top of page
Yusrin Ahmad Tosepu

SEPUTAR TUGAS AKHIR MAHASISWA


Tugas Akhir (TA) adalah hasil tertulis dari pelaksanaan suatu penelitian, yang dibuat untuk pemecahan masalah tertentu dengan menggunkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu tersebut.


TA dan Skripsi mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah yang lain, tetapi berbeda bentuk, proses belajar mengajar dan cara penilaiannya. Bobot TA dan Skripsi ditentuka 4 SKS yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu 16-20 jam selama satu semester atau setara dengan kegiatan 400-500 jam.

TA dan Skripsi merupakan tugas akhir (final assigment) dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian. Penelitian yang mendasari penulisan TA dan Skripsi ini dapat berupa penelitian dasar (basic research) atau penelitian terapan (applied research) yang didasari oleh minat intlektual mahasiswa.

Sering kali mahasiswa, khususnya mahasiswa tingkat akhir, mendapat tugas untuk melakukan riset dan biasanya ada dua kondisi yang dihadapi. Pertama, dosen sudah menyiapkan topik-topik yang dapat kita pilih untuk penelitian. Kondisi kedua, memulai riset dari nol yaitu dari mencari sendiri topik untuk riset.


Pada kondisi pertama, tidak jarang mahasiswa menghabiskan banyak waktu untuk memilih topik, apalagi untuk kondisi kedua mungkin akan menghabiskan waktu berminggu-minggu hanya untuk menentukan topik riset yang bagus.


Tulisan ini membahas permasalahan seputar penelitian tugas akhir mahasiswa, guna membantu pembaca memilih topik yang menarik dan menyusun tugas akhir.


PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN

Dalam memilih topik penelitian tugas akhir mahasiswa alias skripsi, pilihlah topik yang sesuai dengan apa yang ditugaskan. Dengan mengetahui tugas yang diberikan, dapat mempersempit topik penelitian. Misalnya, kita mendapat tugas untuk meneliti dampak penggunaan Teknologi Informasi, maka kita dapat memilih beberapa topik spesifik seperti: “Manfaat internet bagi sistem pengajaran di Desa X”, atau “Pengaruh Internet terhadap Minat Anak untuk Bermain di Luar Ruangan”, dan sebagainya.


Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang selalu ingin tahu. Setiap orang akan memiliki minat yang berbeda. Hal ini yang membuat penelitian riset menjadi. Jika kita melakukan penelitian terhadap hal yang disukai akan membuat kita bersemangat untuk mengerjakan penelitian tersebut. Namun jika kita tidak dapat memilih berdasarkan apa yang kita sukai, kita dapat memilih topik yang sekiranya akan menarik bagi pembaca.


Topik yang masih baru dan belum banyak diteliti tentu memiliki nilai lebih jika Anda dapat menambah literaturnya melalui penelitian. Namun, referensi untuk penelitian tersebut sedikit sehingga Anda harus bekerja lebih keras. Memilih topik yang memiliki referensi yang banyak akan membantu kita menyediakan latar belakang atau landasan teori yang mumpuni. Jika referensi sulit didapat maka akan membuat waktu pengerjaan penelitian kita menjadi lebih lama.


Sebaiknya, pilih topik riset yang Anda kuasai. Topik yang kita kuasai akan mempermudah untuk memulai dari mana riset tersebut dan membuat kita menyusun riset menjadi lebih sistematis.


Pilih topik yang relevan dengan minat dan kemampuan diri, meskipun hal ini tidak wajib. Misalnya kita seorang mahasiswa fakultas ilmu koputer. Untuk mempersempit topik penelitian kita dapat memilih topik-topik yang hanya relevan dengan bidang Komputer yang kita geluti. Hal ini juga membantu kita mengaplikasikan hasil riset.


Perbanyak membaca dan diskusi, karena dengan membaca dan diskusi dapat melahirkan ide untuk topik penelitian. Untuk memperoleh topik kita bisa mencari secara acak ke berbagai sumber informasi, seperti ke perpustakaan, menjelajah website berita-berita atau jurnal-jurnal penelitian atau melakukan brainstorming dengan teman atau mentor.


Sumber-sumber informasi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi kita. Semakin banyak yang kita baca maka akan semakin banyak ide yang kita dapat. Fenomena yang sedang hangat dibicarakan publik dapat menjadi topik yang menarik untuk diteliti.


Penting dan wajib di ketahui mengenai topik riset yang baik. Beberapa sumber menambahkan, topik yang baik sebaiknya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Topik yang terlalu luas memungkinkan kita menulis banyak hal namun hanya dasarnya saja, sementara topik yang terlalu sempit akan sangat membatasi apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Topik yang baik adalah topik yang spesifik namun Anda dapat menceritakan banyak hal penting dari topik tersebut.


Topik akan digunakan untuk menyusun judul. Judul penelitian yang baik adalah yang dapat memberi gambaran mengenai penelitian tersebut dan lengkap, yaitu memuat subjek penelitian, objek penelitian, dan variabel-variabel yang diteliti.


TEKNIK MEMBUAT JUDUL PENELITIAN

Kesulitan pertama mahasiswa dalam menyusun tugas akhir penelitian (skripsi) adalah saat pengajuan judul dan secara pintas mengadopsi dari hasil skripsi orang lain tanpa memahami latar belakang masalah penelitian. sehingga kendala nampak saat pada proses penentuan analisa datanya.


seorang peneliti merasakan adanya"sesuatu yang tidak beres", (dalam arti tidak atau belum sesuai dengan kondisi yang seharusnya), artinya seorang peneliti harus memiliki keingintahuan yang tinggi dan keinginan untuk memperbaiki keadaan.


Biasa kita temui di lingkungan kampus kekinian, sangat minim mahasiswa membaca buku di kampus. Mengacu pada masalah yang dapat dilihat dari suatu kasus bisa diambil rumusan masalah yang diungkapkan dalam kalimat tanya :

Apakah benar bahwa mahasiswa kita kurang minat membaca?

Apakah benar lesunya minat membaca berakibat lesunya forum diskusi di kampus?

Apakah benar dengan lesunya membaca dan diskusi ini mengakibatkan kurang ada gairah dalam penelitian dan menulis dikalangan mahasiswa?


Untuk menjawab semua pertanyaan dari asumsi dasar yang diajukan, seorang peneliti dapat mengajukan pertanyaan "Manakah kira-kira yang paling baik, mulai dengan mendaftar sebanyak mungkin pertanyaan atau langsung menentukan sejumlah pertanyaan?"


Asumsinya sebagian orang dengan cepat memperoleh pertanyaan penelitian karena sensitif terhadap lingkungan dan dapat merasakan adanya permasalahan disekelilingnya sehingga ingin memecahkan permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian. sebaliknya sebagian orang sukar menemukan permaslahan yang akan diteliti sehingga apabla seorang mahasiswa, setelah lama menyelesiakan teori, tidak habis-habis berada dalam "masa berpikir mencari judul "untuk skripsinya.


Intinya modal utama mahasiswa dalam menentukan judul harus menguasai permasalahan lalu lanjut pada pemahaman terhadap literatur yang relevan dengan judul penelitiannya. dalam keadaan mantap peneliti harus juga meninjau kembali rumusan pertanyaan yang diajukan dan sambungkan dengan bahan pustaka, sebaliknya jika dalam mengkaji bahan pustaka untuk teori tidak memperoleh dukungan maka lebih baik mengurungkan niatnya untuk walaupun judul dirasakan sudah sesuai dengan keinginan peneliti.


Secara garis besar, umunya proses penelitian melalui langkah-angkah sebagai berikut ;


  1. Mencari permasalahan yang pantas untuk diteliti.

Menelaah buku-buku untuk mencari dukungan teori dengan cara membaca buku teori maupun laporan hasil penelitian dari hasil telaah ini peneliti menentukan langkah untuk terus atau harus menghentikan penelitiannya.


Meninjau kembali rumusan serta memantapkan problematika tersebut dan dilanjutkan dengan merumuskan tujuan dan hipotesis penelitian.

2. Menyusun instrumen pengumpul data.

3. Melaksanakan penelitian

4. Melakukan tabulasi pengolahan data

5. Mengambil kesimpulan

5. Menyusun laporan penelitian


Acuan menentukan sebuah judul skripsi

setelah memahami urutan proses penelitian secara umum kembali pada prumusan problematika dan judl penelitian. apabila peneliti sudah merasa bahwa ia telah memiliki problematika penelitian dan hal ini berarti bahwa peneliti dengan jelas sudah menguasai permasalahan penelitiannya, maka ia dapat mencari rumsuan untuk judulnya. rumusan problematika saja memang belum cukup, peneliti harus juga mengetahui hal-hal lain yang berkaitan dengannya.


Berpatokan pada masalah bukan pada judul skripsi yang ada

Walaupun judul selalu tercantum dibagian paling depan dari setiap penelitian, tetapi tidak berarti penelitian berangkat dari judul. Bahkan untuk jenis penelitian kualitatif, judul penelitian dapat dibuat setelah penelitian selesai. Kekeliruan sebagian mahasiswa selalu menentukan judul berasal dari judul yang sudah ada, padahal judul bisa diambil dari permasalahan yang ada dalam mata kuliah, fenomena sehari-hari ditempat kerja, dari hasil sharing seminar, pola pikir membuat judul dapat dilihat :


(1). Topik...(2).Masalah---> (3)Identifikasi masalah...> (4) Batasan masalah ...> (5) Judul


Dari pola diatas maka judul penelitian itu sudah spesifik karena berangkat dari batasan masalah. jadi variabel penelitian yang telah dibatasi itulah yang diangkat menjadi judul penelitian.


Judul harus netral

Karena pada dasarnya meneliti adalah keinginan mengetahui data atau gejala sebagaimana adaya (bukan sebagaimana seharusnya) maka judul penelitian harus netral, tidak dipengaruhi unsur-unsur subyektif yang belum diketahui kebenarannya. judul penelitian harus netral dan didasarkan pada bentuk-bentuk permasalahan. untuk bentuk permasalahan deskriptsif yang bersifat estimasi (yang menggambarkan keadaan satu variabel/uni variabel)


Teks judul sederhana dan spesifik

untuk penelitian harus ada pembatasan maslah dengan memperkecil jumlah variabel, memperkecil jumlah subjek penelitian, mempersempit lingkup wilayah penelitian menggunakan instrumen dengan memilih metode pengumpulan data yang lebih sederhana, menganalisis data dengan teknik yang tepat guna dan menyusun laporannya sesingkat mungkin.


Sebuah judul harus berisikan ;1). teks pengantar (analisa, hubungan dengan..., studi deskriptif..., studi ekssploratif, dll); 2). variabel pokok yang merupakan objek yang akan diteliti, 3). subjek penelitian tempat diperolehnya data untuk variabel yang diteliti, 40. lokasi tempat penelitian dilaksanakan, 5). waktu data penelitian diambil atau waktu penelitian dilaksanakan.Teks judul dapat ditulis dalam skrisi seperti berikut :

Peranan......................terhadap.........................................................................................

pengaruh.....................terhadap........................................................................................

pengaruh.....................dan......................terhadap...........Hubungan ...................dengan...........................................................................................

hubungan.....................dan.....................dengan................................................................


Judul penelitian selain berbentuk hubungan sebab-akibat bisa juga bersifat komparatif (membandingkan), maka judulnya penelitian dengan teks yang sering digunakan :"Perbandingan...................antara..............................................................................................

"perbandingan..................... terhadap ........................................................................................


karena dalam penelitian kualitatif banyak variabel yang diamati dan masalah yang diteliti belum jelas, maka judul-judul penelitian tidak harus eksplisit serti pada batasan masalah. judul-judl penelitiannya masih bersifat sementara, dapat berubaha dan dapat dirumuskan judlnya setelah penelitian selesai.


Judul bisa juga dari dosen pembimbing

Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi kepada mahasiswa. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan mahasiswa di ajak terlibat dalam kegiatan penelitian tersebut.


Penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing. Akan tetapi terlalu banyak mempunyai permasalahan lalu berkonsultasi dengan pembimbing, setelah mengetahui adanya kesulitan lalu berubah ingin mengganti judul. dengan proposal yang diajukan dengan berbagai alasan latar belakang masalah diajukan, belum selesai terpikir masalah lain sangat menarik untuk diajukan kembali menjadi sebuah judul. bisa jadi mahasiswa yang sering gunta-ganti judul tidak menguasai permasalahan dengan baik. dipihak lain ada mahassiwa yang sulit menemukan judul, tidak segan-segan meminta pada calon pembimbing atau judul diberikan oleh dosen tapi kesulitan mencerna karena mahasiswa belum terbiasa merangkai kata-kata, nasehat dosen sangat bermanfaat, tapi terkadang judul skripsi pemberian dosen sulit dipahami oleh mahasiswa maknanya sehingga ada kompromi semu padahal tidak paham dengan permasalahan.


Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswaharus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.


Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.


Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.


Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah "hafal di luar kepala" sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.


Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.


Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara "baku". Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.


Judul yang sesuai dengan tingkat analisa dan penentuan topik

kadang kala yang harus dilakukan bagaimana cara menentukan sampai seberapa besar cakupan analisa. Hal ini sangat penting karena dengan menentukan tema atau judul yang sesuai dengan tingkatan analisa tepat maka anda akan lebih mudah menentukan rumusan masalah dan pembatasan penelitian. Jadi, sebenarnya untuk menentukan judul dalam berbagai kajian ilmu apapun tidaklah sesulit yang mahasiswa bayangkan.


Dalam penetuan topik disarikan bahwa topik harus penting (significanne of topic), harus menarik perhatian penelitian (interesting topic), harus didukung oleh data atau dngan kata lain untuk topik harus tersedia datanya (obtainable data) dan topik penelitian harus dapat dilaksanakan dalam arti sebatas kemampuan penelitian (manageble topic)


LANGKAH MENYUSUN TUGAS AKHIR

Berikut langkah menetukan topik penelitian; Membuat Latar Belakang Penelitian; dan cara Menentukan Rumusan Masalah


I. PENDAHULUAN


Sebelum peneliti terjun ke lapangan penelitian, maka peneliti dituntut untuk mengajukan proposal penelitian. Proposal penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan langkah sistematis yang akan peniliti lakukan dalam penelitiannya. Dengan kata lain, proposal usulan penelitian itu adalah rencana penelitian penulis sebelum diaktualisasikan dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu,


Wirartha (2006: 1) menyatakan bahwa penilaian terhadap sebuah usulan penelitian memegang peranan penting dalam proses pekerjaan penelitian selanjutnya. Usulan penelitian yang tidak sempurna sejak awal akan berpengaruh pada hasil penelitian sehingga menjadi kurang baik, bahkan kurang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Jadi, penyusunan usulan penelitian ini adalah tahap awal sang peneliti dalam melakukan penelitiannya.


Banyak pola atau format usulan penelitian yang telah disusun. Bahkan, lembaga-lembaga tertentu sudah membekukannya. Oleh karena itu, peneliti harus mengikuti gaya selingkung format yang telah disediakan oleh instansi atau lembaga yang berkaitan dalam pembuatan usulan proposal pnelitian ini. Format atau pola tersebut begitu penting untuk menyelaraskan antara proposal peneliti yang satu dengan yang lainnya sehingga mudah untuk dipelajari lebih lanjut bagi para penguji atau pun pembimbing peneliti dan elemen-elemen yang berkepentingan lainnya. Selain itu, Format tersebut juga memudahkan bagi peneliti untuk membuat proposal penelitian dengan sistematis, sehingga latar belakang, metode penelitian, hingga manfaatnya dapat diketahui secara sistematis pula.


Dalam fomat usulan penelitian, terdapat unsur-unsur yang harus dipaparkan. Setiap unsur tersebut saling berkaitan, sehingga akan rancu kiranya apabila ada unsur yang hilang atau memang sengaja dihilangkan. Unsur-unsur tersebut seperti: Judul penelitian, Penegasan masalah, latar belakang penelitian, tinjauan pustaka, hingga daftar kepustakaan. Oleh karena itu, semua unsur harus dipenuhi sehingga menjadi usulan proposal yang lengkap dan berterima.


Dalam makalah ini, penulis khusus akan membahas tentang penentuan topik, latar belakang, dan perumusan masalah. Ketiga unur tersebut merupakan unsur-unsur fundamental dalam sebuah proposal penelitian. Pengkajian secara mendalam akan memudahkan bagi para calon peneliti untuk mempersiapkan proposal penelitiannya. Oleh karena itu, ketiganya akan dikaji dalam makalah ini dan dibahas secara tuntas, insya Allah.


II. PEMBAHASAN


A. Menentukan Topik Penelitian


Dalam sebuah penelitian, Suyitno (2011) berpendapat bahwa harus ada topik atau masalah yang melatarbelakangi penelitian tersebut. Topik tersebut harus ditetapkan pertama kali dalam menyusun langkah-langkah penelitian. Topik atau masalah adalah hal-hal yang akan dibahasa dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.


Adapun cara menentukan topik dalam sebuah penelitian adalah sebagai berikut:


1. Penelitian sesuai dengan bidang si peneliti


Penelitian yang dilakukan haruslah sesuai dengan bidang studi yang di dalami oleh peneliti. Peneliti wajib memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang studinya sehingga peneliti tidak akan meneliti di luar bidang studinya.


2. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek penelitian


Penelitian yang dilakukan harus bermanfaat bagi bidang studinya. Penelitian akan sangat terasah manfaatnya apabila langsung diterapkan dalam kehidupan nyata.


3. Mengetahui hakikat dasar perbedaan jenis penelitian


Hal ini dirasa begitu penting sehingga peneliti nantinya mampu menggunakan metode penelitian sesuai dengan penelitian yang ia lakukan (Rahardjo dalam majalah pendidikan, 2011).


4. Masalah yang diambil bersifat baru


Ada baiknya mengembangkan dan menemukan sesuatu yang baru tentu akan lebih dihargai daripada hanya sekadar meniru apa lagi plagiasi (jiplak).


5. Tema yang sedang tren (hot topik)


Tema yang sedang tren biasanya akan memenuhi persyaratan kampus dan akan disetujui oleh pembimbing. Seorang peneliti juga tak perlu ragu untuk bertanya kepada pembimbingnya tentang topik yang hangat dikalangan bidang studinya (sri widyaningsih: 2012).


6. Dalam jangkauan peneliti (Manageable topic)


Topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya tidak berada di luar jangkauan kemampuan si peneliti. Maka dalam memilihnya, perlu mempertimbangkan beberapa segi, antara lain: kemampuan memecahkan masalah dalam topik. Dalam Manageable topic ini juga perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Tersedia dana yang cukup

  • Batas waktu untuk menyelesaikan penelitian

  • Sponsor dan konsultan

  • Kerja sama dengan pihak lain

7. Data dari topik mudah didapatkan (Obtainable data)


Meskipun peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum tentu data yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Maka peneliti perlu menyesuaikan antara topik penelitian dan kemudahan dalam memeroleh data penlitian.


8. Topik cukup penting untuk diteliti (Signifance of Topik)


Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.


9. Topik yang menarik (interested topic)


Hendaknya, topik penelitian tersebut menarik sehingga menimbulkan minat dan semangat peneliti untuk melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah ia tentukan (Hadi dalam Tanjung dan Ardial, 2005: 14-18).


Tanjung dan Ardial (2005: 24) menambahkan bahwa pentingnya masalah untuk diselidiki, pada umumnya dikaitkan kepada beberapa hal, antara lain kepada:


Masalah itu menyangkut kepentingan umum (masyarakat) baik mendesak maupun tidak mendesak. Masalah itu merupakan mata rantai, apabila tidak dipecahkan banyak masalah lain yang terbengkalai.

Masalah itu penting dan pemecahannya dapat mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu dan pengetahuan, dan sebagainya.


B. Penyusunan Latar Belakang


Suyitno (2011: 77) menjelaskan bahwa latar belakang penelitian pada pokoknya menyampaikan alasan-alasan dilakukannya penelitian tersebut. Alasan tersebut muncul biasanya disebabkan oleh adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, ataupun teori dengan praktik yang nyata. Karena itu, uraian latar belakang ini dapat berupa teoritis maupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang diteliti dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu diteliti.


Susanto (2009, 32-33) menjelaskan bahwa latar belakang adalah alasan yang melatarbelakangi pengajuan topik atau permasalahan dalam penelitian. Di bagian ini diuaikan garis besar penelitian, yang biasanya mencakup pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:


1. Mengapa penelitian dilakukan?

Berisi penjelasan alasan masalah yang diajukan penting untuk diteliti.


2. Bagaimana cara penelitian?

Berisi penjabaran metode yang akan digunakan untuk menyelidiki masalah.


3. Apa tujuan penelitian?

Berisi kegunaan-kegunaan dari hasil penelitian.


Whirarta (2006: 16) menyebutkan bahwa setiap penelitian yang diajukan haru menyampaikan latar belakang masalah yang nyata-nyata memerlukan pemecahan. Latar belakang yang jelas akan memudahkan perumusan masalah.


Senada dengan Susanto, Whirarta menjelaskan bahwa pada tahap ini, secara garis besar diuraikan masalah yang akan diteliti; mengapa perlu diteliti; bagaimana cara menelitinya; dan untuk apa masalah itu diteliti. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun latar belakang masalah penelitian adalah:


Tidak telalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya.

Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi, dan jurusan si penyusun usulan penelitian.


Beroientasi pada maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan.

Disusun dan disajikan secara sistematis, ringkas, dan terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti.


C. Perumusan Masalah Penelitian


Wirartha (2006: 17) menyebutkan bahwa perumusan masalah penelitian berisi uraian yang merupakan abstraksi dari latar belakang masalah penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas.


Perumusan masalah penelitian memuat penjelasan mengenai alasan-alasan masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. Kecuali itu, juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas yang disarikan dari uraian dalam latar belakang masalah penelitian.


Wirartha menambahkan bahwa ciri-ciri rumusan masalah yang baik adalah: Ringkas, jelas, dan sederhana. Memungkinkan untuk dijawab dan diuji secara imiah. Dalam bentuk kalimat pertanyaan. Menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih


Sedangkan menurut Fraenkel dan Wallen (dalam Tanjung dan Ardial, 2005: 26), rumusan masalah yang baik adalah; Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga, dan waktu.


Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut.


Masalah harus signifikan, dalam artian jawaban masalah yang diberikan harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia.


Wirartha (2006: 17-18) melanjutkan bahwa merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi setiap peneliti. Yang dapat menolong peneliti dari kesulitan merumuskan masalah adalah pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu dalam bidang yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Untuk mempermudah perumusan masalah maka rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Namun apabila mampu merumuskannya dalam bentuk uraian yang komprehensif dan analitis maka hal itu lebih utama.


III. PENUTUP


Simpulan yang dapat diambil dalam pembahasan di atas adalah:


Topik penelitian harus ditetapkan pertama kali dalam menyusun langkah-langkah penelitian karena topik adalah landasan awal sebuah penelitian berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.


Latar belakang bertujuan mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang diteliti dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu untuk diteliti.


Perumusan masalah penelitian berisi uraian yang merupakan abstraksi dari latar belakang masalah penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas.



Referensi


Rahardjo Mudjia. 2011. Cari Inspirasi untuk Tema Penelitian (Online), http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/cari-inspirasi-untuk-tema-penelitian.html, di akses tanggal 24 Februari 2013.


Susanto, Happy. 2009. Paduan Praktis menyusun proposal. Jakarta: Visimedia.


Suyitno, Imam. 2011. Karya Tulis Ilmiah (KTI): Panduan, Teori, Pelatihan, dan Contoh. Bandung: Refika Aditama.


Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta Kencana.


Widyaningsih, Sri. 2012. Cara memilih Judul Skripsi/Thesis atau Tema Penelitian (Online), http://www.cara.aimyaya.com/2012/12/cara-memilih-judul-kripsithesis-atau.html, di akses tanggal 24 Februari 2013.


Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis Dilengkapi Contoh-Contoh dan Metode Analisis Data. Yogyakarta: Penerbit Andi.


Semoga Bermanfaat !!! Sukses selalu dalam beraktifitas, Tetap semangat dalam bekerja dan berkarya untuk peradaban hidup yang lebih baik.

4,507 views0 comments
bottom of page