Tips ini dapat dijadikan referensi dalam memanfaatkan penggunaan akun Google Scholar lebih profesional:
1. Gunakan Google Console
Untuk memastikan artikel atau tulisan online terindeks Google Scholar, coba buka Google Search, kemudian Buka situs https://search.google.com/search-console/welcome di kolom pencarian alamat browser
Akan ada dua tampilan properti, pilih menu sebelah kanan yang bertuliskan 'URL Prefix' atau 'Awalan URL' dan isikan alamat situs jurnal yang telah dipublikasikan, lalu klik 'continue'
Ada berbagai pilihan verifikasi yang bisa dipilih, mulai dari HTML tag hingga domain name provider
Jika sudah memilih, lanjutkan dengan klik 'Verify' dan tunggu proses sampai berhasil.
Jika ingin artikel cepat terindeks oleh Google Scholar, maka setiap menerbitkan jurnal baru lanjutkan dengan salin alamat situs dan masukkan di kolom submit pada bagian atas dan klik 'enter'
Terakhir pilih 'Request Indexing', tunggu proses selesai. Kemudian, untuk memastikan apakah artikel telah terindeks oleh Google atau belum silakan buka Google Search, paste atau tekan tombol CTRL + V di keyboard dan klik 'search', jika sudah muncul berarti artikel sudah terindeks baik oleh Google.
2. Mengajukan Permohonan Pengindeksan kepada Google
Pengguna yang merasa artikel atau tulisan online susah terindeks oleh Google Scholar meski telah lama mendaftarkan akun dan memublikasi karya ilmiahnya, maka dapat mengajukan formulir permohonan khusus.
Google Scholar turut menyediakan opsi bagi pembuat jurnal untuk mengajukan permohonan agar jurnalnya terindeks. Pengguna yang merupakan pemilik jurnal dapat melakukan pengajuan melalui situs dengan alamat di https://google.com/support/scholar/bin/request/
Akan ada beberapa kolom isian yang perlu diisikan sesuai dengan kebutuhan, sebelum klik tombol 'submit', pengguna perlu memastikan dengan baik apakah sudah mengisikan isian dengan benar.
3. Buat Judul Jurnal yang Spesifik tapi Menarik
Pembuat jurnal harus pintar memainkan judul untuk memikat para pembaca (mahasiswa atau peneliti), sehingga mantap untuk menggunakan jurnal sebagai rujukan atau sitasi. Dalam hal ini coba gunakan judul dengan keyword atau kata kunci seefektif mungkin dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Biasanya pengguna Google Scholar yang datang untuk mencari kebutuhan jurnal rujukan akan menggunakan keyword dengan metode penelitian atau topik yang dicari.
Pastikan keyword tersebut digunakan sebagai judul atau ringkasan jurnal, sehingga besar kemungkinan artikel dengan judul model seperti itu akan 'nyangkut' di setiap artikel terkait yang sedang dicari.
4. Tentukan Pasar Pengguna Sitasi
Pengguna pembuat jurnal harus memetakan target pasar seperti peneliti atau mahasiswa. Jika memilih mahasiswa maka gunakan topik sederhana yang memberikan penjelasan detail dan mudah dimengerti.
Namun jika menargetkan jurnal dijadikan sitasi oleh peneliti, biasanya topik yang dibahas cenderung mendalam, dengan perhitungan metode yang rinci. Jika ingin menjadikan tulisan populer di Google Scholar, maka kategorikan dua jenis pengguna tersebut saat memulai menerbitkan jurnal ilmiah.
5. Isi Artikel Harus Kaya
Google lebih menyukai artikel yang kaya akan pembahasan yang detail. Dalam pembuatan karya ilmiah, usahakan untuk membuat tulisan dengan konten lebih dari 300 kata. Selain itu orisinalitas menjadi poin pertama bagi karya publikasi pengguna.
Jika sudah melakukan upaya demikian, perkaya terus kata kunci yang digunakan di dalam artikel, sehingga artikel dapat terus naik dan cepat terindeks oleh Google Scholar.
6. Promosikan Artikel
Pembuat artikel harus rajin mempromosikan artikel yang telah dipublikasi di berbagai forum akademik hingga media sosial pribadi. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan awareness kepada publik.
Demikian tips agar tulisan atau artikel online terindeks oleh Google scholar dengan cepat. Langkah ini dapat membantu penulis atau pembuat jurnal untuk mendapatkan validasi melalui artikelnya yang digunakan sebagai sitasi atau rujukan dari banyak pihak.
SELAMAT MENCOBA. TETAP SEMANGAT BEKERJA DAN BERKARYA!
Comments