top of page

Penyebab sarjana Banyak yang Menganggur Penting Diketahui

Writer: Yusrin Ahmad TosepuYusrin Ahmad Tosepu

Sekarang ini, begitu banyak lulusan sarjana sekarang ini berlomba-lomba mencari kerja. Melamar kemana mana, eh tetap tidak keterima. Atau malah, jangankan diterima, dipanggil buat test saja tidak lulus. Dan repotnya adalah, saingan mereka dalam memprebutkan lowongan kerja bukan hanya sesama lulusan S1, ternyata kompetitor mereka adalah lulusan S2. Bukan hanya dari kampus top dalam negeri tapi termasuk lulusan s1 dan s2 dari LN.


Dalam dunia kerja sekarang ini, sudah lumrah, posisi tertentu yg dulu cukup diisi lulusan SMA atau D3, sekarang banyak diisi lulusan S1/S2. Mereka pun rela, sepanjang bisa kerja. Karena mendapatkan pekerjaan yg diinginkan yg bagus semakin sulit.


Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa per Februari 2022, ada 8,4 juta penduduk Indonesia yang menganggur. Tingkat pengangguran Indonesia tercatat sebesar 5,83 persen dari total penduduk usia kerja sejumlah 208,54 juta orang.


Yang mencengangkan, dari 5,83 persen tersebut hampir 14 persen adalah penduduk lulusan jenjang diploma dan sarjana (S1). Ini merupakan sebuah ironi. Penduduk yang notabene mengenyam pendidikan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan yang layak justru banyak dari mereka menganggur.


Lalu kenapa lulusan perguruan tinggi makin sulit mendapat pekerjaan? Mengapa banyak sarjana yang menganggur? Jika ditelisik lebih jauh, ada berbagai faktor yang berpengaruh terhadap tingginya tingkat pengangguran di antaranya adalah:


Lulusan Sarjana Tak Sesuai Kebutuhan


Hasil penelitian McKinsey, UNESCO, dan ILO (2008) menemukan adanya kesenjangan antara sistem pendidikan dengan dunia kerja di Indonesia. Kesenjangan tersebut yaitu lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna kerja.


Hal ini berkaitan dengan adanya fakta tantangan ketenagakerjaan di era global yaitu kurangnya kesempatan kerja produktif sebagai akibat ketidakstabilan dan fluktuasi yang terjadi pada ekonomi global. Kecenderungan meningkatnya pengganggur muda dan terdidik merupakan salah satu indikasi. Ini merupakan salah satu penjelasan mengapa lulusan sarjana banyak yang menganggur.


Sementara itu persoalan dari sisi supply, angkatan kerja dan penduduk yang bekerja di Indonesia yang berkualitas masih terbatas. Ini juga menjadi jawaban dari pertanyaan kenapa sarjana sulit mencari kerja. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta untuk menghasilkan SDM yang berkualitas melalui pendirian perguruan tinggi (PT).


Meski begitu, dibukanya PT baru di Indonesia secara masif tanpa diikuti dengan penyediaan sarana prasarana yang memadai, bahkan berorientasi profit. Kondisi tersebut hanya akan menghasilkan jumlah lulusan yang terus meningkat tetapi kurang berkualitas. Ini juga merupakan penyebab sarjana banyak yang menganggur.


Pasar kerja global yang ditandai dengan terintegrasinya tenaga kerja antar negara juga disertai dengan munculnya ragam - jenis pekerjaan baru seiring dengan inovasi sains-teknologi maupun meningkatnya kreativitas untuk menjawab kompetisi yang semakin ketat.


Tak dipungkiri jika sekarang ini, dunia kerja dan industri merasa kesusahan mencari orang yang layak dipekerjakan sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan. Banyak dari pendaftar lulusan s1 dan s2 sekalipun menawarkan keterampilan yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan oleh perusahaan saat ini. Kondisi yg sebenarnya, bukan lulusan sarjana susah ya cari kerja, tapi perusahaan sekarang ini yang susah cari karyawan. Akibat adanya mismatch antara keterampilan yang dibutuhkan dan yang tersedia.


Kesempatan Kerja Yang Terbatas


Terbatasnya lapangan kerja bukan lagi hal baru yang menyebabkan terjadinya banyak pengangguran. Hal ini diperburuk dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Hal tersebut menyebabkan jumlah pengangguran tak sebanding dengan lapangan kerja yang ada.


Dirangkum dari berbagai sumber, hampir 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi. Mungkin sudah sedikit recover, namun lulusan baru yang menunggu mendapatkan pekerjaan selalu bertambah tiap tahunnya.


Oleh karena itu, tantangan para lulusan sarjana pasca-pandemi untuk mencari kerja lebih berat. Karena harus bersaing dengan ribuan orang untuk memperebutkan lapangan kerja yang semakin sedikit.


Berkembangnya Teknologi


Kondisi sekarang ini diperparah oleh perubahan struktural bukan hanya perubahan demografi, tetapi juga efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi, fragmentasi geografis dan mata rantai global.


Di samping itu, era globalisasi berdampak arus mobilitas tenaga kerja antar negara menjadi semakin tinggi. Hal ini membuat persaingan menjadi semakin ketat, pekerja asing akan mudah masuk dan bekerja di Indonesia sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya.


Implikasinya, kesempatan kerja yang tersedia di dalam negeri akan diisi oleh pekerja asing yang jauh lebih siap dibanding angkatan kerja Indonesia dari segi kualitas, profesionalisme dan kompetensinya.


Permasalahan tersebut merupakan permasalahan berkaitan dengan kesempatan kerja di era global dari sisi demand atau permintaan terhadap tenaga kerja.


Itulah beberapa penjelasan tentang mengapa banyak sarjana menganggur sekaligus menjawab pertanyaan kenapa sarjana sulit mencari kerja.


Meskipun lulusan sarjana semakin berat mendapatkan pekerjaan, tapi ketahuilah banyak pilihan pilihan yang dapat dilakukan para lulusan sarjana tanpa harus bergantung pada lowongan pekerjaan yang ada.


  1. Mulailah pikirkan opsi lain. Tidak selalu harus jadi pegawai atau karyawan perusahaan. Anda bisa memulai dengan membuka usaha misalnya jadi berdagang, bikin warung, desain, dan lain-lain dan lain sebagainya. Atau jadi petani? Itu juga bisa.

  2. Fokus pilih bidang yg kalian kuasai lantas tekuni. Focus dan tekun adalah modal penting menuju sukses. Bisnis mulung sampah saja, atau penyedia cleaning service, kalau tekun dan fokus, bisa jadi sultan loh. Yang penting Anda harus tahan banting, kerja keras. Nah, ini benar benar penting. Berhentilah buang buiang waktu. Mulailah kerja keras, terus belajar, dll.


Jika hari ini kita pengangguran, boleh jadi, 5-10 tahun lagi, kita malah yg ngasih pekerjaan ke orang lain.


 
 
 

Comments


Follow

  • Facebook

Contact

082187078342

Address

Makassar, Sulawesi Selatan Indonesia

©2016 by Yusrin Ahmad Tosepu

bottom of page