top of page
Writer's pictureYusrin Ahmad Tosepu

New Book: LITERASI DIGITAL KRITIS



PROLOG


Perkembangan teknologi informasi dan media komunikasi yang semakin pesat memberikan kemudahan memperoleh akses terhadap bacaan. Kini, berbagai informasi dapat diperoleh melalui beragam media. Berbagai bahan bacaan disajikan dengan beragam tujuan. Setiap teks dalam konten informasi media yang dihadirkan kepada pembaca memiliki tujuan tertentu. Sejumlah teks dihadirkan untuk menanamkan pengaruh kepada pembaca, seperti propaganda dan persuasi. Bahkan, teks-teks yang disajikan dapat pula menjadi media untuk melakukan tindak dominatif kepada pembaca.


Literasi digital kritis ini berorientasi menumbuhkan daya kritis pembaca dalam merespons beragam teks yang dibaca di konten media digital. Keterampilan literasi digital kritis dengan pendekatan analisis wacana dan literasi kritis dibutuhkan untuk memilah dan memilih beragam informasi dan mengambil keputusan yang tepat terhadap pemanfaatannya. Melalui keterampilan literasi digital kritis, pembaca melakukan proses berpikir analitik, sintetik, dan evaluatif terhadap konten bacaan media online.


Penerbitan buku ini dilandasi kebutuhan terhadap kompetensi literasi digital yang dirasakan semakin penting. Kemampuan literasi digital kritis merupakan bagian dari aktivitas berpikir kritis menjadi keterampilan utama yang menunjang aktivitas profesional dan aktivitas sehari-hari dalam era informasi digital. Kemampuan literasi digital kritis diperlukan untuk merespons, menilai, dan memanfaatkan informasi dari beragam bacaan di media online secara tepat dan akurat agar dapat menghindarkan pembaca dari penggunaan informasi yang keliru dan menyesatkan.


Secara spesifik, buku ini dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan menganalisa wacana dan membaca kritis teks dalam perspektif dominasi dan hegemoni. Literasi digital kritis dengan pendekatan analisis wacana kritis dan literasi kritis bertujuan menumbuhkan kemampuan pembaca mengungkap, menilai, dan menanggapi konten informasi media yang terkandung dalam sebuah teks berita, opini, adventorial di media online. Model analisis wacana dan literasi kritis tersebut merupakan salah satu pendekatan kritis dalam literasi digital. Analisis wacana kritis dan literasi kritis dilakukan untuk merefleksi maksud terselubung yang berada di balik teks dan memberikan respons kritis dengan menggunakan beragam perspektif. Hasil akhir yang diharapkan dari aplikasi analisis wacana kritis dan literasi kritis melalui buku ini adalah tumbuh kembangnya kesadaran kritis pembaca sehingga menjadi pembaca yang berdaya.


Keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan analisis wacana kritis dan literasi kritis diharapkan dapat membentuk keterampilan berpikir kritis pembaca untuk bersikap dan berpikir secara kritis dalam memberikan respons terhadap setiap teks rubrik (berita, opini, dan iklan) media online yang dibaca. Kegiatan analisis wacana dan literasi kritis diarahkan untuk mengoptimalkan proses berpikir kritis agar tidak mudah menerima isi/informasi teks, mengembangkan sikap kritis untuk senantiasa mempertanyakan maksud dan tujuan terselubung. Pembaca diarahkan melihat permasalahan dari informasi yang tidak ditampilkan secara tekstual. Pembaca ditantang mengonstruksi pemikiran kritis dengan menghubungkan isi teks dengan konteks sosial.


Karakteristik analisis wacana dan literasi kritis yang dikembangkan melalui buku Literasi Digital Kritis ini terletak pada pengembangan kemampuan analisis wacana kritis dan keterampilan literasi kritis yang sajikan. Substansi kemampuan analisis wacana kritis dan keterampilan literasi kritis yang disajikan dalam buku Literasi Digital Kritis diwujudkan dalam bentuk keterampilan dan sub keterampilan analisis wacana kritis dan literasi kritis. Keterampilan analisis wacana kritis terbagi dalam tiga jenjang, meliputi: (1) deskripsi, (2) interpretasi dan (3) eksplanasi. Sedangkan keterampilan literasi kritis terbagi dalam enam jenjang, meliputi: (1) keterampilan menginterpretasi, (2) keterampilan menganalisis, (3) keterampilan menginferensi, (4) keterampilan mengevaluasi, (5) keterampilan mengeksplanasi, dan (6) keterampilan meregulasi diri. Keterampilan-keterampilan analisis wacana kritis dan literasi kritis tersebut dikembangkan dari proses berpikir kritis melalui teks-teks media massa.


Terdapat empat jenis teks yang dijadikan sebagai basis aktivitas membaca kritis, yakni teks berita, teks editorial, teks advertorial, dan teks opini. Setiap teks tersebut memiliki karakteristik berbeda sehingga dipandang tepat untuk meningkatkan kemampuan literasi digital kritis para pembaca media online. Untuk membantu pembaca menerapkan kemampuan analisis wacana kritis dan aktivitas membaca kritis pada beragam teks media, setiap aktivitas pembahasan pada buku ini didahului dengan sajian teori tentang definisi dan karakteristik teks, langkah-langkah prosedur analisis wacana kritis dan literasi kritis, serta pemodelannya. Selain itu, buku Literasi Digital Kritis ini, juga dilengkapi dengan sajian teori tentang keterampilan literasi digital dan pendekatan analisa wacana kritis dan literasi kritis. Bagian-bagian buku ini yang bersifat teori, langkah-langkah, dan contoh pemodelan disiapkan untuk membantu pembaca mengonstruksi pemahaman prosedur analisa wacana kritis dan literasi kritis sebelum melakukan aktivitas membaca.


Besar harapan penulis kiranya buku ini dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan kemampuan analisa wacana kritis dan keterampilan literasi kritis pembaca agar menjadi pembaca yang berdaya dan memberi andil terhadap tumbuhnya budaya berpikir kritis. Melalui buku ini, pembaca diharapkan memiliki kemampuan analisa wacana kritis dan keterampilan literasi kritis yang dapat menunjang di segala aktivitas; aktifitas pendidikan maupun aktivitas profesional di masa depan, dan bekal menghadapi beragam teks dalam kehidupan sehari-hari.


Adapun Pokok bahasan dalam buku ini terdiri dari empat (4), sebagai berikut:


BAB 1 PENDAHULUAN

A. Literasi Digital Di Tengah Hegemoni Informasi Media Online

B. Pentingnya Literas Digital Kritis Dalam Membaca Konten Informasi Media Online


BAB 2 MEMAHAMI LITERASI DIGITAL KRITIS

A. Pendahuluan

B. Konsep Literasi Digital Kritis

C. Model Literasi Digital Kritis

D. Pendekatan Analisis Wacana Kritis Dalam Literasi Digital

E. Pendekatan Literasi Kritis Dalam Literasi Digital


BAB 3 LITERASI DIGITAL KRITIS DALAM PRODUKSI TEKS DALAM BERITA

A. Pendahuluan

B. Langkah-Langkah Analisis Wacana Kritis Teks Berita

C. Cara Menganalisis Wacana Kritis Teks Berita


BAB 4 LITERASI DIGITAL KRITIS DALAM TEKS BERITA, EDITORIAL, OPINI

DAN ADVENTORIAL

A. Pendahuluan

B. Literasi Kritis Teks Berita

C. Literasi Kritis Teks Editorial

D. Literasi Kritis Teks Opini

E. Literasi Kritis Teks Advertorial


5 views0 comments

Comentarios


bottom of page