Kualitas pendidikan tinggi Indonesia perlu dikembangkan dengan menekankan pentingnya penelitian sebagai titik vital kehidupan suatu universitas.
Empat faktor pengubah yang sangat berpengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan sebagai mesin pengubah, revolusi informasi dan komunikasi, munculnya pasaran kerja dunia, serta transformasi sosial politik secara global.
Perguruan tinggi harus mampu menciptakan atmosfir semangat meneliti ditengah civitas akademiknya. Diharapkan, para dosen mampu menelurkan lebih banyak hasil penelitian yang berkualitas, dan bermanfaat bagi institusinya, serta bagi masyarakat luas.
Pentingnya perguruan tinggi untuk fokus pada kualitas. Kualitas pendidikan yang menekankan pada pengembangan pengetahuan menempatkan penelitian sebagai sesuatu yang sangat penting, dan untuk itulah diperlukan kurikulum untuk mendukung kegiatan penelitian.
Tantangan terbesar perguruan tinggi sekarang terletak pada perguruan tinggi yang berbasis e-learning. Dosen sebagai ujung tombak dalam pendidikan, tugas pokoknya sebagai pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas-tugas ini dikemas rapi dalam wadah Tridharma Perguruan Tinggi yang selama ini diembannya.
Dua poin terakhir ini masih sering diabaikan, bahkan dianggap sebagai sebuah ‘pekerjaan sampingan’. Dosen lebih berfokus pada tugas rutinnya sebagai pengajar serta pembimbing mahasiswa ketimbang melakukan inovasi baru melalui kegiataan penelitian.
Padahal melalui sebuah penelitian dapat ditemukan pemahaman, teknologi, dan solusi baru atas beragam permasalahan yang dihadapi oleh berbagai pihak, baik mahasiswa, perguruan tinggi itu sendiri maupun masyarakat luas.
Peran penting kegiatan penelitian bagi perguruan tinggi :
1. Mengembangkan Materi Pengajaran
Ketika seseorang bukan lagi sekedar siswa, melainkan ada tambahan kata ‘maha’ didepannya. Itu artinya dia dituntut untuk bisa mengkritisi pengetahuan yang sudah ada. Bukan hanya sebagai penerima informasi yang sifatnya pasif, melainkan pembelajar yang aktif. Untuk itu, diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang relevan untuk mendukung materi perkuliahan yang sudah ada. Jadi, melalui kegiatan penelitian, seorang dosen dapat mengembangkan materi yang akan diajarkan kepada mahasiswanya.
Melalui dukungan hasil penelitian yang relevan dan up to date. Wawasan pun common sense seorang mahasiswa juga akan semakin terasah. Hal ini tentu dapat mendukung seorang mahasiswa untuk memiliki kemampuan menjadi sosok inovatif dan kreatif dalam menjawab setiap tantangan pembangunan kedepannya.
2. Mendukung Pengabdian Masyarakat
Dimata masyarakat luas, sebuah institusi perguruan tinggi layaknya sebuah kiblat ilmu pengetahuan. Pusat dari berbagai ilmu pengetahuan, pun beragam kemampuan. Secara moral, perguruan tinggi berkewajiban ikut serta dalam memajukan kehidupan masyarakat disekitarnya. Melalui kegiatan penelitian terhadap beragam masalah yang berkembang di masyarakat dapat dihasilkan sebuah solusi maupun inovasi yang bisa memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat disekitarnya. Itu artinya, kegiatan penelitian dapat mendukung kegiatan pengabdian masyarakat bagi perguruan tinggi itu sendiri.
3. Meningkatkan Reputasi Kampus
Semakin banyak riset yang ditelurkan oleh para dosen di suatu perguruan tinggi, ternyata mampu mendorong perbaikan peringkat reputasi bagi institusi tersebut. Logikanya, saat seorang peneliti melakukan publikasi diberbagai jurnal ilmiah, otomatis peneliti tersebut akan memasukan nama institusi dari mana dia berasal. Sehingga nama perguruan tinggi tersebut menjadi semakin dikenal.
Contoh: “International Journal of Electrical Engineering Education”, sampai saat ini Manchester University dapat dikenal di seluruh penjuru dunia. The Netherland University dengan “Sociologia”, dan Ilinois University menjadi lebih dikenal berkat jurnal penelitian “Ilinois Journal of Mathematics”. Beberapa nama tersebut adalah contoh bahwa keunggulan dalam bidang penelitian disuatu perguruan tinggi terbukti mampu membantu perguruan tinggi tersebut untuk meningkatkan reputasinya.
Produktivitas kegiatan dibidang penelitian sebagai salah satu tolak ukur berbagai lembaga pemeringkat universitas, seperti QS World Ranking, Webometric, maupun TeSCA, dan lain sebagainya dalam melakukan pemeringkatan Perguruan tinggi terbaik dunia.
Meski kegiatan penelitian memiliki peran yang cukup penting bagi suatu perguruan tinggi. tapi kenyataannya, pelaksanaan kegiatan penelitian pada tingkat perguruan tinggi saat ini masih seringkali menemui hambatan. salah satunya adalah sikap dosen yang lebih sering memilih untuk fokus pada tugasnya sebagai pengajar dan pembimbing mahasiswa, ketimbang menjalankan tugas penelitian dengan berbagai alasan.
Tidak hanya karena masalah dana penelitian yang acap kali besar pasak daripada tiang. Masalah manajemen data penelitian yang tidak tertata dengan baik juga seringkali menjadi hambatan. Kondisi ini membuat proses administrasi penelitian tidak tertata, dan berbelit-belit.
Kondisi tersebut berimbas pada rendahnya motivasi dosen untuk melakukan peneliti di perguruan tinggi. Padahal motivasi memiliki peran penting dalam menentukan produktivitas para peneliti, pun kualitas suatu karya ilmiah yang ditelurkannya.
Mengatasi masalah penelitian dosen di PT, Pemerintah (Kemenristekdikti) telah membuat kebijakan penelitian yang bertujuan untuk menciptakan keunggulan penelitian perguruan tinggi.
Fokus utama adalah perbaikan pengelolaan data riset di perguruan tinggi itu sendiri. Sistem informasi penelitian yang mampu mengelola seluruh administrasi penelitian pada perguruan tinggi yang mencakup seluruh proses siklus penelitian. Dengan demikian akan sangat memudahkan insan peneliti di perguruan tinggi dalam melakukan penelitian.