top of page
Writer's pictureYusrin Ahmad Tosepu

Mengikuti Kata Hati



Kata hati diperlukan agar hidup kita tetap selaras.

Sedari kecil kita diajarkan untuk berpikir menggunakan otak. Bahkan hingga kini ketika berbuat salah kita sering dikira tidak berpikir pakai otak. Padahal sebenarnya otak, akal, pikiran, bukan bagian satu-satunya untuk kita bereaksi dan berperilaku atas reaksi tersebut. Bahkan sebenarnya akal adalah bagian kedua yang harus kita gunakan saat ingin memutuskan melakukan sesuatu. Hati adalah bagian terpenting yang harus kita gunakan.


Kenapa hati bagian yg terpenting harus digunakan? Karena hati lebih kuat mempengaruhi kita dalam berpikir dan bertindak positif. Sebuah riset yang dilakukan oleh Heartmath Institute membuktikan bahwa hati memiliki kandungan magnetik 5.000 kali dan elektrik 100.000 kali lebih kuat dibandingkan otak. Pada intinya, hati lebih kuat pengaruhnya dari pada otak atau pikiran.


Itulah pentingnya mendengarkan kata hati. Dalam kajian ilmiah, mendengarkan kata hati biasa heartfulness. Sebuah cara di mana kita lebih mendengarkan hati, perasaan, dan intuisi dalam memutuskan berbagai hal dalam hidup. Heartfulness adalah sebuah cara di mana kita lebih mendengarkan hati, perasaan, dan intuisi dalam memutuskan berbagai hal dalam hidup.


Pada dasarnya heartfulness tetap berasal dari praktek mindfulness. Mindfulness adalah salah satu praktik yang baik untuk menjaga kesehatan mental. Mindfulness bertujuan membuat seseorang lebih fokus dan memusatkan perhatian terhadap situasi saat ini, menerimanya serta tidak menghakimi.


Heartfulness adalah pendekatan hidup yang berpusat pada hati, di mana Anda idealnya dapat menjalani setiap momen dengan hati. Yaitu hidup secara alami, selaras dengan kualitas mulia hati, tercerahkan dan disempurnakan melalui latihan spiritual. Kualitas-kualitas ini mencakup kasih sayang, ketulusan, kepuasan, kejujuran, dan pengampunan; sikap seperti kemurahan hati dan penerimaan; dan sifat dasar hati, yaitu cinta.


Hati kita adalah hati nurani kita. Hal ini membawa kita pada kebaikan, tidak mementingkan diri sendiri, dan mulia. Dengan mengacu pada hati berulang kali, kita memberinya posisi penting dalam hidup kita. Ia ada untuk membimbing kita setiap saat.


Seringkali, orang mengasosiasikan hati dengan emosi dan terkadang mereka bertanya-tanya apakah pendekatan hidup yang sepenuh hati dapat memberikan kejelasan yang sebenarnya. Pertimbangkan ini: akar pikiran dan emosi kita terletak di dalam hati, dan demikian pula, kondisi hati kita menentukan kondisi mental, emosional, dan spiritual kita. Ketika hati jernih, pikiran juga jernih. Saat hati tenteram, pikiran pun tenteram. Oleh karena itu, kita mulai dengan hati.


Spenuh hati, secara umum, mengilhami kita untuk hidup dengan hati. Lebih khusus lagi, Heartfulness membantu kita meningkatkan pendekatan kita dengan cara yang sangat hidup, dinamis, dan menyenangkan. Menerapkan heartfulness dalam kehidupan sehari-hari sama saja dengan mendasari semua perilaku dan pikiran dalam setiap situasi dengan hati.


Reaksi dan perilaku yang berdasarkan kata hati selalu memiliki intensi kebaikan untuk diri sendiri, orang di sekitar bahkan hingga lingkungan yang lebih luas. Apapun yang berasal dari hati dan intuisi itu benar sedangkan yang berasal dari pikiran biasanya berasal dari logika dan ego.


Hati menjadi “petunjuk atau kompas” dalam mengambil keputusan terhadap arah dan langkah kehidupan kita. Memutuskan dengan hati menggiring pada kehidupan yang lebih bahagia dan berdampak positif. Untuk mendengarkan kata hati pun dibutuhkan komunikasi yang intens dengan diri sendiri. Meditasi merupakan cara untuk melatih berkomunikasi dengan hati kita. Meski demikian, tetap dalam implementasi aktivitas sehari-hari kita harus menggunakan logika dan akal.


Hanya saja tidak ada ukuran yang pasti untuk mengetahui apakah sudah benar dalam penerapan heartfulness itu sendiri dalam hidup. Setiap orang punya perjalanannya masing-masing dan cara mereka menerapkannya pun tergantung dari pengalaman hidup. Heartfulness benar-benar kita rasakan ketika kita akhirnya mengikuti kata hati. Bertransformasi ke arah yang lebih positif untuk mendapatkan ketenangan dan fokus. Heartfulness dapat membawa kita lebih mendengarkan kata hati dan intuisi. Mendengarkan apa yang benar-benar membuat kita bahagia.


Banyak orang yang mengalami momen hidup dimana merasa hampa. Banyak faktor dalam hidup yang membuat banyak orang menjadi pribadi yang “dingin”, perfeksionis dan penuh dengan ambisi untuk mencapai sukses. Pada satu titik tertentu mereka pun akhirnya menanyakan kembali apa yang benar-benar membuat mereka bahagia. Apakah karier yang geluti, materi yang mereka miliki atau hal lain.


Namun, ketika mereka menerapkan heartfulness dalam kehidupan mereka ternyata hati saya berkata lain. Karir dan kesuksesan bukan segala-galanya, suara hati membimbing mereka untuk meninggalkan ego dan logika. Penerapan heartfulness dengan baik dalam kehidupan dapat membantu individu-individu menemukan kembali diri mereka yang memberikan kebahagiaanjuga tumbuh menjadi pribadi yang tanpa batas.


Ketika hanya mengandalkan kekuatan otak atau pikiran dalam menjalani kehidupan ini terkadang kita merasa khawatir dan tidak kuat dan berani dalam menjalani kehidupan. Banyak pikiran dari otak memberikan kekhawatiran, ketakutan, dan berkata bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, bahwa kita akan gagal. Sebaliknya dengan hati kita akan lebih kuat dan berani ketika mengikuti suaranya dan percaya bahwa prinsip menggunakan hati akan menggiring kita pada situasi dan kehidupan tanpa batas.


Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang selalu ingin kamu lakukan. Satu-satunya pertanyaan yang penting adalah apakah melakukannya akan membuatmu bahagia atau tidak. Apakah kamu mengikuti kata hatimu dan menjalani kehidupan yang kamu inginkan? Namun yang pasti, semakin kamu membiarkan dirimu mengejar hal-hal itu dan mengikuti kata hatimu, semakin bahagia kamu dalam hidup.

11 views0 comments

Comments


bottom of page