top of page
Writer's pictureYusrin Ahmad Tosepu

Overthinking dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental


Manusia diberikan akal dan otak adalah alat yang kita gunakan untuk berpikir. Otak yang kita gunakan untuk berpikir, merupakan alat terpenting bagi kita untuk belajar dan melakukan sesuatu, lebih jauh lagi untuk dapat bertahan hidup. Setiap individu memiliki cara berpikir masing-masing. Ada yang berpikir cepat dan ada juga yang penuh dengan pertimbangan (berlebihan). Namun sesuatu yang berlebihan juga tentunya tidak baik seperti halnya dalam berpikir.


Memikirkan suatu hal secara berlebihan dan terus menerus atau dalam istilah psikologi disebut overthinking, tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Lebih jauh, selain mental, tak dimungkiri lambat laun juga bisa mengganggu kesehatan fisik. Overthinking kerap kali muncul karena seseorang terus mengingat dan memikirkan hal-hal tertentu yang lahir dari berbagai keadaan. Ia bisa jadi muncul dari kenangan pilu di masa silam, kesalahan yang kita sesali hingga bayang-bayang kegagalan yang berisiko terjadi.


Dikutip dari Psychology Today, overthinking dapat berupa ruminasi, kondisi ketika seseorang berhubungan dengan ingatan terus-menerus pada masa lalu, dan khawatir berlebihan, jika ia berhubungan dengan masa depan. Sebuah studi menemukan bahwa 52 persen dari orang-orang setengah baya berusia 45 hingga 55 tahun memikirkan suatu problem secara berlebihan atau mengalami overthinking. Demikian pula, ada sekitar 73 persen dari orang dewasa usia 25 hingga 35 tahun terjebak di masalah yang sama.


Dilansir dari The Health Site, beberapa masalah yang kerap muncul akibat overthinking antara lain bisa berupa terganggunya metabolisme tubuh, masalah pencernaan, berpotensi merusak organ jantung, hingga merusak kesehatan kulit.


Seseorang yang overthinking atau disebut juga dengan overthinker selalu terganggu oleh pikiran-pikiran yang menyedihkan dan tidak mampu untuk keluar dari pikiran tersebut serta merasakan kesedihan yang konstan akibat ketidakmampuan tersebut. Pikiran yang konstan ini biasanya mencakup 2 pola pikir yaitu ruminating (merenungkan) dan worrying (mengkhawatirkan). Perenungan melibatkan kejadian di masa lalu, sedangkan kekhawatiran melibatkan kejadian-kejadian buruk yang mungkin terjadi di masa depan.


Overthinking juga termasuk kedalam psychological disorder atau gangguan psikologis karena dapat membuat kecemasan (anxiety) pada penderitanya. Seseorang yang memiliki kecemasan berlebih dapat menimbulkan sakit fisik. Overthinking juga sering disebut paralysys analysys, dimana orang tersebut terus menerus memikirkan suatu permasalahan tanpa menemukan solusi (buntu).


Mereka yang overthinking akan berpengaruh terhadap produktivitas dan daya kreativitasnya. Overthinking juga dapat mempengaruhi produktivitas, kreativitas dan juga kesehatan fisik dan mental penderitanya. Jadi, Overthinking lebih banyak ke dampak buruknya dari pada positifnya. Orang yang berpikir secara berlebihan akan menimbulkan kecemasan berlebih dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Overthinking merugikan?


Ketika seseorang mengalami overthinking justru ia menghambat penyelesaian masalah dan bukan untuk mencari solusi jalan keluar. Overthinking tentu merugikan karena hanya membuang-buang waktu saja. Terlalu banyak memikirkan satu hal juga dapat membuat terlalu khawatir. Pada akhirnya, overthinking dapat menyebabkan mengalami kecemasan dan kehilangan kedamaian dalam diri.


Otak dan pikiran hanya akan dihantui dengan perasaan benar atau tidak yang sudah atau akan dilakukan. Bukannya memikirkan solusi atau pilihan apa yang terbaik hanya akan terjebak dalam pikiran dan ini akan membatasi berbuat sesuatu.


Sebenarnya pikiran negatif belum tentu salah, namun yang terpenting bagi kita adalah menyadari bahwa kita memiliki kendali atas pikiran tersebut. Pikiran, perasaan, dan perilaku merupakan hal yang berkaitan sehingga ketika kita mampu untuk berpikiran positif maka akan muncul perilaku yang positif. Untuk dapat berpikiran positif kita harus menilai suatu kejadian atau hal itu dimulai dari respons yang positif dahulu.


Maka dari itu, berikut ini tips untuk menghentikan overthinking :


Kesadaran adalah langkah pertama untuk mengakhiri overthinking.

Ketika telah menyadari mulai banyak berpikir: melihat peristiwa dalam pikiran secara berulang, atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, akui bahwa pikiran itu tidak produktif.


Hadapi pikiran negatif sebelum memburuk

Setelah menyadari kondisi yang dialami, sekarang saatnya untuk belajar mengendalikan pikiran tersebut. Pikiran negatif dapat dengan mudah membuat seseorang terbawa. Kendalikan diri agar tidak terlarut dalam pikiran tersebut dan tanamkan dalam pikiran bahwa hal tersebut terlalu berlebihan untuk dipikirkan, sehingga sebaiknya berhenti memikirkannya.


Fokus pada pemecahan masalah.

Overthinking dapat muncul ketika kita menghadapi masalah tertentu dalam hidup. Namun, yang harus diketahui memikirkannya berlarut-larut tidak selalu dapat menyelesaikan masalah tersebut. Sebaiknya fokus pada langkah pasti yang dapat menjadi solusi masalah tersebut. Jangan terus menyesali mengapa sesuatu dapat terjadi, tapi lebih baik fokus pada apa yang dapat memperbaiki keadaan tersebut.


Belajar Mencintai Diri Sendiri

Selain mengapresiasi diri sendiri, mencintai diri sendiri juga dapat menjadi cara menghilangkan overthinking. Sadari bahwa menjadikan masa lalu sebagai penyesalan akan menyakiti diri sendiri. Perhatikan setiap emosi dan respons tubuh yang muncul ketika overthinking. Ketika menyayangi diri sendiri, tentu tidak akan membiarkan diri merasakan efek negatif akibat berpikir berlebihan.


Membantu Orang Lain

Membantu orang lain dapat dilakukan dengan berbagai cara. Selain dapat membantu berpikir lebih positif, membantu orang lain juga dapat membuat menjadi lebih produktif. Ketika dapat produktif untuk hal-hal yang menyenangkan, tidak akan memiliki waktu untuk overthinking.

Bertindak


Dibandingkan terus berpikir, sebaiknya cobalah untuk bertindak.

Hal ini berkaitan dengan fokus pada solusi dibandingkan dengan masalah yang di hadapi. Setelah mendapatkan solusi, segeralah untuk melakukan eksekusi agar masalah tersebut tidak semakin memburuk. Cobalah salurkan energi untuk bertindak dibandingkan dengan hanya berpikir saja.


Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa itu overthinking supaya kita memiliki awareness terhadap diri kita sendiri.


**disadur dari beberapa sumber.

33 views0 comments

Comments


bottom of page