Ramadhan Kareem : Bangkitkan Optimisme, Bangun Harapan Hidup
“Banyak yang dapat di lakukan di bulan Ramadhan Kareem untuk mendapatkan pahala (amal kebajikan) untuk kehidupan yang lebih baik di masa datang. Suka tidak suka kehidupan ini telah diatur dengan baik oleh Sang Pemilikm Kehidupan, manusia hanya menjalani apa yang telah di tetapkan untuknya. Damai dengan takdir adalah kata kuncinya, IKHTIAR dan TAWAKAL adalah modalitas utama membangkitkan optimisme dan membangun harapan hidup agar kita tetap pada koridor hidup yang di diberkahi dan di ridhoi oleh Sang Pemilik Kehidupan. SABAR dan SYUKUR sebagai Strategi menyikapi hidup hidup secara bijak.
Jika hidup ini disikapi dengan SABAR dan SYUKUR, apapun dan bagaimanapun keadaan hidup kita tetap bahagia adanya. Bahagia itu bukan ketika kita bersyukur, tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia, Dunia menjadi tempat yang tepat untuk mengumpulkan bekal di kehidupan akhirat nan abadi. Dunia akan takluk dan bersahabat dengan hidup kita bukan sebaliknya hidup kita yang takluk dengan kehidupan dunia. Dunia kita letakkan di genggaman tangan bukan di hati. Hidup kita di dunia sebagai tempat investasi yang bernilai IBADAH di akhir nanti.
Bulan Ramadhan Kareem sebagai bulan TARBIYAH (Pendidikan) untuk melatih diri menjadi INSAN BERMANFAAT dan berkualitas dalam hidup dan kehidupan ini. Insan yang mampu merubah potensi DUNIA menjadi segala sesuatu yang bermanfaat (bernialai IBADAH-PAHALA) di kehidupan AKHIRAT nanti.
Keseimbangan Berpikir
Berpikir positif akan melahirkan energi positif. Merubah cara berpikir akan merubah keadaan. Sikap dan tinndakan kita akan lebih bernilai dan bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat. Kita dapat menetralkan suasana. Menyeimbangkan persepsi. Bahwa yang ada didalam pikiran kita bukan hanya soal kesedihan dan ketidakberdayaan atas ketimpangan hidup yang kita alami (ekonomi, kesenjangan sosial, ketertindasan budaya dsb). Tapi kita juga punya optimisme dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Dengan optimis dan harapan hidup, rasanya mustahil hidup ini kelam. Jayalah kehidupan
Optimis apa sih tentang masa depan. Dengan kondisi kehidupan kekinian yang begitu keras, persaingan yang begitu ketat, kapitalisme merajalela, individualisme tumbuh subur, kejahatan dilegalkan, korupsi dan penipuan atas nama rakyat dan iming-iming kenikmatan telah dilakukan terang-terangan. Pencopetan, pemerasan, penganiayaan, SARA menjadi pemandangan biasa yang telah membikin masyarakat menjadi tidak tenang.
Kita semua masih punya harapan. Masyarakat kita pasti bangkit suatu saat. Dan sebisa mungkin kita mulai menata hidup dan kehidupan kita guna merubah keadaan kearah yang lebih baik. Tidak menyerah dan pasrah melihat kehidupan kekinian yang penuh tantangan, godaan dan ujian yang datang silih berganti
Tentu ada hal yang membuat kita untuk melakukannya. Apa itu?
Di manapun kita berada, sebisa mungkin perhatikan sekitar, peduli dengan keadaan sekitar. Mulai lah dengan kesadaran dari diri pribadi bahwa hidup ini harus berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. Maka lambat tapi pasti kita telah berusaha untuk membuat hidup kita lebih bernilai. Membuat hidup kita lebih bersahabat, damai dengan kehidupan ini. Pada akhirnya hidup kita mewarnai keadaan, lingkungan dan masyarakat di sekitar kita. Dengan kata lain proses tersebut akan membangun kesadaran kolektif bahwa sesungguhnya hidup ini adalah INVESTASI kebaikan bernilai IBADAH di kehidupan dunia AKHIRAT kelak.
RAMADHAN KAREEM mengajarkan kita untuk EMPATI (peduli) kepada sesama. Mengajarkan kesabaran, ketuliusan, keikhlasan dan saling menghargai-menghormati. Damai dalam hidup, yang terpancar melalui tutur kata, sikap, perilaku-tindakan kita.
Semangatnya berkobar. Bahwa HIDUP INI INDAH dengan KERJA dan IBADAH adalah yang utama.
Ketika HIDUP INI INDAH kita maknai sebagai IDEALISME kita dalam menjalani kehidupan ini, maka tidak ada yang tak mungkin, semua tantangan dan permasalahn hidup yang kita hadapi dapat dilewati dengan baik. Dia berada digarda depan dengan motivation yang menggelora dengan kata lain kita senantiasa bersemangat dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, bersyukur dengan apa yang telah diraih.
Masyarakat Jaman Sekarang
Disisi lain, kita sedih melihat keadaan. Dimana masyarakat kekinian yang individualis, hedonis, kapitalis, dan konsuntif. Mereka menjalani kehidupan ini dengan INSTAN, tak peduli dengan orang lain, menghalalkan segala cara. Dengan kata lain mengejar hasil akhir tak menghargai proses.
Budaya Hura-hura. Menghambur-hamburkan uang, menghabiskan waktu yang tidak bermanfaat, anti pati adalah bagian yang tak terpisahkan dari sikap dan perilaku masyarakat kekinian. Dengan kondisi tersebut, sudah waktunya kita yang peduli untuk merubah keadaan tersebut yang dimulai dari diri kita sendiri.
Siapkan FISIK dan MENTAL kita untuk “Menahan gempuran ombak dan badai yang kian ganas”. Hidup ini INDAH untuk sebuah AKSI DAN GERAK menuju PERADABAN KEHIDUPAN yang lebih baik.
Tetap Semangat.