top of page
Yusrin Ahmad Tosepu

SEPUTAR DUNIA SKRIPSI


Skripsi adalah bagian yang tak terpisahkan dari dunia mahasiswa karena skripsi adalah tugas besar sekalogus tugas akhir mahasiswa yang harus dibuat dan dipertanggungjawabkan guna meraih gelas sarjana.


Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.


Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.


Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate (S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.


Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh dua orang, dikenal istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.


Proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun umumnya, proses penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:

  • Pengajuan judul skripsi

  • Pengajuan proposal skripsi

  • Seminar proposal skripsi

  • Penelitian

  • Setelah penulisan dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir).

  • Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.

Terdapat juga proses penyusunan skripsi yang cukup ringkas sebagai berikut:

  • Pengajuan judul skripsi/meminta topik skripsi dari dosen

  • Penelitian dan bimbingan skripsi

  • Seminar

  • Sidang

  • Revisi

Skripsi sebagai tugas akhir merupakan penggabungan ilmu yang di peroleh saat kuliah sekaligus praktikum dan tugas-tugas besarnya. Setelah menyelesaikan semua kuliah, mahasiswa seharusnya sudah punya gambaran untuk mengambil tema apa atau topik menarik dan disukai agar saat dikerjakan tidak terasa berat. Bagi mahasiswa yang masih aktif kuliah, agar manfaaatkan kuliah sebaik-baiknya.


MENYUSUN SKRIPSI

Langkah pertama menyusun skripsi adalah mencari dan menentukan TOPIK. Mendapatkan topik yang baik berarti sekitar 30% skripsi telah selesai, selanjutnya, 70% adalah penulisan skripsi.


Setelah mendapat tema umum, mulailah mencari lebih dalam. Gunakan google untuk mencari pembahasan tentang itu, baca ebook, sambil cari topik yang lebih khusus (lebih spesifik). Tujuannya agar anda familiar dengan istilah-istilah atau jargon yang umum digunakan dalam topik tersebut. Ini akan menjadi bekal saat membaca paper. Lebih ideal jika anda mendapatkan topik dari dosen. Jika topik diberikan dosen, artinya dosen tersebut tertarik dengan topik ini sehingga dukungan akan lebih besar. Dosen juga biasanya sudah tahu cakupan yang tepat dan gambaran kasar solusi. Tentu anda juga harus cocok dengan topiknya.


Jangan mulai dari alur pemecahan masalah tapi mulailah dari masalah dari tema dan topik tersebut. Tentukan dan pahami dulu apa masalahnya, baru cari algoritma atau teknik untuk memecahkan masalah tersebut (jangan dibalik). Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu buru-buru menentukan teknik solusi dari masalah.


Setelah mempunyai bekal dasar-dasar materi, saatnya mulai masuk ke aspek yang lebih ilmiah yaitu paper. Pada skripsi, mhs tidak diharapkan hanya sekedar membuat skripsi biasa tapi harus punya sisi inovatif.


Sisi inovatif tersebut biasanya hanya dapat diperoleh dari paper. Gunakan scholar.google.com dengan keyword sesuai topik anda. Pilih paper yang menarik, TIDAK semua paper harus dibaca. Awali baca paper dengan membaca abstrak lalu kesimpulan (bertahap). Jika menarik, coba baca sekilas isinya. Anda TIDAK harus memahami keseluruhan isi paper. Kemudian jarang sekali paper yang dapat dimengerti dalam sekali baca, ada yang harus dibaca 10-20 kali baru terasa jelas.


Beberapa paper yang terpilih, yang paling relevan akan menjadi dasar proposal anda. Untuk tingkat strata S1, mahasiswa boleh me-reimplementasi paper yang sudah ada dengan sedikit tambahan atau perubahan.


Selanjutnya, menemui dosen yang terkait dengan topik yang akan di angkat sebagai judul skripsi. Jangan menghadap dosen dengan kepala kosong karena pertemuannya akan tidak produktif. Manfaatkan dosen untuk saran-saran berkaitan dengan topik, berdiskusi mengenai bagian paper yang anda tidak mengerti, apakah topik layak untuk dijadikan skripsi.


Cari dosen dengan bidang yang cocok dengan topik skripsi. Ini bisa dilihat dari matakuliah yang diajarkan dosen tersebut dan skripsi yang pernah dibimbing sebelumnya.


Selanjutnya mulai membuat proposal. Bagian yang terpenting dari proposal adalah bab 1. Pada bab 1, perlu disampaikan latar belakang dan rumusan masalah/tujuan. Latar belakang menjawab mengapa topik skripsi penting dan layak diambil. Saat ditanya “mengapa anda mengambil topik ini? mengapa ini bisa jadi topik skripsi? apa alasannya? mengapa penting?” itu dijawab di latar belakang.


Sedangkan rumusan masalah atau tujuan menggambarkan apa yang menjadi masalah yang hendak diselesaikan. Anda tidak bisa menyelesaikan masalah kalau tidak tahu masalahnya apa. Biasanya pada tahap ini perlu bolak balik cukup intensif dengan dosen pembimbing. Jangan masuk ke bab 2 dulu sebelum bab1 benar-benar stabil.


Selanjutnya buat bab2. Jika bab 1 (latar belakang/tujuan) memperlihatkan aspek “mengapa (why) dan apa (what)”, bab 2 akan menjelaskan aspek “bagaimana (how)”. Isi dari bab 2 adalah penelitian/buku/materi/teori/library yang dibuat orang-lain yang relevan dengan skripsi anda. JANGAN memasukkan materi yang tidak relevan dengan topik. Sebelum mulai, tanyakan pada dosen pembimbing materi apa saja yang perlu masuk dan urutan pembahasannya.


Untuk tahap proposal tidak perlu dibuat terlalu detil, anda tidak perlu mengetahui solusi masalah secara rinci tapi anda diharapkan mempunyai gambaran kasar bentuk solusinya. Pada penulisan bab 2 ini seringkali terjadi copy-paste, ini WAJIB dihindari karena kalaupun lolos sampai wisuda, kalau ada yang menggugat di kemudian hari, ijazah anda bisa melayang


Caranya mudah dengan tiga langkah: baca-pahami-tulis. Baca referensi (bagusnya lebih dari satu), setelah paham baru tulis dengan kalimat sendiri. Jangan lupa cara pengutipan referensi. Sedapat mungkin hindari referensi skripsi orang lain, karena seringkali kualitasnya tidak jelas dan akan memperkuat keinginan untuk copy-paste. Lalu jangan menulis apa yang anda tidak pahami.


Jangan terlalu berlama-lama dalam pembuatan proposal. Tidak perlu menunggu proposal sempurna, karena akan berubah saat perjalanan membuat skripsi.


Saat sidang proposal skripsi, selama anda mengerjakan bab 1 dan 2 dengan baik dan melakukan persiapan presentasi (banyak latihan presentasi), harusnya anda dapat lolos dengan mudah. Fokus dosen penguji dalam sidang proposal adalah “apakah ini masalah ini layak untuk dijadikan topik skripsi?”, “apakah ini feasible untuk dikerjakan dalam waktu 4 bulanan? (terlalu sulit atau tidak) dan “apakah mahasiswa tahu gambaran solusinya?” (jangan-jangan hanya punya masalah tapi tidak tahu menyelesaikannya). Tahap berikutnya adalah penyusunan skripsi.

Menemukan Topik dan Membuat Judul Skripsi yang Menarik

Menentukan topik dan membuat judul skripsi memang agak tricky. Topik yang diangkat dan judul yang dimiliki harus menarik agar bisa tampil menonjol di mata dosen pembimbing, dari lautan topik dan judul lainnya. Kalau nggak menarik, bisa-bisa judul tersebut ditolak.


Jika kesulitan menemukan topik dan membuat judul skripsi yang menarik, berikut cara-cara jitu yang patut di coba.


1. Gali minat dan passion di perkuliahan secara spesifik (cari ide)

Semua mata kuliah yang pelajari, ruang lingkupnya luas . hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mencari ide gunaka menemukan topik dan judul yang menarik, bukan berarti harus mengesampingkan passion.


Hal-hal yang disukai bisa saja menjadi pemicu ide dalam menemukan topik dan judul skripsi yang menarik. Misalnya, selama kuliah, suka dengan mata kuliah wajib A. Dari materi matakuliah A bisa mengerucutkan pilihan-pilihan topik yang bisa diangkat dan kaji berdasarkan hal-hal yang telah di pelajari di mata kuliah tersebut, sekaligus memfokuskan angle penelitian kamu. Dengan mengerjakan hal yang di senangi, tak akan merasa tertekan ataupun terbebani selama menyelesaikan skripsi.


2. Tetap update dengan isu-isu terkini

Salah satu kunci judul skripsi yang menarik adalah judul dengan isu atau fenomena terkini. Mendapatkan inspirasi topik dan judul skripsi dari berita-berita yang kamu dengar setiap hari.


Harus dicatat, jangan terpaku dengan berita yang berat-berat saja, karena kita bisa mendapatkan judul skripsi yang menarik dari fenomena-fenomena simpel yang belum pernah dikaji dan dijadikan objek penelitian di bidang kamu sebelumnya.


Fenomena dan isu terkini bisa menjadi rumusan masalah untuk skripsi. Semakin banyak informasi dan berita yang sering dibaca, ditonton, dan lain senagainya, semakin semangat untuk menciptakan ide-ide cemerlang untuk tugas akhir.


3. Ikut seminar / workshop yang berhubungan dengan minat

Sempatkan ikut seminar atau workshop yang berhubungan dengan minat. Hal ini bakal sangat membantu dalam penyusunan skripsi, karena seminar atau workshop biasanya membahas tema yang sudah spesifik. Misalnya, kamu adalah mahasiswa jurusan Manajemen Informatika dan berminat terhadap dunia CYBER CRIME. Cari inspirasi skripsi dengan cara datang ke seminar yang membahas kejahatan di alam maya dan keamanan informasi.


4. Cari referensi dari literatur dan penelitian terdahulu

Mencari referensi di perpustakaan dengan membaca-baca jurnal akademik dan skripsi/tesis milik senior yang sekiranya memang sejalan dengan minat dan penelitian yang akan kamu lakukan. Dari kegiatan ini, bakal mendapatkan latar belakang kuat yang bisa membuat judul skripsi kamu makin menonjol. Tapi jangan sampai memplagiat karya orang lain.


Selain perpustakaan, Jurnal adalah salah satu referensi yang menarik untuk Mendapatkan ide guna mengembangkan penelitian yang sudah ada. Selain mencari ide skripsi dari membaca naskah skripsi yang sudah ada, kamu juga bisa mendapatkannya dari membaca jurnal ilmiah. Kamu bisa memperoleh jurnal di situs internet atau perpusatakaan kampus. Tak hanya di baca, tapi menggorek informasi di dalamnya, karena tak jarang suatu jurnal pasti ada “kekurangan” baik data atau bahkan masih butuh informasi tambahan. Celah tersebut dapat di manfaatkan sebagai tema skripsi. Atau satu subtitusi dengan bahan yang berbeda.


Mengembangkan ide dengan cara seperti ini bukan berarti kamu plagiat, tapi kadang kamu justru bisa berperan dalam menyempurnakan ilmu pengetahuan yang sudah ada.


5. Konsultasi dengan dosen pembimbing

Setelah mendapatkan tema/topik dan judul, selanjutnya konsultasikan topik dan judul dengan dosen pembimbing. Jelaskan pada dosen pembimbing tentang latar belakang, objek, dan jenis penelitian sebagai pendukung dan bahan pertimbangan, agar dosen pembimbing makin tertarik dengan penelitian yang akan kamu lakukan. Jangan sungkan untuk meminta koreksi dan masukan.


6. Bertukar pikiran dengan senior

Mengajak senior berdiskusi dan bertukar pikiran tentang hal-hal ilmiah seperti tema penelitian skripsi. Sharing dan minta pendapat tentang topik skripsi yang akan disusun, atau minta pendapat dan masukannya. Berdiskusilah secara interaktif agar bisa menemukan pencerahan atau titik terang untuk topik skripsi yang akan disusun.


7. Buat SKRIPSI yang Menarik Bukan Rumit

Banyak mahasiswa yang lulus lama karena terlalu perfeksionis untuk membuat skripsi yang bertema berat dan berskala internasional. Alih-alih bisa lulus cepat, kadang justru membutuhkan waktu yang lama dan ilmu yang dalam untuk menyelesaikannya. Mencoba sedikit realistis dengan membuat skripsi yang ringan-ringan saja.


Buat tema yang bisa dilakukan dengan metode yang mudah, memungkinkan untuk diselesaikan cepat, alis tidak terlalu kompleks. Karena skripsi adalah ajang untuk latihan penelitian bukan pertandingan.


8. Buat tema skripsi yang bisa dijadikan tesisi

Punya rencana panjang untuk masa depan. Lulus kuliah S1, lanjut kuliah S-2, lalu fokus kerja di bidang ilmu yang digeluti. Tesis nya nanti menjadi patokan untuk tema skripsimu sekarang.


Pada umumnya, para penyandang dana beasiswa mensyaratkan pengalaman penelitian dalam suatu bidang tertentu. Skripsi yang di buat dapat jadikan syarat atau rencana tesisimu kelak sebagai tema besar skripsianmu sekarang. Sembari menyelesaikan sarjana, kemungkinan mendapatkan beasiswa akan jauh lebih besar jika mengambil tema yang disyaratkan.


9. Gabung dalam Proyek Penelitian Dosen

Selain membuat skripsi secara mandiri, juga bisa nebeng dengan dosen yang lagi melaksanakan tugas penelitian. Caranya adalah dengan ikut proyek penelitian tersebut, tak jarang dosen di kampus sedang melakukan penelitian yang mendapatkan hibah dari pemerintah. Dosen diwajibkan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk ikut serta mengerjakannya proyek penelitian dosen.

Sembari membantu dosen, proyek penelitian ini juga bisa di jadikan sebagai judul skripsi. Selain lebih hemat dana, juga tak perlu pusing-pusing mencari tema.


ISI SKRIPSI

Dalam skripsi, ada 3 bab yang paling penting: bab1, bab2 dan bab4 sedangkan bab3 dapat dikatakan bagian dari bab4. Jika proposal sudah dipersiapkan dengan baik, harusnya anda hanya akan mengubah sedikit di bab1 dan hanya melengkapi bab2 (strukturnya akan tetap). Bab 1 dan Bab 2 sudah dibahas sekilas sebelumnya.


Khusus untuk bab 2, berbeda dengan tahapan proposal yang tidak detil, pada tahapan skripsi bab 2 harus serinci mungkin sehingga setelah menyelesaikan bab ini, anda akan mendapat gambaran yang jelas dan rinci bagaimana menyelesaikan software. Sedapat mungkin gunakan contoh-contoh di bab 2, ini bermanfaat bagi anda maupun penguji dan pembimbing agar lebih paham dengan apa yang anda buat. Kalau penguji bingung dengan apa yang dikerjakan oleh mahasiswa, dia malah akan bertanya kemana-mana.


Langkah berikutnya adalah membuat rancangan penelitian, metodologi dan teknik penelitian yang dituangkan dalam dokumen teknis (doktek) berdasarkan tujuan yang dituliskan di bab 1 dan teori di bab 2.


Selanjutnya pembahasan hasil penelitian, catat hal-hal yang penting dan menarik yang ditemukan selama tahapan penelitian. Catatan ini akan masuk ke bab 4. Besar kemungkinan ada hal-hal baru yang anda temukan sehingga bab 2 atau bahkan bab 1 perlu diupdate, tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang wajar.


Terakhir adalah membuat bab 4. Kontras dengan bab 2 yang berdasarkan teori orang lain, bab 4 berisi apa yang *anda* kerjakan, dan *tidak-ada* materi buatan orang-lain di bab 4 ini. Tuliskan semua kegiatan, hasil dan analisis peneltian. Dosen akan menilai apa yang anda kerjakan dari bab4, jangan sampai misalnya ada 10 hal yang anda kerjakan, tapi di bab 4 hanya ditulis 2. Itu sebabnya bab 2 dan bab 4 adalah bab yang harusnya paling tebal diantara bab lain.



PATUT DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI

1. BACKUP DATA

Kadang terjadi data hilang akibat virus atau tidak sengaja diformat. Atau memang laptop/hardisknya rusak. Penting untuk melakukan backup, gunakan dropbox untuk dokumen skripsi dan repo seperti github, code.google untuk source code skripsi anda (sekalian untuk version control)


2. PROSES BIMBINGAN

Setiap dosen punya cara masing-masing dalam membimbing, karena anda adalah salah satu dari sekian mahasiswa bimbingan, andalah yang harus menyesuaikan diri. Pahami karakter dosen, apa yang dia sukai/benci dan aturan mainnya. Jangan ragu bertanya jika ada yang tidak jelas atau ada masalah. Coba tanya ke alumni atau mahasiswa lain yang sudah lama dibimbing oleh dosen tersebut. Kalau dalam kondisi terpaksa harus berganti dosen pembimbing, lakukan dengan baik-baik dan lapor terlebih dulu.


3. PROSES PRASIDANG & SIDANG

Tiga kunci untuk presentasi yang baik: latihan, latihan dan latihan. Buku skripsi harus anda baca dengan detil dan berulang-ulang. Coba tanya ke teman atau alumni mengenai gaya menguji calon dosen penguji/pembimbing. Ujian sidang biasanya lebih ringan daripada prasidang, karena proses pengujian ada di prasidang. Sidang umumnya hanya untuk melihat perbaikan yang dilakukan pasca prasidang.


Sebelum mulai prasidang+sidang, test proyektor untuk memastikan bekerja dengan laptop anda. Lalu anda harus memegang hardcopy buku skripsi, jangan sampai saat ditanya “coba buka halaman xy”, lalu anda harus membuka softcopy di laptop. Jangan lupa bawa bolpen dan kertas, catat apa masukan dan pertanyaan dari dosen. Banyak penguji yang kesal jika masukannya tidak dihiraukan hanya karena alasan “lupa”. Jangan berasumsi penguji telah mengerti materi dalam skripsi anda, siapkan contoh-contoh agar mereka lebih paham.


Dalam menjawab pertanyaan, coba cerna dulu pertanyaanya dan pikirkan jawabannya, jangan langsung menjawab.


Berbeda dengan prasidang, ujian sidang lebih fokus terhadap perbaikan yang dilakukan. Materi tidak perlu diulang, tampilkan masukan dosen pada prasidang, lalu apa yang anda lakukan terhadap masukan tersebut.


Jangan menuliskan hal yang anda tidak mengerti. Sangat menyebalkan mendengar alasan “saya juga tidak tahu maksudnya, saya tulis karena di referensinya juga ditulis seperti itu”. Kalau sudah masuk ke dokumen skripsi anda, andalah yang harus bertanggung jawab. Baca, pahami baru tulis. Jangan hanya menterjemahkan apalagi copy paste.


Bahasa yang digunakan dalam skripsi tidak sama dengan bahasa yang digunakan di blog atau novel. Hindari bahasa berbunga-bunga yang dapat memiliki makna ganda dan tidak akurat. Contoh kalimat yang jelek: “sejalan dengan berlalunya waktu, permasalahan ini menjadi semakin pelik”. Hindari kata-kata seperti “mungkin”, “kira-kira”, “sepertinya” dan “biasanya”.


Bahasa yang digunakan di dalam skripsi adalah bahasa kering tapi akurat. Tujuannya saat pembaca selesai membaca skripsi anda, isi kepalanya akan sama dengan isi kepala anda saat menulis skripsi tersebut.


Terakhir tapi penting, jangan lakukan kecurangan (copy-paste, plagiat, program dibuatkan orang lain). Kalaupun lolos, ada pengadlian akhir yang tetap tidak dapat dihindari.


Semoga Bermanfaat..!!! Tetap semangat dalam berkatifitas dan sukses selalu dalam bekerja dan berkarya untuk peradaban hidup yang lebih baik.

1,497 views0 comments
bottom of page