top of page
Yusrin Ahmad Tosepu

WISUDA DAN TOGA


Masuk perguruan tinggi atau menjadi mahasiswa, sebelumnya harus melewati semacam ujian saringan apalagi untuk masuk salah satu Perguruan Tinggi Negeri. Melalui tes yang disebut SBMPTN, UMPTN, SMPTN, SIMAK, SIPENMARU apapun namanya itu adalah untuk menyeleksi para calon mahasiswa masuk ke PTN. Persaingannya sangat ketat, jika suatu PTN hanya menerima 500 mahasiswa baru, sedang peserta tes masuk ada 400 ribu. Satu calon mahasiswa baru harus bersaing memenangkan seleksi terhadap 800 peserta tes seleksi masuk PTN.


Menjadi mahasiswa, tentu situasinya berbeda dengan ketika masih belajar di SMA/SLTA. Mahasiswa baru akan dibimbing oleh seniornya untuk mengenal lingkungan kampus dan akademik yang sering disebut dengan PRA AKADEMIK alias OSPEK atau apapun namanya, tujuannya untuk mempekernalkan cara dan tempat belajar yang berbeda dengan tempat menimba ilmu di tempat sebelumnya.

Tahapan, proses aktifitas dan kegiatan yang harus ditempuh mahasiswa untuk menyelesaikan kuliah hingga meraih gelar sarjana.


Mahasiswa yang telah menyelesaikan tahapan, proses kuliah dengan baik, selanjutnya berhak menyadang gelar sarjana yang dibarenggi dengan prosesi wisuda. Umumnya, prosesi acara wisuda diawali dengan masuknya rektor dan para pembantu rektor dengan dekan-dekannya guna mewisuda para calon wisudawan/wisudawati. Setelah acara selesai para wisudawan bersama orangtua, saudara, teman, suami/isteri atau dengan pasangannya melakukan foto bersama. Senang, haru dan bangga rasa yang nampak pada raut wajah wisudawan dan keluarganya. Setelah perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil, sebagai seorang sarjana yang diimpikan atau diinginkan.


ARTI WISUDA

Sarjana, Wisuda adalah sesuatu yang sangat diimpikan bagi mahasiswa dan orangtua mahasiswa. Orang tua sangat bangga bila anaknya berhasil meraih elar sarjana, saat orantua menyaksikan Prosesi Wisuda Sarjana anaknya. Haru, bangga disertai linangan air mata. Betapa susah payah bekerja keras mengkuliahkan anaknya sekarang anaknya sudah menjadi Sarjana.


Syukur di panjatkannya kepada yang Maha Esa. Di sisi lain banyak orangtua yang sangat menginginkan anaknya menjadi Sarjana tapi ketika kuliah harus berhenti ditengah jalan karena berbagai hal dan alasan.


Orangtua merasa sangat bahagia bisa melihat dan mendampingi semua putra-putri di Wisuda. Kebahagiannya selalu terlihat ketika cucuran air matanya berlinang haru, rasa syukur serta rasa tidak percaya betapa perjuangannya untuk membesarkan kesemua anaknya bisa mencapai pendidikan tinggi. Itulah ekpresi kejiwaan dan gambaran suasana kebatinan oramg tua menyaksikan anaknya sarjana dan di wisuda.


Pertangungjawaban akan hasil kerja keras menuangkan kemampuan dalam menulis karya ilmiah yang bernama TA atau skripsi dinyatakan dalam suatu sidang. Sikap, mental dan ketenangan dalam menjawab sangat menentukan pencapaian nilai idaman. Berhasil atau tidak dalam tahap ini, menjadi syarat untuk mendaftarkan diri sebagai wisudawan atau wisudawati.


Seorang mahasiswa dapat dikatakan lulus sarjana, setelah menjalani perkuliahan umumnya 4 tahun, melalui ujian akhir yaitu Sidang atau biasa dikatakan Meja Hijau. Periode dan jadwal tertentu seseorang tersebut akan menjalani seremonial, yang dinamakan Wisuda.


Pengertian wisuda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); wisuda : wisuda/wi·su·da/ adalah peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat: para sarjana yang baru lulus menghadiri acara bersama orang tua mereka; Mewisuda/me·wi·su·da/ adalah meresmikan atau melantik dengan upacara khidmat:

WISUDA adalah suatu proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Kegiatan wisuda dilakukan biasanya setiap akhir semester dalam kalender akademik baik semester genap maupun semester gasal (ganjil). Pada wisudawan/ti biasanya memakai pakaian yang ditentukan, pakaian pria menggunakan hem putih dan celana hitam bersepatu hitam, pakaian wanita menggunakan kebaya tradisional tipis dengan kain jarik, tapi secara umum menggunakan baju toga.


Kegiatan Wisuda adalah momen bersejarah bagi mahasiswa, karena wisuda adalah prosesi resmi bagi mahasiswa dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan gelar berdasarkan keilmuan masing-masing. Para petinggi universitas dengan bersemangat hadir dalam acara yang sangat berkesan ini. Sejumlah tamu undangan. Calon sarjana duduk rapi memenuhi ruangan. Orangtua atau wali yang selama ini memberikan dukungan moral maupun materil dari kampung halaman, tak ketinggalan datang untuk menyaksikan hari bersejarah bagi buah hatinya. Satu per satu nama sarjana dipanggil ke atas panggung untuk menghadap sang rektor yang memimpin universitas tempat selama ini mereka bernaung.


Kebanyakan dari calon sarjana untuk pertama kalinya bertemu langsung dan bersalaman dengan rektor. Bahkan ada yang baru tahu wajah asli sang rektor, yang selama ini hanya dapat dilihat di spanduk-spanduk atau media lainnya. Tali toga yang semula di sebelah kiri akan dipindahkan ke sebelah kanan oleh rektor. Kebiasaan yang hampir tak pernah hilang dari setiap prosesi wisuda mana pun. Pertanda bahwa teori yang sudah numpuk banyak di memori mahasiswa agar segera diimplementasikan di dunia nyata; mengamalkan dan mengembangkannya di kehidupan nyata.


Biasanya setelah acara selesai dilakukan acara foto-foto bersama dengan orang tua, teman-teman serta suami/istri dari wisudawan/ti atau dengan pasangan wisudawan/wisudawati.


Proses kreatif, inovasi dan proaktif adalah modal besar yang mutlak dimiliki para sarjana berhasil di dunia nyata. Tidak hanya satu orang, sepuluh orang, seratus orang bahkan ribuan sarjana dalam setiap tahunnya. Tidak hanya satu kampus, dua kampus yang meluluskan mahasiswanya. Bahkan tidak satu kota saja yang melantik sarjana-sarjana baru. Betapa persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat kompetitif dan berapa liter lagi keringat yang harus keluar demi mencari kerja.


Sekumpulan teori hanya sekedar menjadi landasan dalam melangkah. Oleh karena itu, wisuda bukanlah seremoni kebahagiaan semata melainkan gerbang liar nan luas memasuki alam nyata dimana seluruh kemampuan ilmu teori dan praktek yang di dapatkan di bangku kuliah diuji dan di implementasikan secara nyata.


ARTI TOGA

Di tinjau dari bentuknya, toga tak modis tapi keren. Buktinya, biarpun bentuk toga tak modis, tetap saja busana ini keren, karena paling dinantikan untuk dipakai siapa saja yang masih menempuh ilmu di bangku perkuliahan. karena toga adalah pakaian resmi yang dipakai dalam seremoni atau upacara wisuda waktu kelulusan mahasiswa dari kuliah mereka. tak hanya itu, dibalik bentuknya yang aneh, toga juga mempunyai sejarah serta filsafat yang cukup panjang.


Kata toga berasal dari tego, yang dalam bahasa latin bermakna penutup. Umumnya dikaitkan dengan Bangsa Romawi, Toga sesungguhnya berasal dari sejenis jubah yang dikenakan oleh pribumi Italia, yaitu Bangsa Etruskan yang hidup di Italia sejak 1200 SM. kala itu, bentuk toga belum berbentuk jubah, namun sebatas kain sepanjang 6 meter yg cara menggunakannya sebatas dililitkan ke tubuh. walau tak praktis, toga adalah satu-satunya pakaian yg dianggap pantas waktu seseorang berada diluar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.

Sejarah toga sesudah itu berkembang di Romawi. toga dijadikan busana orang-orang romawi. Toga berupa sehelai mantel wol tebal yang dikenakan sesudah mengenakan cawat atau celemek. Toga diyakini telah ada sejak era Numapompilius, Raja Roma yang kedua. Toga ditanggalkan bila pemakainya berada di dalam ruangan, atau bila melakukan pekerjaan berat di ladang, tetapi toga dianggap satu-satunya busana yang pantas bila berada di luar ruangan.


Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga untuk busana sehari-hari perlahan mulai ditinggalkan. namun tidak bermakna toga hilang begitu saja. sebab sesudah itu bentuknya dimodifikasi menjadi sejenis jubah. akhirnya modifikasi itu mengangkat derajat toga dari pakaian sehari-hari menjadi pakaian resmi seremonial yang mana diantaranya yakni seremonial wisuda.


ARTI TOGA SAAT WISUDA

Mengapa toga harus memakai warna hitam yang sering diidentikkan dgn perihal yang misterius serta gelap, mengapa tidak warna putih yang menggambarkan kecerahan serta keindahan yang dipakai?


Pemilihan warna hitam pada toga adalah simbolisasi yaitu misteri serta kegelapan telah berhasil dikalahkan sarjana waktu mereka menempuh pendidikan di bangku kuliah, tak hanya itu, sarjana diharapkan mampu menyibak kegelapan dengan ilmu pengetahuan yg selama ini didapat dibangku kuliah.


Warna hitam pula melambangkan keagungan, sebab itu, tak hanya sarjana, ada hakim serta separuh pemuka agama pula memakai warna hitam pada jubahnya.


Tak hanya warna, arti filosofis dari bentuk persegi pada toga, artinya sudut-sudut persegi pada topi toga menyimbolkan seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional serta memandang segala sesuatu hal dari beraneka sudut pandang.

Di negara barat, kostum kelulusan hanya disebut gown. Sementara topi berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard. Ada juga yang menyebutnya “graduate cap” dan “black cap”.


Banyak peneliti meyakini mortarboard merupakan pengembangan dari biretta, yakni topi yang dikenakan oleh pendeta Katolik Roma. Biretta sendiri terinspirasi dari bahasa Italia “berretto” (berasal dari kata latin “birrus” dan Yunani “pyrros”). Di jaman Romawi sekitar abad 12 hingga 14, berretto sebagai ciri bagi kalangan pelajar akademik, seniman, dan humanis.


Walau demikian, paten mortarboard justru menjadi milik penemu dari Amerika Serikat, Edward O` Reilly dan imam Katolik, Joseph Durham di tahun 1950. Mungkin karena dibentuk bujur sangkar, serta penambahan komponen seperti besi di dalam mortarboard sehingga lebih kokoh. Nyatanya, tak semua mortarboard dewasa ini memakai besi di dalamnya.


Sejak disahkannya paten tersebut, mortarboard dengan bentuk seperti yang kita lihat dewasa ini menjadi umum di seluas dunia. Penambahan komponen tali pada mortarboard pun diduga berasal dari tradisi orang Amerika. Di negara tersebut, semua jenis kelulusan dari tingkat sekolah dasar hingga SMA serta Universitas selalu memakai “gown” dan “mortarboard”.


Tali pada mortarboard disebut juga dengan “tassel”. Tidak semua tingkatan pendidikan di Amerika Serikat selalu memindahkan tassel dari kiri ke kanan, walau tassel menjadi aksesoris penting pada mortarboard. Misalnya, untuk mahasiswa pascasarjana (S2) selalu membiarkan tassel di sisi kiri. Warna tassel pun banyak ragamnya. Pada tingkat Senior High (sebanding SMA) warna tassel terdiri dari tiga warna, salah satu menjadi warna sekolah tersebut (color identity). Lalu di tingkat sekolah tinggi, mahasiswa yang lulus dengan gelar cum laude mengenakan tassel berwarna emas.

Apa arti dari seremoni kuncir tali di topi toga dipindah dari kiri ke kanan?


Kebanyakan upacara kelulusan (wisuda) tassel sering dipindahkan dari sisi kiri ke sisi kanan? Banyak pendapat mengenai ini, tanpa ada dasar yang pasti.


Ada pendapat menyebutkan, pemindahan ini mengartikan bahwa seorang mahasiswa saat masih belajar di universitas selalu menggunakan otak kiri. Maka, setelah lulus pemindahan tassel ke sisi kanan dengan harapan saat terjun ke masyarakat, siswa tersebut juga menggunakan otak kanan. Sementara pendapat lain – umum dipercaya masyarakat barat menyebutkan ini hanya prosesi biasa.


Ada perbedaan di sini, tassel awalnya menggantung di sisi kanan. Ini artinya siswa masih berstatus candidate (calon kelulusan), dan ketika dipindahkan ke sisi kiri artinya sudah graduate (lulus). Ada juga pendapat yang mengatakan pemindahan tassel sebagai arti bahwa mahasiswa yang lulus telah siap menyongsong hidup baru.


Seremoni memindahkan kuncir tali toga yg semula berada dikiri menjadi kekanan, artinya waktu masa kuliah lebih banyak otak kiri yg digunakan semasa kuliah, diharapkan sesudah lulus, sarjana tak sebatas memakai otak kiri (hardskills) semata, tetapi pula dapat menggunakan otak kanan (softskill) yang berhubungan dengan aspek kreativitas, imajinasi, serta inovasi, dan aspek softskills lainnya. (Sumber: id.wikipedia.org, viva.co.id)


Filosofi lainnya, kuncir tali di topi toga melambangkan tali pita pembatas buku. Dengan pindah tali, diharapkan para wisudawan terus membuka lembaran buku supaya ilmunya tidak stagnan tapi terus bertambah dan berkembang.


Selamat kepada adik adik wisudawan/ti, teman-teman, sahabat dan saudara semuanya, Setelah menikmati hari kemenangan, mulailah mengembangkan diri dengan pola pikir yang cerdas dan pondasi keimanan yang kokoh. Masa depan anda ada ditangan anda. Selamat dan Sukses dalam meraih harapan dan impian menuju masa depan yang lebih baik. TETAP SEMANGAT !!!

490 views0 comments
bottom of page