Di tengah suasana dinamika hidup yang serba tidak pasti, cemas dan khawatir berlebihan dapat membuat perasaan tertekan dan gelisah. Jika dibiarkan begitu saja, cemas dan depresi bisa menghampiri. Segera kendalikan pikiran Anda!
Pada situasi serba tidak menentu, banyak orang terkubur dan terobsesi dalam pikiran mereka sendiri. Bayangkan Anda berada di sebuah lorong labirin besar, setiap belokan mengarah ke jalinan bencana yang lebih dalam dan rumit, ada berbagai peristiwa menyedihkan di sana. Seperti itu kira-kira rasanya ketika cemas memikirkan masalah yang menghadang.
Memang, setiap orang sesekali memikirkan hidup atau pilihan mereka secara berlebihan. Namun, beberapa orang tidak dapat menghentikan spiral arus pikiran ini. Ada dua komponen dalam monolog batin ini: khawatir dan merenung berkepanjangan.
Merenung berkepanjangan
Menurut Susan Nolen-Hoeksema, profesor psikologi di Universitas Yale, aktivitas merenung berkepanjangan melibatkan pengulangan masalah dalam pikiran seseorang. Kita merenung dengan terobsesi pada pikiran kita dan berpikir berulang kali tentang berbagai aspek situasi pada masa lalu.
Aktifitas otak ini biasanya melibatkan rasa menyesal, membenci dan menyalahkan diri sendiri. Merenung dikaitkan dengan perkembangan depresi, kecemasan, dan gangguan makan.
Orang yang rentan mengalami pola pemikiran seperti ini biasanya terlalu banyak menganalisis setiap detail dari suatu hubungan yang kini tidak lagi berlangsung. Mereka sering menyalahkan diri sendiri atas apa yang telah terjadi dan diliputi penyesalan.
Pemikiran yang hinggap seringnya berupa:
- Saya seharusnya lebih sabar dan lebih mendukung.
- Saya telah kehilangan pasangan paling sempurna yang pernah ada.
- Tidak ada lagi yang akan mencintai saya.
Khawatir
Rasa khawatir biasanya terkait dengan apa yang terjadi di masa mendatang, melibatkan pikiran negatif tentang hal-hal yang mungkin terjadi, atau tidak terjadi. Satu contohnya adalah kekhawatiran tentang apakah akan mendapatkan pekerjaan seusai wawancara, atau juga berapa lama akan menganggur.
Pikiran-pikiran semacam ini menguras energi dan membuat stres. Ini bisa terjadi pada siapa saja yang sedang stres. Tetapi ketika Anda mencapai titik di mana pikiran dan kekhawatiran tersebut telah membatasi dan mengurung Anda dari menjalani hidup sehari-hari, Anda harus mengambil tindakan.
Kendalikan pikiran Anda
Reuben Berger, psikoterapis di rumah sakit universitas di kota Bonn, Jerman, merekomendasikan beberapa langkah praktis yang dapat Anda terapkan dalam rutinitas harian ketika merasa khawatir atau dalam kondisi merenung berkepanjangan. Salah satu cara yang efektif, kata Berger, adalah dengan memerintahkan pikiran untuk berhenti.
Berger menambahkan bahwa Ketika pikiran negatif datang atau perenungan berkepanjangan dimulai, Anda mesti berkata kepada diri sendiri: 'Berhenti!
Berger bahkan merekomendasikan agar orang-orang dengan kecenderungan seperti ini untuk memakai gelang karet di pergelangan tangan mereka dan menjepret ringan diri sendiri sambil bilang “berhenti!” Teknik ini efeknya lebih kuat lagi, ujarnya.
Ide utama dari tindakan ini adalah untuk mengkondisikan diri Anda dalam menghentikan lingkaran kekhawatiran, membuat prediksi-prediksi tentang masa depan, atau perenungan berkepanjangan di mana Anda terobsesi dengan peristiwa masa lalu. Berger mengatakan butuh waktu hingga dua minggu untuk menerapkan teknik ini setiap hari agar bisa berhasil dan Konsistensi sangat penting.
Hanya sebatas pikiran
Cara lain untuk mengatasi pikiran negatif yang sering digunakan dalam terapi modern adalah menyadari bahwa pikiran bukanlah fakta, kata Berger. Dia mengatakan adalah sangat penting ketika kita memikirkan sesuatu, kita harus bertanya: Apakah ini nyata? Apa ini benar-benar terjadi? Hal terburuk apa yang bisa terjadi?
Salah satu contoh di mana pikiran dipersepsikan sebagai fakta adalah ketika seseorang merasa cemas berlebihan sebelum bepergian dengan pesawat. Meskipun perjalanan udara adalah cara paling aman untuk bepergian, orang yang menderita takut terbang menganggap pikiran dan ketakutan mereka sebagai kenyataan, kemudian menindaklanjutinya dengan menolak terbang.
Bersikap penuh kesadaran
Berger juga merekomendasikan penggunaan teknik mindfulness yang penuh kesadaran. Dengan sikap ini, seseorang mengalihkan pikiran mereka sepenuhnya kepada pengalaman yang tengah dialaminya tanpa dibubuhi penilaian apa pun untuk mengurangi kekhawatiran. Sikap penuh kesadaran membantu Anda menjauhkan diri dari pikiran-pikiran Anda dari cemas dan khawatiran.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa sikap penuh kesadaran semacam ini memiliki dampak positif dalam mengurangi perilaku terkait stres seperti merenung berkepanjangan dan khawatir. Sikap fokus terhadap suatu momen membuat seseorang cenderung tidak memiliki energi untuk cemas akan hal lain.
Akali otak agar bahagia
Namun, orang yang diganggu oleh pikiran obsesif tidak selalu bisa melakukan cara-cara tersebut untuk mengalihkan perhatiannya. Dr. Edward Selby, psikolog di universitas di Florida, melakukan penelitian bahwa orang-orang juga mencoba menghindari perenungan berkelanjutan dengan melakukan berbagai perilaku tidak terkontrol, seperti pesta makan dan penyalahgunaan zat-zat tertentu.
Tetapi dia mengatakan bahwa masih ada cara lebih baik untuk mengalihkan perhatian kita, seperti mendengarkan musik, membaca buku, menari atau berolah raga, berkumpul dan bersosialisasi dengan teman, menonton film ataupun bermeditasi.
Ubah persepsi atas sebuah peristiwa
Cara orang memandang suatu situasi sangat memengaruhi emosi dan perilaku mereka. Bukan situasi itu sendiri yang menentukan perasaan mereka, melainkan cara mereka menafsirkannya. Membingkai ulang pikiran-pikiran negatif atas sebuah peristiwa dapat mengarah pada emosi positif dan, menggiring pada perilaku yang lebih sehat.
Terapi perilaku kognitif (CBT) saat ini menjadi standar dalam psikoterapi. CBT bertujuan untuk mengubah cara seseorang dalam berpikir dan bertindak. Solusinya dekat dengan Anda. Cobalah mencari cara untuk menghindari kekhawatiran, perenungan, dan pemikiran berlebihan yang membuat Anda merasa paling nyaman.
Memasukkan rutinitas apa pun dalam hidup Anda saat Anda stres bukanlah hal yang mudah, tetapi Anda bisa melakukannya! Jika merasa kewalahan, Anda selalu dapat mencari bantuan profesional.
Berpikir Positif Adalah Cara Terbaik
Berbagai kejadian dan peristiwa yang dialami dalam keseharian merupakan konsekuensi logis daripada kehidupan yang harus dihadapi. Dengan semakin kompleksnya kehidupan yang terus berubah dari waktu ke waktu, maka seseorang harus siap menghadapi dan menyikapi kejadian dan kenyataan hidup yang terjadi.
Kejadian dan peristiwa hidup yang dihadapi bukan serta merta muncul begitu saja, tetapi karena adanya hukum universal yang bekerja, salah satunya hukum kamma. Kejadian dan peristiwa ini adalah akibat dari hasil perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya. Berbagai kejadian dan peristiwa yang dihadapi ini sebenarnya bersifat netral.
Kebahagiaan dan penderitaan timbul sebagai akibat dari pikiran seseorang dalam menyikapi kejadian dan peristiwa tersebut. Orang yang dapat berpikir positif akan tetap merasa bahagia seberat apapun kenyataan yang dihadapi, sebaliknya orang yang berpikir negatif akan tetap merasa hidupnya menderita walau semudah apapun kenyataan yang ada.
Hidup yang tidak kekal ini membuat kondisi yang menyenangkan dan kondisi yang tidak menyenangkan datang silih berganti. Dibutuhkan pikiran positif dalam menghadapi dinamika kehidupan ini.
Berpikir positif adalah sikap mental dari dalam diri sendiri seseorang untuk menghadapi kondisi yang dialami sebagai akibat logis dari perbuatannya sendiri. Ketika kondisi buruk sedang terjadi, hendaknya kita tidak hanya menerima secara pasrah; tetapi hendaknya melakukan kebajikan dalam hidup dengan penuh kesadaran dan kesungguhan.
Berpikir positif adalah melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Berpikir positif merupakan proses pikiran yang dapat melihat segala sesuatu apa adanya, yaitu : timbul, bertahan dan tenggelam.
Jika kita dapat melihat segala sesuatu sebagai suatu proses, maka itu adalah proses yang sangat wajar dari segala sesuatu. Jika kita dapat melihat dan memahami segala sesuatu sebagai sesuatu yang wajar mengalami perubahan, maka kita akan melihat kesunyataan.
Seseorang yang memiliki pola pikir bahwa perubahan adalah proses yang wajar dan alami dari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, maka tidak akan timbul kekecewaan dalam dirinya terhadap kondisi apapun yang dihadapi.
Pikiran positif yang dilandasi dengan pengertian kebenaran universal yang akan membentengi diri kita dari berbagai hal yang dapat membuat pikiran kita tidak dapat melihat segala sesuatu sebagaimana apa adanya.
Jika pikiran kita dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya sebagai suatu proses maka pikiran kita akan dapat menanggapi berbagai kejadian dan peristiwa dengan cara yang lebih bijaksana.
Orang yang berpikir negatif akan membuat dirinya menjadi negatif, sebaliknya dengan berpikir positif ia akan menjadi seperti apa yang dipikirkannya. Untuk itu seseorang yang memiliki cara berpikir negatif hendaknya dapat mengubah cara berpikirnya. Karena dengan dapat berpikir positif dalam menghadapi segala sesuatu, ia akan selalu berbahagia pada kondisi apapun yang dialami.
Berusahalah untuk selalu berpikir positif karena berpikir positif adalah cara terbaik yang dapat mengatasi berbagai macam kondisi yang hadir dalam kehidupan kita. Kita harus senantiasa menekankan diri untuk selalu berpikir positif dalam berbagai kondisi yang dihadapinya. Termasuk dalam kondisi yang tidak menyenangkan sekalipun, kita tetap untuk dapat berpikir positif serta melihat kondisi tersebut dari sisi positifnya.
Kommentare