top of page

Seputar Dunia Riset


Pengantar

Riset atau Penelitian merupakan kata yang mempunyai cakupan arti yang luas. Bisa saja, sesuatu yang awalnya dikenal sebagai penelitian ternyata bukan penelitian, dan konsep-konsep yang tidak benar, pastinya harus dihilangkan diganti dengan konsep yang sudah benar. Sebuah cara yang dapat digunakan untuk mencari suatu jawaban adalah dengan melakukan penelitian.


Pengertian Riset/penelitian berkaitan dengan studi pustaka, pengumpulan data, pengumpulan informasi, penulisan makalah, kajian dokumentasi, perubahan kecil pada sebuah produk dan lain-lain. Kata Riset/Penelitian biasanya dikonotasikan dengan bekerja eksklusif menyendiri di perpustakaan dan di laboratorium, dan lain sebagainya.


Menurut Leddy (1997:3) pengertian riset/ penelitian adalah sebuah proses yang tersusun secara sistematis meliputi pengumpulan data dan analisis data/ informasi dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kita mengenai fenomena yang menjadi perhatian kita atau yang sedang kita amati.


Pengertian penelitian yang disampaikan oleh Leddy mempunyai kemiripan dengan Pengertian Penelitian yang disampaikan oleh Dane (1990:4). Bahwa Pengertian Penelitian yaitu sebuah proses kritis untuk menanyaka suatu hal dan berusaha untuk menjawab pertanyaan mengenai fakta dunia.


Beberapa konsep penelitian yang salah secara umum dapat dilihat dari segi 4 pengertian berikut ini:

  1. Penelitian tidak hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke suatu tempat yang lain.

  2. Penelitian tidak hanya mengumpulkan data/ Informasi.

  3. Penelitian bukanlah sebuah kata besar untuk menarik perhatian.

  4. Penelitian tidak hanya bongkar-membongkar untuk mendapatkan informasi.


Menurut Leddy (1997:5), Penelitian merupakan sebuah proses yang didukung oleh data dan sistematis untuk mencapai jawaban atas suatu pertanyaan, dapat menyelesaikan permasalahan, dapat memahami fenomena yang terjadi.


Riset adalah investigasi sistematik untuk menemukan jawaban dari sebuah permasalahan.

Burn mendefinisikan riset secara lebih sederhana, namun sangat mudah dipahami. Intinya adalah bagaimana menjawab sebuah pertanyaan atau permasalahan yang ada dengan langkah-langkah yang sistematik. Ada dua kunci penting dalam sebuah riset yaitu memunculkan sebuah pertanyaan (addressing issue) dan bagaimana menjawab dan memecahkan masalah tersebut (solving problem). Burns (1994)


Menurut Kerlinger memberikan penekanan lebih, yaitu harus ada faktor investigasi kritis. Ini artinya seorang peneliti tidak harus yakin 100% terhadap investigasi yang telah dilakukan untuk menjawab permasalahan, namun juga harus memberikan sedikit kritik atau keraguan terhadap hasil investigasinya, dengan harapan nantinya peneliti akan mencari sumber-sumber lain sebagai bahan komparasi yang mendukung hasil investigasinya atau dengan kata lain harus menggunakan sumber eksternal agar penelitiannya semakin valid dan mampu menjawab permasalahan secara menyeluruh (holistic).


Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian, mempunyai delapan macam karakteristik:

  1. Penelitian diawali dengan sebuah permasalahan atau pertanyaan.

  2. Penelitian membutuhkan pernyataan yang jelas mengenai tujuan.

  3. Penelitian mengikuti rangkain prosedur yang spesifik.

  4. Biasanya penelitian membagi permasalhan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih bisa dikelola.

  5. Penelitian diarahkan ke pertanyaan, permasalahan, atau hipotesis penelitian yang spesifik.

  6. Penelitian memperoleh asumsi kritis tertentu.

  7. Peneltian membutuhkan pengumpulan data dan interpretasi data untuk mengatasi permasalahan yang memulai penelitian.

  8. Secara alaminya Penelitian berputar secara siklus.


Kata kunci dari Penelitian yaitu pemecahan masalah, pencarian teori atau pengujian teori. Menurut kerlinger (1978), Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai penelitian yang terkontrol, sistematis, kritis dan empiris dari proposisi hipotesis hubungan-hubungan yang diprediksi antara gejala/kejadian-kejadian alam.

Terdapat beberapa macam penelitian yaitu:

  • Peneltian survei merupakan peneltian menggunakan kuesioner untuk pengembilan sampel dari satu populasi. Penelitian survei bisa dipergunakan untuk evaluasi, confirmation atau eksploratif, explanotory.

  • Penelitian experiman.

  • Penelitian grounded/ grounded research

  • Kombinasi Penelitian kuantitatif dan kualitatif.


Penelitian : Unsur dan Elemen

Mengawalai suatu kegiatan penelitian dibutuhkan sebuah proposal atau usulan penelitian. Proposal penelitian perlu dievaluasi atau dikaji oleh pembimbing penelitian dan juga evaluator dari pihak pemberi dana/sponsor. Supaya kajian atau evaluasi lancar dibutuhkan format tertentu dalam hal menyusun isi, pengetikkan, dan pengesahan yang diminta oleh evaluator/pembimbing.


Berikut ini merupakan unsur-unsur proposal peneltian secara umum:


1. Judul

Judul hendaknya bersifat spesifik, singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata) tetapi komunikatif, mengacu pada hakekat penelitian, dan menarik (penelitian tersebut layak dan perlu).


2. Latar belakang

Latar belakang masalah berisi tentang studi pendahuluan yang telah dilakukan mahasiswa berkaitan dengan adanya masalah baik dari sisi masyarakat maupun sisi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Masalah muncul karena adanya kesenjangan, misal antara kebutuhan dengna ketersediaan, antara harapan dengan kenyataan, antara standar dengan ketercapaian, antara keingintahuan dengan jawaban dari iptek dan sebagainya.


3. Batasan Masalah

Masalah yanga akan dicarai pemecahannya harus terbatas ruang lingkupnya agar pembahasannya dapat lebih terperinci dan dapat dimungkinkan pengambilan keputusan definitife. Variable-variable yang terlibat dalam penelitian harus ditentukan.


4. Rumusan Masalah

Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis maslaah seperti yang tertuang dalam latar belakang sangat menentukan ketajaman rumusan masalah. Untuk memudahkan dalam menajamkan rumusan masalah, ungkapkan masalah dalam 2 poin sesuai hasil identifikasi masalah yaitu:

  • Masalah umum.

  • Masalah spesifik.


5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disusun berddasarkan rumusan masalah yang telah diterapkan sehingga tujuan peneltian tercapai, maka akan diperoleh solusi bagi pengatasan masalah secara langsung. Seperti rumusan masalah, tujuan penelitian juga diungkapkan dalam bentuk:

  • Tujuan umum.

  • Tujuan spesifik.


6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupaakn perkiraan bila tujuan penelitian tercapai. Hal ini dapat diperkirakan melalui outcome/ dampaknya bagi masyarakat dan dunia iptek.


7. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka terdiri dari 3 sub bab besar, yaitu :

  • Penelitian yang relevan/penelttian terkait.

  • Landasan teori

  • Kerangka pemikiran dan atau kerangka teori dan Hipotesis (untuk metode korelasi, kausal komaratif, eksperimen).

8. Metode Penelitian

Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat dan bahan yang digunakan dalam peneltian yang bersifat khas dan khusus untuk penelitian yang dirancang.


9. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung dalam metode penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang direncanakan dilakukan bila proposal penelitian disetujui.


Rumusan Masalah dan Signifikansi Masalah Penelitian

Rumusan masalah penelitian adalah langkah awal di dalam penyusunan matarantai metodologi selanjutnya. (dasar penyusunan hipotesis, rancangan penelitian yang digunakan, sampel, populasi, teknik analisa data dan instrumen pengumpulan data).


Melalui rumusan masalah maka peneliti bisa mengetahi “prognosis”, yaitu apakah penelitian yang dikerjakan bisa berjalan dengan lancar ataukah tidak, memperkirakan kendala atau hambatan dalam menjalankan penelitian.


Timbulnya permasalahan penelitian jika terdapat “kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang ditemui (what is) yang disimpulkan menjadi Rumusan Masalah Penelitian .

Berikut ini Signifikasi masalah penelitian:

  1. Perumusan masalah adalah langkah awal yang menjadi penentu untuk penyusun mata rantai metodologi selanjutnya.

  2. Perumusan masalah merupakan sebuah petunjuk untuk kerangka teoritis yang dikembangkan dalam penyusunan hipotesis, termasuk juga tentang bagaimana dikembangkannya sebuah hipotesa.

  3. Memberikan petunjuk atau arah perumusan hipotesa. Memberikan arah dalam operasionalisasi hipotesis penelitian, dengan begitu akan memperjelas variabel-variabel penelitian.

  4. Memberikan petunjuk mengenai perancangan penelitian yang akan digunakan, baik yang terkait pada populasi atau subyek penelitian, sampai pengembangan metode atau pemilihan instrumen atau alat yang dipakai untuk mengukur penelitian.

  5. Melalui perumusan penelitian yang baik, maka peneliti bisa mengetahui “prognosis” penelitian yang akan dikerjakan. Apakan sebuah penelitian tersebut bisa berjalan dengan lancar atau ada kendala.

  6. Dengan merumuskan masalah bisa diketahui konfirmasi kesesuaian judul dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

  7. Dengan perumusan masalah bisa diketahui seberapa jauh penelitian dilakukan berhubungan dengan orisinal serta bobot.


Terdapat 3 aspek kriteria perumusan masalah, adalah:

  1. Aspek substansi

  2. Aspek formulasi

  3. Aspek teknis.


Dalam aspek substansi atau yang disebut isi permasalahan terdapat 2 hal yang perlu untuk diperhatikan, yaitu:

  1. Masalah nilai kegunaan atau bobot

  2. Masalah orisinalitas.


Masalah nilai kegunaan atau bobot. Bobot masalah atau aktualitas setidaknya bisa didekati dengan cara melihat kegunaan atau manfaat 3 hal yaitu:

  1. Apakah terjawabnya permasalahan,

  2. Penelitian memiliki arti untuk perkembangan kegunaan teoritik atau substansi ilmu,

  3. Penelitian mempunyai kegunaan praktis dan memiliki arti untuk perkembangan metodologis.


Masalah orisinalitas penelitian itu maksudnya suatu permasalahan penelitian yang belum terjawab teori ataupun penelitian yang sudah pernah dilakukan.


Tentang aspek formulasi rumusan masalah penelitian terdapat 2 hal yaitu:

  1. Hendaknya rumusan masalah penelitian diajukan dalam bentuk pernyataan yang akurat, tajam dan jelas,

  2. Menyangkut inti dari suatu permasalahan yang dihendaki.


Rumusan mempermasalahkan hubungan antara 2 variabel atau lebih, tetapi kriteria ini sifatnya tidak mutlak.


Dari segi teknis, hal utama yang diperhatikan masalah layaknya suatu penelitian tersebut. Maksudnya yaitu apakah mungkin sebuah permasalahan yang dirumuskan bisa terjawab secara empirik, sehingga dalam menjawab pertanyaan tersebut dibutuhkan pertimbangan-pertimbangan berikut ini:

  1. Pertimbangan peneliti, maksudnya yaitu tentang bekal pengetahuan dasar yang berhubungan dengan objek penelitian yang dijalani, terdapat motivasi, adanya waktu yang memadai, serta keterampilan peneliti.

  2. Pertimbangan metodologi, artinya yaitu sejauh manakah pemahaman secara teoritik serta kemampuan dalam bidang metodologi yang telah dikuasai oleh seorang peneliti.

  3. Pertimbangan adanya prasarana atau fasilitas penelitian, yang terdiri dari bahan, peralatan, biaya dan lain-lain.


Tetapi dalam perumusan masalah perlu untuk diperhatikan yaitu sering terjadinya beberapa kesalahan, yang bisa membuat permasalahan dalam penelitian sulit untuk dipecahkan, diantaranya yaitu:

  1. Masalah yang terlalu luas,

  2. Masalah yang terlalu sempit, dan;

  3. Masalah yang mengandung prasangka, emosi serta usnur-unsur yang bukan ilmiah.


Semoga bermanfaat. Tetap semangat dan sukses selalu dalam bekerja dan berkarya.

Salam Pendidikan tinggi Indonesia!!!


Referensi :

Leedy, Paul.D., Jeanne.E. Ormrod. Practical Research: Planning and Design aResearch Edisi 8 [2005]. Ohio : Pearson Merrill Prentice Hall.

http://metopenkomp.blogspot.co.id/2014/06/masalah-penelitian.html#sthash.ofMLHssi.dpuf

http://www.shvoong.com/social-sciences/education/2026131-pengertian penelitian-research defenition.

Notohadiprawiro.T, Metode penelitian dan penulisan ilmiah, 2008. UGM, Jogyakarta.

www.begokmild.com/2010/04/definisi-riset

www.anneahira.com/pengertian metode riset.htm











bottom of page