Pekerjaan yang baik itu bkn hanya sekadar sumber penghasilan tapi juga menjadi salah satu sumber kebahagiaan.
Sering kita mendengar bahwa hidup adalah pilihan. Termasuk pilihan dalam urusan pekerjaan. Ada yang memilih untuk bekerja karena keadaan, ada juga yang memilih untuk bekerja sebagai bentuk aktualisasi diri.
Setiap pekerjaan punya tantangannya sendiri, dan kita selalu bisa mencoba berbagai cara untuk menekuni pekerjaan kita dengan bahagia. Mengutip buku Love for Imperfect Things, "Kita salah jika mengira pekerjaan impian kita akan selalu menyenangkan dan menarik. Setiap pekerjaan memiliki bagian yang membosankan. Ingatlah bahwa akan selalu ada ujian yang harus dilewati sebelum sesuatu membuahkan hasil."
Berbagai ragam definisi kata ‘kebahagiaan’ dalam bekerja. Bahagia adalah emosi yang muncul secara alami berkat kesuksesan mengerjakan suatu proyek, bahkan kata bahagia dalam bekerja itu punya makna yang lebih dalam dari sekadar produktivitas?
Nic Marks, seorang CEO dari Happiness Works merinci definisinya dalam tiga poin emosi:
Antusiasme, yaitu energi yang membuat seseorang mengoptimalkan potensi untuk bertumbuh.
Minat, yaitu energi yang membuat seseorang fokus dalam menjalankan berbagai tugas menantang dalam bekerja.
Kepuasan, yaitu energi yang membuat seseorang *bersinar* dari berhasil mencapai sesuatu, yang kemudian bisa memercik motivasi untuk mengulang kesuksesan yang sama.
Beberapa studi pun membuktikan adanya hubungan antara kebahagiaan dalam bekerja dengan kesuksesan sebuah perusahaan. Skala pengaruhnya besar. Salah satunya adalah studi yang digagas oleh Journal of Applied Psychology bahwa para karyawan yang bahagia dan punya level kepuasan dalam bekerja, akan lebih setia, kreatif, dan kooperatif kepada kolega serta perusahaan.
Sebuah riset yang dilakukan iOpener Institute mengungkapkan bahwa karyawan yang merasa bahagia di tempat kerja, akan dua kali lipat lebih produktif serta 65% lebih berenergi ketimbang yang tak bahagia. Bisa dibilang, bahagia adalah langkah pertama untuk meraih kesuksesan. Karena seseorang akan bekerja berdasarkan rasa cinta, bukan karena keharusan.
Meski kita sebagai individu sekalipun entitas sebesar perusahaan tak bisa mengendalikan semua faktor kebahagiaan agar selalu “positif” saat bekerja (dan tentunya kita tak bisa selalu menggantungkan kebahagiaan dalam bekerja pada para pemangku kebijakan), namun setidaknya menurut “Arbedjsglæde” (baca: istilah umum di Denmark tentang merasa senang dalam mengerjakan sesuatu), ada formula untuk membangun fondasi bahagia dalam bekerja:
Merasa nyaman mengerjakan tugas yang diemban
Merasa cocok dengan para kolega yang bekerja bersama
Merasa senang dengan keuntungan finansial yang didapat
Merasa berpeluang untuk meningkatkan kemampuan diri
Merasa dihormati serta dihargai di tempat kerja
Berikut tips untuk menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan:
1. Jadikan Tantangan sebagai Batu Loncatan
Berbagai kesulitan dan tekanan yang berhasil kita atasi menjadi batu loncatan untuk menjadi perempuan yang lebih kuat. Dalam pekerjaan yang kita tekuni, akan ada tantangan berat yang harus dihadap dan ditaklukkan. Alih-alih menyesali atau mengutuk keadaan, coba jadikan semua itu sebagai batu loncatan. Sebab dari setiap tantangan yang berhasil ditaklukkan, hadir kepuasan batin yang meningkatkan kebahagiaan.
2. Kelola Waktu dengan Baik
Dalam sehari ada 24 jam, kita pun senantiasa membagi waktumu untuk semua urusan pekerjaan dengan seimbang. Imbangi rutinitas bekerja dengan jadwal istirahat yang cukup. Kalau pun ada lembur pekerjaan, imbangi dengan mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Saat sudah memaksimalkan setiap waktu yang ada, kita bisa menghadirkan kebahagiaan dan kenyamanan untu diri sendiri.
3. Terus Bertumbuh
Meski pekerjaan kita tak selalu mudah dan serba sempurna, tapi kamu bisa selalu mengusahakan segala hal yang terbaik. kita menyadari ada hal-hal yang masih ada dalam kendali atau kontrol diri, tapi ada juga yang tak bisa kita ubah sekuat apa pun kamu berusaha dalam setiap pekerjaan.
Teruslah bertumbuh dan berproses di bidang apa pun yang kita tekuni. Izinkan diri untuk mencoba hal-hal baru dan terus mengasah serta menggali potensi diri terbaik. Hidup yang bermakna akan membuatmu lebih bahagia.
4. Berdamai dengan Rasa Tidak Nyaman
Kalau memang sedang ingin menyepi atau menyendiri di tengah rutinitas pekerjaan yang mulai membuatmu tertekan, lakukan saja. Jika memang sedang butuh waktu tanpa diganggu oleh siapa pun agar bisa lebih tenang, lakukan saja. Tak apa. Ketika mulai stres, jenuh, lelah, atau tak nyaman, izinkan semua rasa itu mengalir. Mungkin ini justru sinyal kita butuh waktu untuk rehat.
5. Syukuri Setiap Hal yang Bisa Diselesaikan
Ambil jeda sejenak. Berterima kasihlah pada diri senidiri yang sudah berjuang bahkan bertahan menjalani pekerjaan yang ada hingga saat ini. Rasa bosan dan lelah masih akan menyertai rutinitas pekerjaan kita, tapi selalu ada celah untuk bisa tersenyum dan bersyukur.
Ketika kita memutuskan untuk terus melangkah alih-alih menyerah, di situlah bukti bahwa kita adalah sosok yang luar biasa. Memperjuangkan sesuatu sendirian apalagi bila pekerjaanmu adalah pilihan yang tak mudah, bangkit dari kegagalan sendirian, hingga mengumpulkan kepingan kekuatan untuk melangkah sendirian bukan hal mudah.
Sudah berusaha melakukan yang terbaik pada akhirnya bisa membuatmu kita bahagia. Semoga pekerjaan yang kamu tekuni ini bisa menghadirkan perjalanan hidup yang bermakna.
Semoga bermanfaat. Tetap Semangat membangun kehiduoan yang lebih baik!
Comments