuh di dalam kehidupan yang labih panjang dari hidupnya sendiri.
Tidak ada orang yang lahir sebagai orang bijak karena hal tersebut merupakan perjalanan yang menemukan, namun tujuan akhirnya tetap tidak diketahui.
Itulah mengapa kita di wajibakan untuk selalu belajar dan terus belajar seumur hidup. Dan itulah sebabnya manusia dibekali akal untuk digunakan berfikir dan membaca setiap peristiwa, guna mencerna makna kehidupan yang Tuhan tuliskan kepada setiap kita hambaNya.
Maka, manusia harus terus berupaya untuk menyempurnakan diri dengan menfungsikan semua potensi yang Tuhan berikan.
Maksimalkan semua potensi yang dimiliki karena hakikat hidup manusia adalah tentang keterfungsian segala potensi yang Allah berikan.
Terus dan teruslah belajar, maka mansusia akan mengetahui kesempurnaan dalam dirinya.
Jika mereka yang masih yakin dengan kalimat “Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini”. sesungguhnya mereka adalah makhluk Tuhan yang sempurna tapi tidak memanfaatkan seluruh potensi kesempurnaanya yang telah Tuhan berikan.
Pada akhirnya mereka menjadi manusia gagal dalam mengemban misi sebagai makhluk Tuhan yang sempurna.
@Sekian, semoga bermanfaat
Comments