Miskomunikasi
- Yusrin Ahmad Tosepu
- Jul 11, 2023
- 4 min read

Miskomunikasi adalah salah paham yang kerap terjadi saat kita melakukan interaksi atau komunikasi dengan lawan bicara. Kesalahpahaman dapat diindikasikan dari datangnya respon yang tidak sesuai dengan maksud pembicara.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, miskomunikasi atau juga disebut miskonsepsi memiliki arti salah penerimaan atau salah penangkapan dari suatu komunikasi. Sebut saja si A menyampaikan suatu pesankepada si B. Namun ternyata apa yang disampaikannya tadi tidak diterima dan dicerna secara sempurna sehingga terjadilah kesalahpahaman tentang informasi tersebut.
Simak video berikut :
Jadi mengapa miskomunikasi sering terjadi? Mengapa ada miskomunikasi? Untuk mengetahuinya, kita perlu memahami konsep 4 channel komunikasi.
1. Content
Konten adalah informasi yang disampaikan. Bila kita menggunakan bahasa yang lugas, makna dari setiap kata-kata dapat dicerna baik. Konten pesan sangatlah penting untuk dibaca atau didengarkan dengan seksama agar tidak terjadi salah paham.
2. Meta
Meta adalah arti sesungguhnya dari sebuah informasi. Terkadang orang tidak mengatakan kebenaran secara utuh, atau justru berusaha menutupi kebenaran. Karena itu, kita perlu memahami bahwa di balik kata-kata yang terucap terkadang ada arti sesungguhnya yang perlu kita interpretasikan.
Meta lebih sulit untuk ditebak dan lebih baik dikonfirmasikan kepada sang pembicara agar kita tidak salah mengartikan mimic, gestur, atau komunikasi nonverbal orang tersebut. Misal ketika seseorang keberatan untuk dimintai tolong, orang ini bisa saja tidak langsung berkata ‘tidak mau’. Ia mungkin akan menjawab bahwa dia sibuk, sedang ingin fokus di hal lain, atau menunjukkan wajah yang enggan. Inilah yang dimaksud dengan meta.
3. Emotion
Dalam berkomunikasi khususnya sebagai pendengar, kita harus peka terhadap adanya emosi yang menyertai setiap kata-kata. Melihat ekspresi muka dan mendengarkan intonasi suara lawan bicara dapat membuat kita lebih memahami maksud orang tersebut. Contohnya ketika seseorang mengatakan bahwa dia tidak apa-apa namun wajahnya murung, berarti dia sebenarnya sedang sedih.
4. Status
Status dapat menentukan bagaimana gaya komunikasi yang akan kita pilih. Saat akan berbicara dengan bos atau orang penting, kita perlu berbicara dengan gaya formal serta menunjukkan respek. Miskomunikasi dapat terjadi ketika seseorang tidak menyadari statusnya. Bila seorang murid berbicara dengan nada tinggi kepada gurunya atau menunjukkan raut wajah tak sopan maka sang guru bisa langsung marah karena merasa murid itu kurang ajar.
Pada umumnya penyebab terjadinya miskomunikasi , sebagai berikut.
1. Tidak Memahami Inti Pembicaraan
Salah satu penyebab utama terjadinya miskomunikasi adalah adanya pihak yang tidak memahami inti pembicaraan. Biasanya hal ini terjadi karena tidak menyimak keseluruhan pembicaraan.
Sehingga bisa menyebabkan ketidaktahuan informasi dan inti dari pembicaraan. Hal ini juga bisa menyebabkan adanya kesalahan persepsi antara pihak yang mengirim pesan dengan pihak yang menerima pesan.
2. Asumsi
Penyebab terjadinya miskomunikasi yang kedua adalah asumsi. Seringkali orang-orang lebih suka menduga daripada melakukan konfirmasi langsung pada pihak terkait. Jika asumsi ini tidak diluruskan, maka bisa menyebabkan miskomunikasi.
3. Ketidakjelasan
Ketidakjelasan juga termasuk salah satu penyebab terjadinya miskomunikasi. Hal ini bisa terjadi ketika pihak yang mengirim pesan atau pembicara tidak menyampaikan pesan secara menyeluruh. Sehingga ada informasi penting yang tertinggal.
Tanpa disadari, hal ini bisa menjadi buruk apabila pihak penerima pesan tidak meluruskan atau memeriksa kembali terkait informasi yang disampaikan.
4. Kemampuan Komunikasi Verbal yang Kurang Baik
Kemampuan komunikasi verbal merupakan salah satu hal penting. Tanpa adanya kemampuan komunikasi verbal yang baik, seseorang akan kesulitan mengungkapkan apa yang seharusnya diungkapkan. Akhirnya, bukannya menimbulkan kejelasan, hasil komunikasi verbal yang dikeluarkan justru menimbulkan kesalahpahaman.
5. Budaya dan Bahasa
Budaya dan bahasa juga bisa menjadi penyebab terjadinya miskomunikasi. Biasanya hal ini terjadi ketika harus berhadapan dengan pihak yang menggunakan bahasa asing untuk berkomunikasi.
6. Kelebihan Informasi
Hal lain yang termasuk penyebab terjadinya miskomunikasi adalah kelebihan informasi. Biasanya jika ada kelebihan informasi, maka pihak penerima pesan tidak bisa mencernanya dengan benar. Maka dari itu, ada baiknya jika Anda menyortir dulu mana pesan yang ingin disampaikan berdasarkan tingkat kepentingannya.
7. Pendengar yang Buruk
Satu lagi penyebab terjadinya miskomunikasi adalah menjadi pendengar yang buruk. Saat ini, tidak sedikit orang menjadi pendengar yang baik. Biasanya pikiran mereka teralihkan oleh gadget atau hal lainnya. Jika ada pihak yang melakukan hal seperti ini ketika sedang berbicara, maka bisa menyebabkan miskomunikasi. Bahkan bisa lebih buruk jika pihak penerima pesan kebingungan dengan apa yang dibicarakan.
Dampak terjadinya miskomunikasi adalah timbulnya kesalahapahaman. Maka dari itu, ada baiknya jika Anda memastikan pesan atau informasi yang disampaikan. Jika perlu, lakukan klarifikasi terhadap pesan atau informasi tersebut. Sehingga tercipta persepsi yang sama di antara kedua belah pihak.
Berikut cara mengatasi miskomunikasi,
1. Gunakan Teknik Komunikasi yang Jelas
Cara mengatasi miskomunikasi dalam tim yang pertama adalah dengan menggunakan teknik komunikasi yang jelas. Tujuannya adalah untuk menjadikan pembicaraan lebih efektif . Namun sebelumnya, Anda harus memastikan bahwa pihak yang mendengarkan sudah menaruh fokus dan perhatiannya, dan juga bisa memahami inti dari pembicaraan tersebut.
2. Menjadi Pendengar yang Baik
Cara mengatasi miskomunikasi dalam tim selanjutnya adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Cara ini tidak hanya berlaku untuk pihak penerima pesan saja, tetapi juga untuk pihak yang menyampaikan pesan.
Caranya cukup mudah, yaitu dengan mengumpulkan perhatian dan fokus untuk mendengarkan secara seksama. Selain itu, dibutuhkan kesabaran untuk menjadi pendengar yang baik.
3. Kemampuan Komunikasi Elektronik
Saat ini, teknologi dan media komunikasi menjadi salah satu sarana yang banyak digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi media elektronik merupakan komunikasi utama. Untuk itu, Anda harus memiliki dan juga meningkatkan kemampuan komunikasi elektronik. Caranya cukup mudah seperti menggunakan pembicaraan yang to the point, fokus pada topik pembicaraan, dan juga atur informasi secara terstruktur.
4. Sampaikan Informasi dengan Jelas dan Lengkap
Menyampaikan informasi dengan jelas dan lengkap juga merupakan bagian dari cara mengatasi miskomunikasi. Anda harus bisa menyampaikan keseluruhan informasi tanpa berbelit-belit. Jika dirasa perlu, Anda bisa bertanya kalau ada yang kurang jelas.
5. Berhenti Berasumsi
Satu lagi cara mengatasi miskomunikasi adalah berhenti berasumsi. Seperti. Terutama jika Anda berasumsi tanpa melakukan konfirmasi terlebih dulu. Maka dari itu, lebih baik untuk berhenti berasumsi dan pastikan arah pembicaraan dipahami oleh kedua belah pihak.
Demikianlah penjelasan terkait apa itu miskomunikasi. Meski terdengar sepele, miskomunikasi adalah salah satu akar yang dapat menimbulkan masalah-masalah lebih besar di kemudian hari, jadi pastikan Anda tidak meremehkannya ya!
Comentarios