Teknologi Smartphone Mengubah Kehidupan Kita
- Yusrin Ahmad Tosepu
- Jun 14, 2022
- 3 min read
Setiap bidang kehidupan kekinian tak lepas dari teknologi. Setiap teknologi memiliki resiko yang dapat menghancurkan kehidupan. Tapi kita juga memerlukan teknologi tersebut untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Salah satu teknology yang masif penggunaannya adalah SmartPhone (telepon pintar). Tak dapat dipungkiri smartphone telah mengubah banyak aspek kehidupan, terutama soal perilaku dan gaya hidup setiap individu.
Hampir tak bisa ditolak, Handphone (HP) adalah instrument yang hampir mengontrol kehidupan kita. Ia juga hampir menjauhkan kehidupan sosial kita yang dekat dan mendekatkan kehidupan kita yang jauh. Ada banyak nurturant effect (efek penyerta). Bisa efek positif, pun demikian efek negatif.

Salah satu frase negatif yang dari penggunaan smartphone yang sebut dengan istilah 'suku kepala tertunduk'. Siapa yang dimaksud dengan itu? Orang-orang yang kita lihat setiap hari di jalanan, mall, café, warung kopi, kampus, rumah, dan tempat lainnya - kepala mereka tertunduk, menatap telepon mereka.
'Suku kepala tertunduk'Itu adalah deskripsi yang cerdas dan jelas terhadap para 'pecandu telepon pintar'. Deskripsi itu juga terasa lebih dekat dengan realitas pengalaman kehidupan masyarakat kekinian.
Dan jika kita adalah bagian dari suku kepala tertunduk, maka juga kita adalah bagian dari 'suku jempol': orang yang tidak pernah berhenti mengetik. 'suku jempol' – istilah ini untuk mendeskripsikan perilaku individu yang lebih lancar menulis pesan daripada berbicara.
Istilah 'Suku kepala tertunduk' dan ‘suku jempol’ merupakan label dari sebuah perubahan yang sedang terjadi, dimana penggunaan teknologi smart phone telah melahirkan seni tidak mempedulikan orang sekitar, meski anda sedang membeli kopi atau duduk bersama di sebuah meja, bahkan di ruang kulih, rapat, dan kegiatan beribadah pun tak luput dari hal tersebut. Hal ini juga disebut dengan istilah 'phubbing'. Singkatan dari 'phone snubbing' (cuek dengan telepon).
Terminologi-terminologi ini menyiratkan perubahan sedang terjadi. Mendeskripsikan setiap individu pengguna smartphone yang lebih memusatkan perhatiannya ke perangkat telepon mereka. Maniak smartphone biasanya orang-orang yang asyik sendiri tanpa memperdulikan orang disekitarnya. Mereka mencurahkan perhatian untuk kenikmatan yang jauh dengan mengorbankan lingkungan terdekat.
Sejak munculnya perubahan format dari featur phone ke smart phone khusus Android dan i-Phone serta banyaknya aplikasi medial sosial yang disusupkannya, maka HP telah mengubah hidup kita. Kalau dulu telepon dan SMS adalah yang paling fungsional dan efektif dalam HP, sekarang aplikasi lah yang banyak digunakan.
Dari sisi positif , smartphone HP telah menjadi aras media informasi yang efektif, efisien dan interaktif. Dulu diskusi membutuhkan akomodasi berupa ruang, waktu, konsumsi dan media yang super mahal. Saat ini melaui diskusi group via WhatsApp (WA) misalnya, diskusi bisa dilakukan apa saja dan kapan saja. HP telah merubah hidup kita yang strukturalis ke fungsionalis. Kita bisa mendapatkan informasi yang sangat deras dan benar-benar menjadi manusia yang terbuka dan informatif. HP benar-benar bermanfaat.
Smartphone dengan dukungan softwarenya telah merubah dunia yang lambat menjadi cepat. Komunikasi melalui dunia sosial media mampu mepercepat informasi secara cepat akurat dan lengkap, baik protagonist maupun antagonist. Para jurnalis yang melaporkan investigasinya akan mudah dan murah melaporkan temuannya. Para pembaca berita, cukup membuka HP atau Tablet untuk membicarakan beritanya yang terintegrasi dengan internet. Semua cepat, semua instant dan mengubah hidup kita. Masih banyak sisi positif lainnya.
Sisi negatifnya, smartphone telah merubah pola komunikasi sosial kita. Komunikasi sosial yang sarat dengan makna, menjadi kaku dan tak fokus dengan smartphone ditangan. Informasi yang sangat deras telah mampu mengubah fokus seseorang dari pola komunikasi dengan orang di hadapannya dengan orang didalam dunia mayanya.
Yang dekat di dunia nyata kadang kalah dengan orang yang dekat di dunia maya. Kita lebih mementingkan mengangkat telepon dari yang jauh dan menghentikan obrolan dengan orang di hadapan kita. Sama halnya juga kita lebih lama berkomunikasi dengan teman medsos daripada orang disampin kita bahkan di rumah kita.
Masih banyak efek lagi negatif lainnya. Selfie yang kelewat batas sampai sampai photografi berbau porno terselip di dalamnya. Dengan aplikasi yang sangat memudahkan penggunannya untuk mengupload dan berbagi foto, video, dsb.
Pengguna smartphone perlu lebih bijak agar tidak kecanduan memilikinya. Perlu memanfaatkan smartphone sebagai bagian dari peningkatan kapasitas hidup kita. Bila kita akademisi, maka kita bisa berkarya dalam HP. Bila kita pedagang, maka HP bisa jadi bagian dari instrumen dagang. Manajemen waktu mutlak harus ada.
Waktu kebersamaan yang seharusnya diisi dengan quality time bukan berakhir dengan kesibukan melihat gadget masing-masing. Surfing dan mengecek seluruh media sosial yang kamu miliki juga tidak masalah. Asal, tidak dilakukan di tempat dan waktu yang mengharuskan kita untuk bersosialisasi di dunia nyata.
Commentaires