Inovasi dan Kreativitas pembelajaran menjadi tuntutan Utama Pendidikan Zaman Now, karena ada banyak hal yang bergeser seiring dengan perkembangan zaman, terutama di era digital.
Informasi tersebut tentunya tak hanya hiburan, tapi juga ilmu yang berguna untuk pendidikan. Peserta didik bisa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif lewat teknologi. Tak lagi hanya duduk menyimak dosen yang mengajar di depan kelas.
Inilah mengapa sudah saatnya kita memikirkan kembali bagaimana proses pembelajaran yang seharusnya terjadi di dalam dunia pendidikan tinggi kita untuk memasuki era digital saat ini. Sepertinya proses pembelajaran yang konvensional atau tradisional yang ada saat ini sudah saatnya harus diubah.
Tentunya karena mengingat bahwa kita tidak ingin peserta didik saat ini lebih banyak belajar dari dunia digital yang mereka temui setiap saat dibanding dengan pembelajaran di dalam kelas perkuliahan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pendidikan konvensional masih lebih mengaplikasikan prosedur sederhana yang kemudian tidak membuat mereka mahir dalam berpikir kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.Selain itu, karakteristik materinya masih dibatasi dengan sumber-sumber baku yang terbatas dan peserta didik masih hanya sebagai penerima informasi.
Dosen masih memiliki otoritas penuh terhadap proses pembelajaran dan menekankan kepada pengetahuan yang wajib dikuasai untuk kemudian diujikan dalam UTS dan UAS. Dengan kata lain proses belajar yang terjadi masih cenderung pasif, peserta didik masih berperan sangat kecil dalam proses belajar mengajar.
Sudah saatnya kita mengubah paradigma proses pembelajaran di dalam kelas menjadi suatu proses yang penuh dengan pengalaman, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkolaborasi dengan dosenya, dengan temannya untuk membangun dan mengorganisasi pengetahuan, melibatkan diri dalam penelitian, belajar menulis dan menganalisis serta mampu mengkomunikasikan apa yang mereka alami sebagai suatu pemikiran baru sebagai wujud pengalaman.
Di era digital, dosen dapat belajar menggunakan berbagai cara dan berbagai sumber, dan ini merupakan tantangan bagi dosen untuk menemukan pendekatan yang mana yang akan dipakai dalam membantu peserta didiknya untuk belajar secara efektif. dosen perlu memahami bagaimana cara peserta didiknya belajar dan mencarikan yang terbaik di antara berbagai pilihan tersebut.
Selama dosen belum memahami bagaimana kemampuan, kebutuhan dan kekuatan masing-masing individu peserta didiknya dalam mempelajari sesuatu akan sulit bagi dosen menentukan metode belajar dan mengajar yang akan berdampak positif kepada peserta didiknya.
Dengan kondisi tersebut di atas, sudah saatnya kita memikirkan kembali bagaimana metode belajar mengajar yang dapat digunakan dalam menghadapi peserta didik zaman now (Gen Z) saat ini.
Pembelajaran kreatif merupakan salah satu metode yang dapat dikembangkan dalam mewujudkan tuntutan pendidikan saat ini di antara banyak pilihan lainnya.
Ide metode pembelajaan kreatif sendiri memiliki dua makna, pembelajaran kreatif dan membelajarkan kreatif. Perbedaan kedua hal ini adalah, pembelajaran kreatif lebih melibatkan peranan dosen dalam membuat proses pembelajaran di dalam kelas perkuliahan menjadi menarik bagi peserta didik, lebih efektif dan menggunakan pendekatan imajinatif.
Sebaliknya kalau membelajarkan kreatif lebih menekankan kemampuan dosen dalam mengidentifikasi kekuatan kreatifitas peserta didiknya, memperkuat daya kreatifnya dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mewujudkannya.
Pendekatan proses pembelajaran kreatif akan sangat beragam jika diterapkan. Di sinilah peran dosen dapat menyesuaikan metode pembelajaran kreatif atau membelajarkan kreatif yang diterapkannya.
Sekarang, bagaimanakah sistem pendidikan yang kita bangun, Apakah sudah mengarah kepada pembelajaran kreatif?
Hal yang diharapkan adalah bagaimana dosen dapat memperkaya dirinya dengan metode atau model pembelajaran kreatif secara mandiri.