Salah Jalan dan Jalan yang Salah
- Yusrin Ahmad Tosepu
- Apr 7
- 7 min read
Updated: 6 days ago

Apakah Anda pernah salah jalan dalam hidup ini ? Atau mungkin Anda pernah terjebak di jalan yang salah atau salah jalan? Atau Anda suka jalan yang salah untuk menemukan jalan yang benar ? Atau Anda tidak bisa berjalan karena sama sekali tidak memahami jalan ? Atau Anda takut berjalan karena takut salah jalan ?
Setiap orang hidup pasti pernah menempuh jalan yang salah atau salah jalan, karena di kehidupan ini sesungguhnya tidak ada orang yang luput dari lupa, salah dan khilaf. Baik salah jalan yang berat sehingga harus memutar dan kembali kebelakang dengan jarak jauh, maupun yang dekat-dekat saja. Tetapi, prinsipnya tetap salah jalan. Bahkan dipastikan, kehidupan setiap orang dibangun dan dikembangkan dari mengalami jalan yang salah atau salah jalan. Artinya, ketika mengalami salah jalan, maka seseorang akan menemukan jalan yang benar sebagai hasil dari trial and error. Sehingga seseorang akan menemukan pola jalan yang benar yang akan terus dipedomaninya agar tidak salah jalan dan tersesat.
Hakikat Jalan yang Salah atau salah jalan dalam Islam
Hidup ini perjalanan dan kita harus mampu memilih jalan agar kita hidup terus berjalan. Kalau tidak berjalan itu namanya bukan hidup. Setiap manusia, tentulah tak lepas dari salah dan lupa karena sesungguhnya manusia itu tempat salah dan lupa. Mulai dari kesalahan kecil hingga yang besar. Namun mesti diingat, bahwa sekecil apapun kesalahan akan menimbulkan dampak buruk. Misalnya, salah makan akan sakit perut. Salah tidur bikin sakit leher atau kepala. Salah paham menimbulkan kecurigaan. Salah baca akan merusak arti. Ada pula salah kata, yakni ucapan yang merendahkan, baik terhadap agama maupun orang lain. Ada kesalahan lain yang berbahaya, yakni salah jalan atau jalan yang salah atau. Artinya, salah memilih jalan, karena tidak tahu atau mengikuti orang yang salah jalan.
Jalan yang salah atau salah jalan adalah jalan yang menyimpang dari jalan Allah SWT, dan dapat mendatangkan celaka. Jalan yang lurus adalah jalan yang jelas dan menghantarkan kepada Allah dan surga. Jalan yang salah dapat merugikan diri sendiri, karena dapat mendatangkan kesesatan dan celaka.
Allah SWT telah memperingatkan tentang kesesatan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang sesat akan mengetahui kesesatannya di saat melihat azab. Orang yang salah jalan, bukan semata karena tak berilmu, tetapi juga orang berilmu yang lemah iman. Orang beriman pun bisa salah jalan, jika tak paham agama dengan benar dan dikuasai nafsu syahwat. Untuk menjaga kemurnian akidah dan ibadah.
Merujuk Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menafsirkan surah al-Fatihah ayat 6-7, yang menyebut tiga jalan di hadapan manusia. Pertama, jalan lurus), yakni jalan para Nabi, orang benar, dan orang saleh, yakni al-Islam (QS [4]: 69, [6]: 126). Kedua, jalan murka yakni jalan menyimpang dari jalan lurus (agama Islam). Mereka sengaja menuruti hawa nafsu (setan), tidak mau mendengar nasihat, merasa lebih pintar dari Allah SWT dan Rasulullah SAW. Ketiga, jalan sesat yakni jalan yang dibuat sendiri di luar agama Allah.
Orang bisa salah jalan, ada empat tangga yang dilaluinya: Pertama, terpesona. Kagum melihat tampilan seseorang, baik asesoris, keilmuan maupun kesalehan atau keuntungan yang menggiurkan. Salah satu potensi manusia adalah nafsu serakah akan dunia. Manusia tidak akan pernah puas, walaupun diberi satu lembah emas (HR Bukhari). Jika orang serakah berilmu, maka ia potensial menjadi penipu. Jika ia tak berilmu, akan menjadi korban penipuan.
Kedua, terlena. Jika terpesona melihat kehebatan seseorang, maka ia akan terlena atau terpedaya. Bisa jadi, ia tidak ingat lagi kepada Allah SWT karena alam pikirannya sudah dipenuhi impian indah yang palsu. Nalar akal sehat dan hati nuraninya pun sirna seketika. Ia pun lupa akan dirinya sendiri.
Begitulah yang kita lihat ketika orang intelek atau berpangkat, bisa tunduk di hadapan seorang guru spritual yang rela menggadaikan harga diri dan harta benda. Ketiga, tertipu. Orang yang terpesona dan terlena akan mudah tertipu. Mereka pun menjadi korban dengan hilang harga diri, harta, keluarga dan lainnya.
Impian uang yang berlipat ganda, masuk surga disambut bidadari dan kemudahan meraih sesuatu (tanpa usaha) hanya bualan belaka. Dunia ini memang perhiasan yang memesona dan menipu yang diperankan oleh siraja tipu (setan) maupun si tukang tipu yakni manusia serakah.
Keempat, tersesat. Akhir dari salah jalan adalah tersesat. Salah jalan ada dua, yakni tersesat menuju suatu tempat dan tersesat menuju akhir kehidupan. Jika yang pertama mudah diketahui dan bisa segera putar arah, namun yang kedua, sulit diketahui atau disadari, dan tidak mudah untuk kembali. Banyak orang tersesat dalam beragama.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang bertakwa akan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus. Dalam Al-Fatihah ayat 6, terdapat kalimat "Tunjukilah kami jalan yang lurus." Jalan yang lurus adalah jalan Allah SWT yang hanya satu, tanpa perpecahan, kebengkokan, dan perselisihan. Jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh para Nabi dan Rasul.
Petunjuk tentang jalan yang lurus sudah tertulis dalam al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman;
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرً
“Sungguh, al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,” (Al-Isra’ [17]: 9).
Semoga kita tetap berada di jalan yang lurus, jalan para Nabi dan Rasul, jalan yang tertulis dalam al-Qur’an, jalan yang akan mengantar kita kembali kepada kampung halaman kita, yakni surga.
Makna Jalan yang Salah atau Salah Jalan dalam kehidupan sehari-hari
Berada di jalur hidup yang benar berarti kita merasa nyaman dan percaya diri dengan tujuan hidup kita. Tidak hanya kita dapat melihat 5 atau 10 tahun ke depan dan membayangkan diri kita mencapai tujuan yang telah kita tetapkan untuk diri sendiri, tetapi kita dapat menikmati dan menghargai perjalanan untuk mencapainya. Tentu saja, prosesnya tidak selalu mudah, karena Kehidupan ini dipenuhi oleh banyak hal yang tidak terduga mulai dari lika-liku hidup hingga perubahan yang tidak pernah kita pikirkan.
Tentu, semua orang pernah merencanakan kehidupannya mau seperti apa, namun banyak hal tidak selalu berjalan persis seperti yang direncanakan. Hal ini pun buat kita merasa tidak nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dampaknya kita berperilaku buruk pada diri sendiri atau pun orang lain. kita mungkin merasa telah memerhatikan beberapa tanda bahwa kita berada di jalan hidup yang salah. Bahkan tanpa kita sadari, kita berada di jalan yang salah.
Salah jalan bisa dimaknai sebagai membuat keputusan yang tidak sesuai rencana, atau nyasar. Dalam konteks kehidupan, salah jalan bisa menjadi bagian dari proses belajar untuk menemukan jati diri dan tujuan hidup. Kita bisa belajar dari kesalahan dan fokus pada langkah berikutnya untuk mencapai tujuan. Sebab begitu kita harus memahami kesalahan apa yang kita lakukan saat ini, kita bisa mengubah arah ke jalan yang lebih baik.
Dilansir dari Bustle, beberapa tanda bahwa kita sepertinya sudah 'salah jalan'.
1. Prestasimu tidak membawa kepuasan
Kita mungkin mencapai beberapa hal yang tidak pernah terpikirkan akan kita lakukan, tetapi jika kita tidak senang dengannya, inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali, tidak peduli seberapa bergengsi pencapaian tersebut.
2. Merasa lelah
Terkadang, ketidakbahagiaan dapat terwujud secara fisik. kita mungkin lelah dan mudah tersinggung atau mudah merasa sedih dapat merayapi tanpa kita sadari. Jadi waspadalah. Ini adalah indikator yang jelas bahwa kita harus melakukan perubahan,” lanjutnya.
3. Mempertanyakan segalanya
Terus-menerus mempertanyakan apa yang kita lakukan dengan hidup kita adalah pertanda bahwa kita salah jalkan. Jika kamu benar-benar bahagia dan puas dengan hidup, jenis pertanyaan ini tidak akan terus membanjiri pikiran kita.
4. Mudah kesal dengan banyak orang
Jika kita merasa terus-menerus marah pada semua orang, mungkin itu kita, bukan mereka. Orang-orang di jalan hidup yang salah sering gelisah karena mereka tidak puas dengan hidup mereka. Kegelisahan mereka sering kali muncul sebagai kemarahan atau negativitas. Kedua emosi ini dapat mendorong orang lain menjauh yang membuat hidup mereka semakin sulit.
5. Terus merasa cemas
Tentunya setiap orang yang menderita kecemasan tidak berarti berada di jalan hidup yang salah. Kecemasan tidak melemahkan, tetapi itu akan membuat mereka tetap terjaga. Di malam hari mereka mengkhawatirkan tentang bagaimana menjalani kehidupan yang tidak mereka sukai.
Namun, kebanyakan orang yang berada di jalan yang salah bergumul dengan kecemasan karena mereka tidak memiliki kedamaian dan ketenangan yang muncul dari mengetahui bahwa mereka melakukan apa yang mereka nikmati dan hubungan yang mereka miliki.
Dilansir dari laman The Minds Journal, berikut beberapa tanda kita berada di jalan hidup yang salah diantaranya:
1. Merasa seperti sedang membohongi diri sendiri
Salah satu tanda terbesar kita berada di jalan yang salah adalah ketika kita merasa sulit untuk mengungkapkan kebenaran. Kita sering menyimpan perasaan untuk diri sendiri. Bahkan kita selalu menghindari untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya kita rasakan demi melindungi diri sendiri. Hal ini tentu bisa menyebabkan banyak masalah dan konflik.
Kita cenderung menyembunyikan kebenaran sebab khawatir dengan reaksi atau perasaan orang lain. Menghindari kebenaran mungkin akan membuat kita merasa lebih baik untuk saat ini namun hanya akan merugikan kita dalam jangka panjang.
2. Memiliki pola pikir yang sangat pesimis
Tanda lainnya yang menunjukkan kita berada di jalan salah adalah mempunyai mindset yang sangat pesimis. Pesimis ini dipicu karena kita selalu berpikiran negatif sehingga membuat rasa percaya diri kita menurun. Untuk meluruskan tanda ini, kita bisa belajar mengubah mindset dan cara berpikir kita agar bisa selalu mensyukuri apa yang Anda miliki.
3. Selalu ragu untuk melakukan semuanya
Jika kita selalu merasa ragu setiap akan melakukan sesuatu padahal sebenarnya itu positif maka pertanda kita berada di jalan yang salah.
Kita semua memahami bahwa kerja keras bisa menghasilkan pencapaian besar dan kesuksesan. Namun, saat ini kebanyakan orang berpikir untuk menggunakan cara yang lebih cepat dan memilih jalan pintas. Padahal sebenarnya tidak ada jalan pintas yang bisa menggantikan kerja keras dan ketulusan.
4. Terjebak dalam zona nyaman
Jika kita tetap berada dalam zona nyaman berarti kita berada di jalan yang salah. Mungkin benar kita akan merasa baik-baik saja saat ini tetapi itu hanya akan menghambat kita dalam jangka panjang. Intinya, kita tidak akan berkembang dan mewujudkan impian jika kita tidak memilih keluar dari zona nyaman.
5. Melakukan kebiasaan toxic dan tidak sehat
Kebiasaan yang tidak sehat seperti penggunaan obat-obat terlarang dan alkohol, kecanduan media sosial, dan berlebih-lebihan dalam berbagai hal merupakan beberapa tanda kita berada di jalan hidup yang salah. Sebab, ketika kita menyibukkan dan mengisi kekosongan dengan beberapa kebiasaan tersebut maka bisa merugikan diri kita sendiri dalam jangka panjang.
6. Selalu merasa takut
Tanda lain yang menunjukkan kita berada di jalan yang salah adalah selalu dihantui rasa takut. Salah satunya takut gagal sehingga kita memilih untuk tetap berada di tempat yang buruk.
7. Tidak menjaga kesehatan dengan baik
Tanda terakhir kita berada di jalan yang salah adalah tidak menjaga kesehatan dengan baik. Kita perlu memahami bahwa untuk berada di jalur hidup yang benar tidak selalu soal lebih banyak uang, kesuksesan dan hal yang mewah. Namun apalah arti jika kita mempunyai itu semua namun tidak dalam kondisi kesehatan yang baik, tentu kemewahan tersebut tidak ada gunanya.
Jadi hakikatnya, tak ada seorang pun yang bebas dari jalan salkah atau salah jalan dalam perjalanan hidupnya. Terutama saat memasuki wilayah yang baru dan jalan-jalan yang baru. Itu sebabnya dipasang rambu-rambu jalan. Sebagai petunjuk atau peringatan supaya kita tidak salah jalan. Walaupun begitu, masih saja ada orang yang tidak menggubris peringatan atau rambu-rambu jalan itu, sehingga akibatnya bisa sangatlah fatal, mereka tersesat dan mereka menghabiskan waktu dengan sia-sia, dan memboroskan sumberdayanya hanya karena salah jalan.
Semoga kita tidak salah jalan lagi, apalagi tersesat. Sebab sungguh, tidak nyaman saat berjalan di jalan yang salah. Pastikan dan yakini bahwa jalan yang dilewati benar adanya. Agar kita sampai di tempat tujuan.
Comments