MENAKAR MUTU PERGURUAN TINGGI INDONESIA
KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan kesadaran semua pihak bahwa salah satu penyebab terdepaknya luaran pendidikan tinggi dipanggung nasional, regional, dan internasional, salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan, dan tidak adanya kecakapan hidup yang dimiliki oleh setiap luaran pendidikan kita. Hal ini ditandai oleh banyaknya alumni perguruan tinggi tidak mampu memposisikan diri dilapangan pekerjaan atau menganggur. Apatah lagi ketika dituntut untuk mendirikan lapangan kerja guna menampung teman-temannya atau sesama pencari kerja. Padahal kemampuan akademinya cukup memadai, tapi toh tidak mampu bersaing dilapangan pekerjaan. Andaikata mereka memiliki kecakapan hidup maka mereka mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar, tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasi semua permasalahan yang dihadapi.
Ketika kita menyadari bahwa ternyata memang betul bahwa mutu perguruan tinggi kita masih sangat rendah jika dibanding dengan Negara – Negara lainnya, maka sudah sewajarnyalah negara ini betul-betul memberdayakan seluruh potensi sumber daya guna peningkatan mutu pendidikan, kalau kita ingin memburu ketertinggalan kita di era persaingan ini.
Selain itu pemantapan tolak ukur baik dari segi input maupun output merupakan suatu kemutlakan. Begitupula optimalisasi pemanfaatan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) dan peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kecakapan hidup dalam rangka memburu ketertinggalan kita di persaingan internasional. Sebab ketertinggalan tidak mungkin dapat dijawab tanpa melalui upaya peningkatan kualitas pendidikan. Sementara kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kompetensi tenaga pengajar.
Pendidikan tinggi membutuhkan kualitas, maka perbaikilah kualitas tenaga pengajarnya (dosenya). Karena kualitas output sangat ditentukan oleh kualitas proses. Sedangkan dalam proses terdapat dua komponen utama dan komponen penunjang lainnya. Komponen utama dalam proses adalah dosen dan mahasiswa, dan komponen lainnya adalah manajemen tatakelolah, sarana dan prasarana, serta dukungan dari berbagai pihak pemangku kepentingan.
Refensi
Aan Komariah dan Cepi Triatna. Visionary Leadership Menuju Perguruan tinggi Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara. 2006).
-------------------------, 2003 Manajemen peningkatan mutu sekolah dasar dari sentralisasi menuju desentralisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Blaikie, N. 2003. Analyzing Quantitative Data from Description to Explanation. London: Sage Publications.
Dewey, J. 2001. Democracy and Education. Pennsylvania: Pennsylvania State University.
Fiegenbaum, A., V. 1996. Total Quality Control. New York: McGraw-Hill Book.
Gaspersz, Vincent, Total Quality Management, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama).
Goetsch, D. L., dan Davis, S. 1994. Introduction to Total Quality: Quality, Productivity, Competitiveness. New Jersey: Prentice Hall Internasional, Inc.
Hamdani, A. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Ikke Dwi Sartika. Quality Service in Education. Why Servic. (Bandung : Edisi Khusus. 2003).
Imron Ali, 2002.Kebijaksanaan pendidikan diIndonesia, Jakarta; PT.Bumi Aksara .
Mohman Albers Susanj, 1994. School based management, organizing for hight performance. San Francisco
Nata Abuddin, 2003 Manajemen pendidikan (mengatasi kelemahan pendidikan Islam di Indonesia). Jakarta timur: Prenada Media.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, (Online), (http://www.depdiknas.go.id).
Pidarta, prof. Dr. Made.2004. manajemen pendidikan indonesia Jakarta : PT Rineka cipta.
Purwanto, N. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Gramedia.
Sallis, E. 2002. Total Quality Management in Education. London: Kogan Page Ltd.
Setyadin, B. 2005b. Desain dan Metode Penelitian Kuantitatif. Modul IV disajikan dalam Penataran Tenaga Fungsional Akademik Politeknik Kotabaru, Lembaga
Shahin, A. 2009. Servqual and Model of Service Quality Gaps: A Framework for Determining and Prioritizing Critical Factors in Delivering Quality Services. Department of Management, University of Isfahan, Iran, (Online), (http://www.proserv.nu).
Thoha Miftah , 2001. Kepemimpinan dalam manajemen suatu pendekatan prilaku.Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan Konsep, Strategi, dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Stephen.P. Robbins, 1999. Manajemen(Mnagement, Sixth Edition). Jakarta: PT. Prenhallindo
Syafri, 2003. Manajemen sumber daya manusia Strategik. Jakarta selatan:Ghalia Indonesia
Tjiptono, F., dan Diana, A. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Undang-undang dasar 1945. Hasil Amandemen
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2006. Bandung: Fokus Media.
UU. Nomor 20 tahun 2003.Tentang Sisdiknas
Www.drszaenuddinkabaimpd.blogspot.co.id/2013/02/tolak-ukur-kualitas-pendidikan-dan_25.html
Www.halokampus.com/kuliah/peringkat-ranking-universitas-indonesia
www.ikasp.wordpress.com/2012/12/28/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/
Www.kompasiana.com/mulyadintaufik/menilik-kualitas-sistem-pendidikan-tinggi-indonesia-di-mata-dunia
Www.masimamgun.blogspot.co.id/2012/11/kualitas-pelayanan-pendidikan
Www.news.okezone.com/8-tolak-ukur-sebuah-universitas-berkualitas
Www.ppraudlatulmubtadiin.wordpress.com/2012/03/27/kualitas-pendidikan-di-indonesia
Www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2016/11/30/kualitas-perguruan-tinggi-indonesia-rendah-386333
Www.Sayapbarat.wordpress.com/2007/08/29/ masalah–pendidikan–di-Indonesia.
Penulis :
Yusrin Ahmad Tosepu (NIDN. 0913017604)
Periset pada Lembaga Studi Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Indonesia (LSP3I) Region V Sulawesi Pusat Makassar.
Ketua Lembaga Studi Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Indonesia (LSP3I) Region V Sulawesi Pusat Makassar.
Dosen Tetap Pada STMIK Handayani Makassar Jurusan Manajemen Informatika.