top of page
  • Writer's pictureYusrin Ahmad Tosepu

Sudut Pandang


Artikel ini akan membahas tentang SUDUT PANDANG yang akan membantu Anda agar dapat menumbuhkan berbagai sudut pandang dari suatu masalah sehingga kita tidak terjebak dalam prasangka dan dugaan.

Setiap orang memiliki pemikiran dan sudut pandangnya masing-masing. Maka suatu hal yang sangat wajar jika setiap orang berhak memandang sesuatu menurut pandangan dan keyakinan dirinya.


Banyak contoh aktual tentang sudut padang yang dapat ditemukan setiap hari dalam kehidupan kita. Misalnya, kita mengunjungi sebuah bangunan yang besar atau sebuah wahana yang besar, tentunya kita akan punya penilain tersendiri tentang bangunan atau wahana tersebut berdasarkan sudut pandang kita.


Begitupula pengunjung lain akan memiliki penilaian atau cerita yang kemungkinan akan berbeda. Masing-masing orang akan menceritakan sesuatu mendasarkan pada sudut pandangnya masing-masing.


Sudut pandang setiap orang dipengaruhi bisa karena latar belakang lingkungan dan kehidupan sosial, pendidikan, pekrjaan, jenis kelamin, usia, pengalaman, bahkan orientasi politik.


Apa itu Sudut Pandang?


Sudut pandang merupakan cara seseorang melihat sesuatu dengan mendasarkan pada paradigma yang dimilikinya. Paradigma tersebut kemudian menimbulkan keyakinan dan keyakinan kemudian menumbuhkan cara seseorang melihat sesuatu dan meyakini kebenaran.


Sudut padang sangat dipengaruhi oleh paradigma seseorang. Paradigma biasa juga disebut peta berfikir atau pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup inilah yang akan mempengaruhi seseorang untuk berbuat dan berperilaku berbeda, atau bereaksi berbeda terhadap permasalahan yang sama.


Oleh karena pengaruh paradigma yang sedemikian hebat itulah, maka manusia harus selalu melihat dan mengoreksi ulang tentang paradigma yang dimilikinya. Koreksi utamanya berkaitan dengan apakah paradigma seseorang tersebut masih tepat atau sudah terjadi penyimpangan.


Dengan ketepatan paradigma tersebut maka kemudian manusia selalu akan memiliki ketepatan dalam berperilaku, sesuai dengan tata nilai yang berkembang dan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.


Koreksi paradigma harus dilakukan oleh orang yang bersangkutan melalui kegiatan berfikir tentang diri sendiri. Koreksi paradigma yang paling penting adalah mempertimbangkan mana nilai-nilai baru yang harus dianut, mana nilai-nilai baru yang harus dibiarkan, dan juga mana nilai-nilai baru yang harus dilawan keberadaannya. sehingga kemudian seseorang memiliki kesadaran diri.


Mengapa terjadi perbedaan sudut pandang?


Perbedaan adalah hal yang biasa terjadi dalam setiap aspek kehidupan, karena setiap orang memiliki pemikiran dan sudut pandangnya masing-masing. Dengan kata lain Setiap orang akan menanggapi setiap hal dan peristiwa sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Dan setiap sudut pandang pastilah berbeda satu sama lainnya.


Terjadinya perbedaan sudut pandang karena pemikiran, cara pandang dan kebutuhan setiap orang berbeda. Jadi, sudut pandang yang berbeda adalah suatu hal yang sangat wajar. Tidak seharusnya dijadikan pertentangan.


Sebagai ilustrasi, mari ikuti cerita dibawah ini .


Beberapa orang dikumpulkan kedalam sebuah kandang gajah dalam keadaan gelap gulita. Saat untuk pertama kalinya mereka akan diuji untuk mengenali seekor gajah dengan merabanya.


Setelah beberapa waktu mereka meraba gajah tersebut, maka mereka pun dikumpulkan kembali untuk menceritakan bagaimana wujud seekor gajah.


Seorang yang hanya menyentuh belalainya menjelaskan kalau wujud seekor gajah mirip dengan cerobong yang panjang.


Seorang lagi yang hanya menyentuh gajah bagian perutnya menjelaskan kalau gajah mirip dengan tembok yang tinggi.

seseorang yang menyentuh kaki gajah menjelaskan bahwa wujud gajah mirip dengan tiang yang tinggi, dan seorang lagi yang menyentuh telinganya menjelaskan kalau gajah adalah mirip dengan kipas besar.


Demikian lah setiap orang yang menyentuh salah satu bagian dari gajah menjelaskan wujud seekor gajah sesuai dengan apa yang disentuhnya.


Dari sepenggal cerita diatas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita seringkali menyangka kalau apa yang dirasakannya adalah hal yang sebenarnya, padahal kita hanya merasakan sebagian kecil dari keseluruhan peristiwa yang ada, perasaan tersebut berkembang sehingga muncullah asumsi pribadi, seperti kita sadari bersama asumsi yang keluar dari pemikiran kita jika tetap dipertahankan akan berakibat tidak baik.


Jadi sudut pandang seringkali bukan kenyataan dari apa yang dilihat seseorang, seringkali hanya sebagian atau sebagian kecil yang dilihat oleh seseorang. Sebagian kecil yang dilihat tersebut juga sangat dipengaruhi oleh paradigma dari orang yang memandang tersebut.


Mungkin saja dalam kenyataannya sama-sama benar namun masing-masing dengan paradigmanya yang berbeda kemudian menghasilkan sudut pandang yang berbeda pula.


Sehingga gambaran atau penjelasan yang dilakukan kemudian juga berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut jika dikumpulkan dapat juga menjadi saling melengkapi antara satu dengan yang lain.


Oleh karena perbedaan tersebut berasal dari keterbatasan manusia dalam melihat sesuatu, maka diperlukan sikap toleransi, juga sikap empati terhadap orang lain.


Toleransi merupakan sikap dan perbuatan yang memahami orang lain dari perbedaan yang dilakukannya terhadap apa yang ada pada dirinya. Sehingga orang dengan kemampuan toleransi yang baik memerlukan kemampuan berfikir positif yang baik pula.


Berfikir positif tersebut utamanya diarahkan pada melihat sebuah perbedaan sebagai sesuatu yang saling melengkapi, bukan sebagai sesuatu yang mengancam.


Kemampuan dalam bertoleransi juga didukung oleh kemampuan seseorang dalam berempati. Berempati merupakan kemampuan untuk berfikir sebagaimana orang lain berfikir.


Dengan kemampuan ini maka seseorang akan dengan mudah untuk memahami perilaku-perilaku orang lain, melalui kemampuan memahami orang lain dari cara berfikirnya.


Melalui kemampuan ini pula seseorang dapat menanggulangi perilaku orang lain yang tidak tepat, karena melalui kemampuan ini seseorang mampu memahami latar belakang munculnya perilaku.


Namun demikian walaupun berbeda-beda sudut pandang, namun pasti sesuatu benda atau peristiwa memiliki karakteristik yang khas. Binatang gajah misalnya walaupun bisa dijelaskan dari banyak sisi, namun gajah sangat berbeda dengan buaya, bahkan juga sangat berbeda dengan kerbau.


Namun gajah pasti memiliki karakteristik yang khas, yang tidak dimiliki buaya ataupun kerbau. Demikian juga toleransi juga akan mengenal batasan toleransi, tidak mungkin seseorang mentoleransi sesuatu itu gajah tetapi disebut sebagai buaya atau kerbau.


Toleransi harus juga mengenal batasan. Menentukan batasan mana hal yang bisa ditoleransi dan mana hal yang tidak bisa ditoleransi seringkali tidak cukup dengan hanya pengetahuan, tetapi juga kebijaksanaan.


Pentingnya Multi Sudut Pandang


Setiap orang akan menanggapi setiap hal dan peristiwa sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Dan setiap sudut pandang pastilah berbeda satu sama lainnya.


Tentunya setiap padangan orang tersebut berdasarkan pada proses perjalanan yang telah dilalui oleh tiap-tiap individu, dengan begitu setiap pandangan yang telah dilihat oleh individu akan berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang akan diyakini dalam hidupnya.

Oleh karena itu, agar tidak salah dalam menentukan pandangan, kita harus dapat melihat segala sesuatu dari berbagai sisi dan sudut pandang yang ada.


Jika kita kembali menyimak dari cerita gajah diatas, seandainya saja mereka menyalakan lentera atau lampu, niscaya dengan mudah mereka akan dapat melihat seekor gajah yang sebenarnya. Jadi, lentera atau lampu diibaratkan melihat dari berbagai sisi dan sudut pandang (multi sudut pandang).


Untuk dapat melihat dari berbagai sisi dan sudut pandang, kita harus belajar untuk dapat mendengar dan melihat. Artinya, kita harus membiasakan diri untuk dapat mendengar dan menghargai pendapat orang lain, dan menganggap bahwa setiap apa yang disampaikan oleh orang adalah suatu kebenaran awal bagi orang tersebut.


Alasan Pentingnya Multi Sudut Pandang


Memiliki multi sudut pandang tentunya membuat kita bisa berbaur dengan mudah di masyarakat. Umumnya, ini karena kita bisa keluar dari perspektif diri sendiri yang cenderung masih sempit. Ketika kita melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, akan ada hal-hal yang semula tak nampak jadi terlihat jelas.


Sebagai ilustrasi, mari lihat gambar dibawah ini .


Jika sepintas menatap gambar ini, kita melihat tampak wajah yang menghadap kedepan. Tapi jika diperhatikan secara seksama, tampak wajah pada gambar ini juga menghadap kesamping.


Ilustrasi gambar ini sebagai analogi bahwa dengan multi sudut pandang sangat membuka pikiran kita pada fakta-fakta yang luar biasa banyaknya


Memiliki multi sudut pandang membuat pikiran terbuka (open minded) sehingga dapat dapat membantu kita untuk menentukan keputusan yang paling tepat, kita juga dapat mengerti kenapa seseorang memiliki pendapat yang berbeda dengan kita.


Multi sudut pandang membuat seseorang menjadi tidak gegabah dalam mengambil keputusan, karena seseorang akan melihat dari berbagai sudut pandang terlebih dahulu baru menentukan keputusan apa yang akan dia ambil.


Bahkan ketika seseorang memiliki masalah dan orang lain menganggap masalah tersebut sulit dihadapi dan membuat semakin depresi, seseorang yang memiliki multi sudut pandang akan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan akan berusaha mencari solusi untuk segera mengakhiri masa sulitnya tersebut.


Dengnan multi sudut pandang, kita akan memperoleh banyak manfaat karena kita mau berusaha keluar dari sudut pandang sendiri. Sekain itu, kita bisa lebih cerdas dan bijak dalam mengambil sebuah keputusan. Oleh karena itu memiliki multi sudut pandang itu penting dalam kehidupan sehari-hari.


Nah, berikut beberapa manfaat pentingnya melihat Segala Hal dari Sudut Pandang Berbeda. Diantaranya:


1. Tidak dengan mudahnya menyalahkan orang lain


Menuduh orang sembarangan dan mencap orang lain sudah melakukan kesalahan adalah tindakan yang tidak akan terjadi jika kita bisa melihat segala hal dari sudut pandang yang berbeda.


Dengan mengetahui adanya sudut pandang lain dari suatu peristiwa, pikiran kita lebih terbuka untuk menerima perbedaan, melihat adanya kemungkinan-kemungkinan solusi lain dari peristiwa tersebut, sehingga kita tidak perlu memaksakan sudut pandang pribadi.


Kita akan berusaha sekuat mungkin untuk tidak langsung men-judge seseorang sebelum melihat suatu kejadian itu dari sisi orang yang bersangkutan.


Kalau sudah begitu, kita jadi lebih bisa memahami kenapa seseorang itu berbuat demikian. Dan apakah kita juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisinya.


Menerapkan ragam perspektif juga dapat membuat kita lebih hati-hati menghadapi masalah yang demikian.


2. Lebih peka terhadap perasaan orang lain


Peka dan memahami perasaan orang lain adalah hal yang cukup jarang ditemui pada diri seseorang. Sebab, sebagian dari kita lebih suka mengutamakan diri sendiri dan enggan melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.


Namun, ketika sudah mampu menerapkan cara berpikir semacam ini, dijamin kita akan lebih peka. Saat ada yang kesusahan misalnya, kita tidak lagi menunggu instruksi atau permintaan dari siapa-siapa untuk langsung sigap membantu orang tersebut. Begitu pun dalam hal lainnya.


3. Lebih mudah bersimpati pada penderitaan orang lain


Jika selama ini kita susah bersimpati, coba berusaha belajar melihat segala hal dari sudut pandang berbeda. Perlahan, rasa simpati akan lebih mudah muncul. Penderitaan dan kesedihan orang lain akan lebih bisa kita rasakan ketimbang jika hanya mengamati dari sudut pandangmu saja.


Perasaan orang lain terasa lebih valid dan bisa kita rasakan sensasinya kalau kita mau berusaha sedikit keluar dari perspektif diri sendiri. Alhasil, ketika berniat membantu, kita pun jadi memberikan bantuan dengan lebih tulus.


4. Lebih bijak dalam menghadapi suatu masalah dan mengambil keputusan


Akankah bijaksana jika kita sudah menyimpulkan sendiri suatu masalah atau suatu prasangka jika kita melihatnya hanya dari sudut pandang kita ? Padahal kemungkinan besar sudut pandang orang lain dalam melihat masalah yang sama akan lebih baik dari kita.


Oleh karena itu, dengan melihat segala hal dari sudut pandang berbeda akan membantu kita dalam menghadapi suatu suatu masalah.


Begitupula dalam hal pengambilan keputusan, melihat dari sudut pandang yang berbeda juga sangat membantu. Dijamin kita akan bisa memutuskan sesuatu dengan lebih bijak. Sebab, bahan pertimbanganmu bukan cuma diri pribadi, tapi juga demi banyak pihak yang terkait.


Keputusan bijak ini akan berpengaruh pada hasil ke depannya. Semakin lama menerapkan pola pikir ini, kita jadi semakin bisa memutuskan sesuatu dengan lebih baik lagi. Dengan begitu, kita pun bisa meminimalisasi keputusan yang dapat disesali kemudian hari.


5. Lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak


Kedewasaan dalam hal pola pikir dan tindakan juga jelas akan kamu miliki jika mampu melihat suatu fenomena dari berbagai sudut pandang. Yang jelas, kamu gak gampang memojokkan orang lain, tidak sembarangan dalam mengambil keputusan, dan tidak asal dalam bertindak.


Intinya, kita terus berusaha jadi lebih baik dari hari ke hari. Ini karena kita sudah melihat banyak contoh dari tindakan yang keliru dan kurang bijak. Kepekaan kita juga lebih terasah sehingga tidak mau merugikan orang lain.


Sudut pandang yang berbeda akan sangat membuka pikiran kita pada fakta-fakta yang luar biasa banyaknya. Bahkan sebuah kesalahan besar pun bisa jadi sesuatu yang dapat dimaklumi jika kita melihat dari sisi yang berbeda. Begitupun sebaliknya.


6. Wawasan Semakin luas

Sudah pasti jika kita mau menerima sudut pandang dari orang lain, maka pengetahuan kita pun bertambah, wawasan kita semakin luas, dari tidak tahu menjadi tahu, dari kurang mengerti menjadi lebih mengerti.


7. Dapat lebih mudah mencari solusi


Suatu masalah akan lebih mudah diselesaikan jika kita menyadari bahwa banyak yang dapat dilihat dan dimengerti mengapa peristiwa atau masalah itu terjadi, dari berbagai sudut pandang yang kita lihat, kita akan lebih mudah mempertimbangkan solusi apa yang tepat untuk masalah tersebut.


8. Dapat menimbulkan empati dalam diri


Jika kita dapat melihat suatu masalah dengan sudut pandang yang berbeda atau lebih dari satu, maka kita juga melihat banyak kemungkinan kenapa masalah tersebut dapat terjadi, kita dapat mengetahui alasan-alasan lain kenapa masalah tersebut dapat terjadi.


Misal, contohnya jika kita mengetahui ada pencurian, sudut pandang pertama akan berkata, bahwa pencuri itu emang jahat, sudut pandang kedua akan berkata, namun mengapa pencuri itu melakukannya,mungkin karena si pencuri terdesak dengan keadaan yang tidak bisa dihindari lagi, sudut pandang ketiga akan berkata, mungkin itu terjadi karena si pencuri mau menolong orang lain dengan hasil curiannya.


Memang dalam segi apapun mencuri itu salah, tapi jika ada beberapa sudut pandang, kita pun akan menumbuhkan empati di hati kita, jadi keputusan yang diambil setelah kita mengetahui kebenarannya akan berbeda dan akan lebih bijaksana.


Dan seperti sebuah dadu yang memiliki 6 sisi, jika kita hanya mau melihat disatu sisi saja, pasti kita hanya berpatokan terhadap sisi yang kita lihat, padahal masih ada 5 sisi lagi yang keberadaannya perlu kita ketahui.


Demikianlah uraian artikel tentang sudut pandang. Sebagai kata penutup “Terkadang salah dan benar tipis perbedaannya, apalagi jika dilihat dari sudut pandang berbeda. Ketika kita bijak dalam memandang, saat itulah kita menjauh dalam prasangka."


#semoga bermanfaat dan mencerahkan

696 views0 comments

Comments


bottom of page