Kesadaran akan menorehkan sejarah, bukanlah hal yang baru, melainkan dapat ditemui bahkan sebelum manusia mengenal huruf pertamanya. Bekas telapak tangan yang ditemukan di gua pra sejarah, menjadi bukti bahwa manusia mempunyai upaya untuk menorehkan eksistensi mereka ke dalam sejarah, meski tak tercetak di buku sejarah yang tersimpan rapi di perpustakaan.
Demikian pula, hari ini, torehan sejarah di jaman milenial, dikuatkan dengan upaya manusia untuk menulis. Dari tulisan ilmiah, artikel ringan, bahkan sampai sekedar catatan buku harian.
Sejarah telah mencatat ada sebagian orang yang menulis karya fenomeal, tulisan sang maestro yang mampu mengubah wajah dunia. Sementara manusia lain, lebih memilih untuk berkontribusi pada karya yang berpusat pada pemuasan syahwat ragawi. Sedangkan sebagian besar manusia, cenderung utuk memilih mengubur dalam dalam pengetahuan, ilmu, dan pengalaman berharganya hingga akhir hayatnya.
Maka sebenarnya sebuah tulisan, akan selalu mendapatkan tempat tersendiri dalam era perubahan. Sebagaimana sebuah teori yang bernama “Disruption Theory” oleh Christensen Clayton, bahwa perubahan melalui inovasi, melakukan cara yang berbeda untuk menjadi lebih baik, menjadi sebuah keniscayaan yang mutlak harus dilakukan.
Pertanyaan lanjutannya adalah, Apakah kini Anda menjadi bagian dari masalah atau Apakah Anda sudah menjadi bagian dari solusi, yang mampu melakukan “Disruption” menuju kondisi dan situasi yang lebih baik di masa depan? Anda lah yang menentukan!
Insert Video : Belajar Menulis - MEMBONGKAR IDE - By. Fahd Pahdepie
@SelamatMencoba
<b> terima kasih </b>